09. Beloved

1.4K 209 34
                                    

⚛️ KEKASIHKU ⚛️

Ketika dirinya dituntut untuk memilih pakaian mana yang akan dikenakannya, Jillian hanya diam tak mau berpendapat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika dirinya dituntut untuk memilih pakaian mana yang akan dikenakannya, Jillian hanya diam tak mau berpendapat. Ia sendiri sama sekali tak memiliki minat untuk memilah-milih saat ini, bahkan dirinya tidak tahu sebenarnya ke mana pria itu akan membawanya dengan menyuruhnya untuk bersiap seperti ini.

"Maaf terlambat," seru seseorang di tengah sibuknya ke empat orang pelayan dan asyiknya Jillian yang terus termenung.

Seorang wanita bersetelan rapih masuk dengan senyum ramahnya sebagai sapaan.

"Aku perias yang akan membantu mempersiapkan Nona Jillian," ujarnya.

Dan setelah kedatangan wanita itu, semua diatur begitu baik. Dari mulai pemilihan pakaian, polesan riasan dan terkhir tatanan rambut. Wanita itu dengan sangat telaten melakukan semua itu sendirian sampai Jillian siap dengan dress indah yang nampak begitu cocok dan pas dikenakan di tubuhnya. Kesan elegan memancar dari pakaian yang dikenakannya, diimbangi dengan polesan make up flawless.

Wanita itu adalah perias profesional, dia make up aktris terkenal yang kerap Jillian lihat eksistensinya di beberapa artikel Entertaiment juga layar kaca.

"Waw … aku benar-benar belum pernah merasa sepuas ini ketika merias seseorang," ucap kagum wanita itu setelah selesai dengan kegiatan terakhirnya tadi menata rambut Jillian.

Jillian sendiri nampak mengernyit tak mengerti atas ucapan wanita itu tadi.

Dan seakan mengerti atas kebingungan Jillian di depannya wanita itu menimpali, "Kau begitu cantik, dan setelah kupoles dengan sentuhan tipis kau semakin cantik. Sejak pertama melihatmu tadi, aku benar-benar tertarik dengan wajahmu," tuturnya lugas.

Jillian tak terlalu menanggapi, entah ucapan wanita itu benar atau hanya sekedar basa-basi.

"Tuan Victor pastinya akan sangat terpesona melihatmu malam ini. Sekarang aku tahu alasan kenapa kau ada di sini," ucapnya, dan itu sama sekali tidak bisa Jillian mengerti.

Wanita itu lantas menjinjing kembali tas yang berisi peralatan make up yang dibawanya tadi, kemudian kembali menatap Jillian yang masih tetap diam menatapnya.

"Bersenang-senanglah, nikmati malamu. Tuan Victor pasti begitu bangga ketika menggandengmu sebagai pasangannya dalam acara makan malam antar koleganya malam ini," ujar wanita itu, secara tidak langsung menjawab pertanyaan dalam benak Jillian sejak tadi.

⚛️⚛️⚛️

"Kuharap kesempatan ini tidak kau manfaatkan untuk melarikan diri, Jillian," ucap Victor dingin penuh rasa intimidasi.

The Flow of My Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang