“Tidak ada yang salah jika perempuan hendak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Justru seharusnya menjadi tuntutan wajib bagi wanita untuk terus melanjutkan pendidikan nya ke jenjang yang lebih tinggi.”
—Ayana Jamilatun Jidan.
🌻🌻🌻
Libur Akhir Semester adalah nikmat paling indah bagi para mahasiswa, termasuk Ayana.
Setelah hampir dua pekan melaksanakan Ujian akhir semester genap yang membuat kepala rasanya ingin pecah, Ayana akhirnya bisa menghirup udara segar begitu tahu bahwa liburan akhir semester telah tiba.
Rasa tak sabar membeludak dalam dirinya. Meletup-letup, bergembira hendak menyambut liburan yang akan datang.
“Nilai sudah saya serahkan ke Fakultas, dan sudah di upload juga oleh pihak fakultas. Silahkan kalian lihat pada akun Salam masing-masing.” ucap Dosen Pak Adam di depan kelas.
“Baik, Pak.” sahut para Mahasiswa di dalam kelas.
“Tidak usah tegang begitu, nilai kalian semuanya Abdullah dan Aminah. Tenang saja.” ucap Pak Dosen Adam.
Seisi kelas riuh bersorak-sorai lantaran merasa senang atas pernyataan yang diberikan oleh Dosen Pak Adam.
“Bapak emang paling debest!” pekik Hamzah.
Yang lain tertawa melihat tingkah Hamzah.
Dosen Pak Adam mencibir. “Halah, kalau begini baru dibilang debest. Giliran kamu saya kasih detensi, saya dibilang killer.”
“Yaaa.., kan, cuma sprite yang nyatanya nyegerin, Pak. Hehe.” ucap Hamzah tercengir.
Lagi, semuanya kembali tertawa.
“Sudah-Sudah. Kita tutup pertemuan ini dengan mengucap hamdalah bersama-sama.” Ucap Dosen Pak Adam.
“Alhamdulillahi rabbil 'alamin...,”
“Saya duluan semuanya, selamat menikmati masa liburan kalian. Dan, sampai bertemu di semester berikutnya. Assalamu'alaikum,”
“Wa'alaikumussalam warrahmatullahi ta'ala wabarakatuh..,”
Setelah Dosen Pak Adam keluar dari kelas, para mahasiswa mulai ikut keluar dari kelas secara satu persatu. Ada beberapa yang masih duduk didalam kelas sambil mengobrol dan bercanda.
“Ayana, lo balik kemana?” tanya Ratih, teman dekat Ayana.
Ayana yang sedang memakai tas nya menampilkan wajah berpikirnya. “Langsung balik ke rumah deh. Males kemana-mana.” jawabnya.
Ratih cemberut. “Ih, kamu nggak mau ikut ke kost Puji?” tanyanya.
“Ngapain?” Tanya Ayana bingung.
“Main aja. Kita jajan dulu, nanti makan disana.” jawab Ratih.
Ayana menggeleng. “Enggak ah, hari ini aku kerja shift malem, jadi pulang mau istirahat ehehe... ” cengirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda untuk Ayra
Romance"Saya gak butuh bapak sebagai pengantin pengganti." "Saya hanya menjalankan amanat kakak saya, Ayana." "Dan bapak pikir saya mau menerimanya?" "Na, saya-" "Kenapa gak ada yang mikirin perasaan saya? Kenapa yang dipikirin semua orang cuma keberlangsu...