6

4 3 0
                                    

Teruslah menjadi matahari yang menyinari dunia tanpa henti

🍁🍁🍁

Setelah keberadaan nenek tirinya, kehidupan Reisha menjadi berubah. Semua tingkah lakunya selalu dinilai buruk oleh nenek tirinya itu. Pagi ini adalah pagi yang sama seperti sebelumnya. Bangun dari tidur, kemudian mandi dan bersiap ke sekolah dengan diantar oleh ayahnya.

Sudah dua pekan Reisha bersekolah, namun dia belum memiliki seorang teman. Aksha yang ia kira akan menjadi temanz sudah satu Minggu ini tidak menemui Reisha. Dan sudah satu Minggu ini Keysha dan kawan-kawanya tidak mengganggunya.

Kini Reisha berjalan di koridor sekolah. Pagi ini sekolah masih sangat sepi hanya ada beberapa siswi yang sudah berangkat.
"Kasihan nggak punya teman, makanya ajak gue kalau pindah sekolah," ucap seseorang yang  di belakang Reisha,
Reisha memutar tubuhnya ke belakang ketika mendengar suara tak asing bagi dirinya.

"Hei, kok lo ada di sini?" Tanya Reisha.

"Gue pindah kesini karena lo nggak ada di sekolah yang lama," jawab Elvan.

"Gue?"

"Iya, yok anterin gue ke ruang guru. Mau tau gue masuk kelas apa.," pinta Elvan yang langsung disetujui oleh Reisha. Setelah sepuluh menit Reisha menunggu Elvan di depan ruang guru, Elvan keluar dengan membawa beberapa buku.

"Gue masuk di kelas X MIPA 3."

"Berati kita bakal sekelas," ucap Reisha.
Setelah percakapan itu Reisha dan Elvan berjalan ke kelas mereka. Tanpa ada percakapan di keduanya.

Setelah jam istirahat, seperti biasa Reisha mengambil bekal makan siang dari tasnya.

"Sekarang bawa bekal karena nggak ada yang traktir, kan?" Ucap Elvan di sampingnya.

Reisha mengangguk dan kembali menyendokan nasi ke dalam mulutnya. Setelah perkenalan tadi, guru menyuruh Elvan duduk di samping Reisha. Oleh karena itu, sekarang Elvan terus di samping Reisha.

"Rei, lo nggak punya temen?" tanya Elvan tiba-tiba, membuat Reisha seketika terdesak.

"Nggak tau. Semenjak gue pindah ke sini, nggak ada tuh yang mau temenan sama gue," jawab Reisha sembari menutup kembali botol minumnya.

"Untung gue pindah ke sini jadi lo punya temen," ucap Elvan.

🍁🍁🍁
"

Aksha ... jahuin Reisha, please," pinta seorang gadis dengan mata sembab itu.

"Gue nggak bisa Ze, kayaknya gue udah suka sama Reisha dari awal gue ketemu dia," ucap Aksha. Melihat Aksha yang mulai menjauh, Zera mencoba menghentikannya.

"Aksha, gue suka sama lo," ucap Zera dengan suara serak.

"Gue nggak bisa. Gue cuma cinta sama Reisha. Tolong ngertiin gue, Ze," ucap Aksha. "Gue udah turutin keinginan lo buat jauhin dia, tapi gue tetep nggak bisa."

"Asal lo tau ya, Aksha. Dari kita SD sampai sekarang, gue ikutin kemana lo sekolah biar bisa deket sama lo," ucap Zera dengan tangis.

"Ze ... tapi gue anggap lo itu sahabat, nggak lebih." ucap Aksha sambil melepas tangan Zera yang berada di kakinya. Dan Aksha pergi meninggalkan Zera di lapangan basket begitu saja.

Kebetulan lapangan basket sepi kali ini, walaupun sepi bukan berati tidak ada orang yang berada ditempat itu. "Nggak usah nangis. Lo pasti dapetin yang lebih baik daripada dia," ucap seseorang yang menyaksikan percakapan antara Zera dan Aksha.

"Ini minum," lanjut orang itu sambil memberikan sebotol minuman kepada Zera dan melengos pergi begitu saja.

"Tunggu ... nama lo siapa?" tanya

"Elvan."

🍁🍁🍁

Flashback on

Setelah kembali dari WC Elvan melihat seorang gadis tergesa-gesa berlari menuju lapangan basket. Elvan yang penasaran, kemudian mengikuti gadis itu. Gadis itu duduk di tribun, sambil membawakan sebotol minuman untuk seseorang yang tengah bermain basket.

"Aksha!" panggil gadis itu dengan gembira.

"Ngapain lo di sini?" tanya laki-laki itu.

"Ini buat lo," ucap gadis itu sambil memberikan sebotol minuman. "Aksha, gue minta lo jauh-jauh dari Reisha, ya."

🍁🍁🍁

Elvan kembali ke kelas dan duduk di samping Reisha.

"Kok lama?" tanya Reisha sambil mencatat materi di papan tulis.

"Ada urusan sebentar tadi," ucap Elvan dengan tatapan lurus ke depan.

athteraest
#abishathorayalitterae
#atl
#cipkaryaAtl
Athterae
Athterae

AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang