Cahya yang sedang tidur pun terbangun saat mendengar bel rumahnya berbunyi
"bibi dimana, kok gak dibuka", Pikir cahya
Ia pun keluar dari kamarnya dengan jalan semponyongan karena harus menahan pusing di kepalanya, jam baru menunjukkan pukul 8 malam tapi rasanya sudah seperti tengah malam.
"Iya bentar", Teriak cahya dari dalam
Ia pun membuka kan pintu, terlihatlah 3 orang gadis yang berdiri didepannya, mereka adalah reva, caca, dan violet.
"Kalian, Masuk", Ajak Cahya
Mereka bertiga pun masuk ke dalam
"Kalian kenapa kesini, udah malem loh", Ujar cahya
"Lo sakit La?", reva pun bertanya
"Cuman kecapean doang kok, Lagian kalian kenapa kesini"
Caca pun hanya diam sedangkan reva dan violet hanya menghela nafas.
"Kalo bukan langit nyuruh, gue udah tidur dirumah", Ucap reva
"Kalo bukan syaqil yang minta, gue mending belajar", Kata violet
Cahya pun melihat caca untuk meminta alasannya tapi yang dilihat malah melihat balik dengan tatapan yang polos membuat cahya menghela nafas.
"Kok bisa yah langit nyusahin mereka. Kasian banget sama mereka, Jan sampe mereka diperintahin langit juga buat tidur dirumah gue", Kesalnya didalam hati
"Kalian nggak disuruh tidur sini kan?", Tanya cahya pelan pelan
"Hmm, menurut lo", Jawab reva
"Kalo kalian disuruh tidur sini mendingan balik deh, gue juga gapapa kok"
"Kalo caca balik nanti caca gak dapet permen loli satu gudang", Jawab caca
"Kalo gue balik nanti diputusin syaqil", Jawab violet
"Kalo gue balik, hidup gue bakalan diganggu terus sama si buaya rival", Jawab reva
"Hmmm", Balas cahya sambil menghela nafas dan tersenyum seraya mengumpati langit
"Bisa Bisanya lo ngancam mereka kayak gini, liat aja lo, Ihh dasar langit kutu kumpret", Ucapnya dalam hati
"Kalian udah pada ngantuk kan, ayok ke kamar gue, kita tidur", Ajak cahya
KAMU SEDANG MEMBACA
CahyaLaila [HIATUS]
Short StoryIni tentang dia seorang gadis yang mempunyai banyak rahasia dalam hidupnya, gadis cantik yang mempunyai senyum manis dan mata indah yang memikat hati semua lelaki. Seorang gadis yang selalu dijadikan ratu oleh orang tuanya, namun siapa sangka ia ad...