Aurora

1

Terimalah kenyataan dengan lapang dada, hingga semuanya berlalu sesuai jalan yang ada.
🍁🍁🍁

Sore yang melelahkan bagi Reisha. Setelah seharian bersekolah, kini ia harus menjadi kurir untuk menambah pendapatan keluarganya.

"Hmmm ... Masih ada satu orang lagi," keluhnya sembari mengayuh sepeda miliknya.

Reisha adalah siswa SMA yang harus bersekolah dan berkerja untuk menambah pendapatan keluarganya. Ayahnya meninggal sekitar 1 tahun yang lalu, dan meninggalkan hutang yang lumayan besar untuk di tanggung oleh ia dan ibunya. Mau tidak mau,ia harus bekerja menjadi kurir di kantor pembelanjaan online milik pamannya.

Setelah sepuluh menit Reisha mengayuh sepedanya, akhirnya ia sampai di tempat penerima terakhir untuk hari ini.

"Permisi, paket!"

Kemudian seorang wanita paruh baya keluar dari rumah dan memberikan sejumlah uang. "Terimakasih," ucap wanita itu.

Kemudian Reisha keluar dari halaman rumah tersebut dan pergi ke rumah Om Rady- paman Reisha, untuk menyetorkan uang yang diterima hari ini.

🍁🍁🍁

"kalau hujan berteduh, jangan maksain diri." Terdengar suaranya samar samar dari belakang. Namun Ketika berbalik Reisha tidak melihat siapapun di belakangnya. "Gue di samping Lo, bukan di belakang." Secara refleks Reisha menoleh ke samping, terlihat seorang pria dengan tinggi kira kira 175 sentimeter menatap ke arah Raisha.

"Apa lo?!" Reisha kesal karena merasa dijahili

"Nggak usah ngegas, malu dilihatin orang. Btw, udah makan belum? Gue tebak pasti belum,"Ledek Elvan, sahabat Reisha dari kecil.

"Belum."

"Sini masuk, gue traktir," Ucap Elvan sembari menarik tangan kecil Reisha.

"walaupun gue belum makan, bukan berati Gue lapar. Lagi pula gue basah kuyup gini , Lo nggak lihat ? Gue mau pulang aja, Lo masuk aja sana. Udah di tunggu-temen Lo,tuh," alasan reisha. Sebenarnya Reisha tidak ingin menolak namun karena keadaannya seperti ini apa boleh buat.

",Ya udah, hati-hati di jalan, sohib ku tersayang.... tapi boong!" Ledek Elvan yang diakhiri dengan kekehan.

Setelah melihat Elvan masuk kedalam rumah makan itu, Raisha mulai mengendarai sepeda menuju rumahnya.

🍁🍁🍁

Setelah 15 menit mengayuh sepeda, sampailah Reisha di rumahnya. Namun, kenapa rumah malam ini terlihat terang? Apakah Mama sudah pulang tanyanya dalam hati.

"Ma, Reisha Pu...Lang." Reisha mengagungkan Kalimat terakhir lantaran ada orang asing di dalam rumahnya.

"Ini siapa, ma?" Tanya Reisha.

"Kenalin, ini Om Noval. calon ayah baru kamu," ucap Widia- ibu Reisha sambil melihat ke arah Noval.

Reisha berlari ke dalam kamarnya. Ia masih tidak menyangka atas apa yang di dengarnya. Bahwa ibunya mau menikah lagi.

Pagi tiba ternyata semalaman Reisha tertidur di lantai dengan keadaan basah kuyup karena memikirkan ucapan ibunya, sampai lupa kalau ia belum mengganti pakaiannya. Setelah bangun tidur Reisha bergegas mandi dan memakai seragam sekolahnya. Tak lupa, ia juga menyiapkan buku-buku yang akan ia bawa hati ini.

Setelah keperluan sekolahnya sudah siap, Reisha bergegas ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk dia dan ibunya. Sudah menjadi rutinitas sehari-hari untuk menyiapkan sarapan setiap pagi.

"Pagi, ma!" Sapa Reisha dengan memamerkan senyum manisnya. Namun, tidak ada jawaban dari ibunya. "Mama mau berangkat duluan, nanti mama makan di jalan," ucap Widia. "... Dan soal semalam, kamu haru setuju. Dan pernikahan akan diadakan Minggu depan."

"Tapi aku nggak mau, Ma. Aku nggak mau punya ayah lagi," lirih Reisha.

"Reisha, Mama udah capek, setiap apa yang kita inginkan nggak pernah terwujud," ucap Widia dengan mata yang basah. " Tapi Ma, kita akan bahagia walaupun hidup sederhana," bantah Reisha sambil menghapus air mata di pipi Widia.

"Kata siapa mama bahagia? Mama capek , Rei ! Kerja pagi pulang sore buat melunasi hutang ayah kamu, " keluh Widia.

" Tapi, Ma..."

" Mama nggak mau tau, Reisha. Kalau kamu masih ingin menjadi anak saya. Setujui pernikahan ini! " Desak Widia kemudian pergi begitu saja.

Athterae

#athteraest
#abishathorayalitterae
#atl
#cipkaryaAtl

Athterae