07

6 3 10
                                    

Lagi dan lagi pagi datang, namun kali ini cahya sudah bangun dan sudah selesai bersiap siap padahal jam baru menunjukkan pukul 6 pagi, bukannya ia rajin tapi ia tidak bisa tidur karena memikirkan mobil kesayangannya itu, sungguh sangat sangat menyebalkan karna harus bertemu dengan laki laki itu.

"Morning bund", Sapanya

"Morning sayang, tumben udah bangun dan rapi banget", Ucap sang ibunda

"hmm, Ayah mana bund", Tanya cahya

"Ayah udah berangkat karena ada urusan penting"

"Oo gitu... Bdw bund cahya pergi naik apa nih, kan mobil cahya masih di cowo egois itu", Tanyanya

"Heh apasih ngomong kayak gitu, namanya langit sayang bukan cowo egois, nanti dia jemput kamu dan berangkat bareng, bunda udh siapin sarapan buat kamu dan bunda tinggal dulu yah karena tante nisa nelpon tadi", Jelas Bundanya panjang lebar

"whatt!! Cahya berangkat bareng dia lagi, apa kata sekolah nanti bund, nggak nggak, lebih baik cahya naik mobil lain aja daripada satu mobil sama tu cowo, nyebelin banget sih", Balasnya

"Bunda udah bilang sama langit dan nggak ada penolakan, bunda pergi dulu yah, assalamualaikum", Ucap Bundanya sambil mencium kening cahya

Sungguh kali ini cahya benar benar tidak habis pikir dengan orang tuanya, semalam waktu diner disuruh pulang bareng, sekarang paginya disuruh berangkat ke sekolah bareng, sangat sangat menyebalkan, cahya tidak habis pikir ketika nanti ia sampai disekolah dan harus berdebat dengan Si Bella itu, hufttt hanya author yang tau, pikirnya.
Cahya pun keluar, pemandangan pertama yang ia lihat yaitu langit yang duduk di kursi dengan kunci mobil yang ia mainkan, rasanya cahya ingin sekali mengumpati langit dan membuangnya jauh jauh ke pluto.

"Kenapa lo disini, balik sono", Ucap cahya

"Bunda nyuruh gue buat nganterin lo ke sekolah", Balas langit

"Ihhhh, nyebelin nyebelin nyebelin, dasar cowo egois", Ucapnya Sambil mencak mencak

Langit hanya mampu tersenyum melihat gadis didepannya ini

"Berangkat", Kata langit, dan cahya pun segera masuk ke mobil dengan menutup pintu mobilnya secara kasar, Langit hanya mampu menggeleng gelengkan kepalanya dan tersenyum.

Mobil Pink itu pun pergi dari perkarangan rumah, selama diperjalanan tidak ada yang berbicara sampai mereka sampai ke sekolah.
Cahya pun turun dari mobil begitu pun langit

CahyaLaila [HIATUS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang