NERD BOY | 04

27.1K 429 18
                                    

Lio merenungi apa yang baru saja ia lakukan. Lagi-lagi ia menyesal telah melakukan hubungan suami-istri bersama Ana. Walaupun enak, seharusnya Lio dapat menahan semua perasaan enak itu. Bagaimana nanti jika istrinya kelak tau bahwa Lio sudah tidak perjaka, pasti akan sedih.

Setelah menyelimuti tubuh sexy Ana, Lio langsung mandi. Dirinya turun menginjaki lantai dengan langkah ringan. Entah kenapa setelah melakukan hubungan suami-istri tubuhnya menjadi lebih ringan dan merasa lebih bugar. Ia merasa sudah seperti bapak-bapak.

Lio menuju dapur untuk memasak mie instan, lapar sekali. Tapi saat ingin mengambil mangkuk dirak dengan pintu kaca dirinya melotot melihat rahang dan lehernya. Penuh dengan bercak keunguan dan itu membuatnya takut. Lio mengira itu adalah sebuah penyakit. Buru-buru cowok itu menuju kaman mandi dekat dapur dan melihat cermin yang sangat menampakkan dirinya dengan jelas.

Rambutnya yang berantakan, pipinya yang merona serta bibir yang bengkak itu disaksikan oleh Lio yang menatap nanar cermin. Ia takut.. sangat takut. Mengira bahwa itu adalah ulah Ana, ya memang ulah Ana sih, terus bagaimana ia menutupi bercak-bercak keunguan ini—ARGHHH.

Terpaksa Lio menuju kamarnya kembali untuk mengambil hoodie, dan memakai nya. Matanya melirik Ana yang masih tidur, gadis itu sudah diselimuti oleh Lio. Huftt, Lio merasa takut nanti bagaimana reaksi Mamanya ketika melihat kondisi Ana yang hanya bertelanjang saja.

Lio duduk disamping Ana yang tertidur, mata indah cowok itu memerhatikan wajah cantik Ana yang terlelap. Ia heran kenapa Ana memilih cowok culun seperti dirinya, padahal Ana sangat luar biasa cantik. Lio merasa insecure.

Ia membayangkan jika kelak Ana bersama cowok yang lebih keren, pemberani, dan macho nantinya akan seperti apa anak mereka nanti. Pasti sangat sempurna. Kok Lio seperti sedih yah? Padahal Lio juga gamau sama Ana yang jelas jelas cewek mesum, dia maunya sama cewek yang pintar dan imut. Hufttt..

"Liooooo gue hausss.." Ana merengek seperti bayi, cewek itu menyusupkan kepalanya kedalam perut Lio yang terbalut hoodie. Tangannya juga meraba-raba serta mengusap perut Lio yang keras. Walaupun tidak ada sixpack, tapi perut Lio sangat rata dan keras, tapi tidak sekeras bagian bawah cowok itu xixxixiixi.. Ana terkekeh mesum dalam hati.

"Yaudah Lio ambil minum dulu, kamunya minggir dulu ya.."

Ana kembali mengambil guling dan memeluknya erat, matanya mengikuti punggung Lio yang berjalan kearah pintu.
Dia berfikir bagaimana bisa tubuhnya dapat bergairah dengan cepat hanya karna ditatap oleh mata jernih cowok itu. Ia merasa bingung, dan lagi, bagaimana caranya ia bisa selemah itu hanya dalam melihat bibir Lio. Padahal melihat bibir dari pria yang jauh lebih seksi dari Lio saja ia pernah, namun, sekali lagi, ia tidak mengerti..

Lio kembali memasuki kamar dengan nampan berisi segelas air putih dan beberapa macam bisquit, ia meletakkan nampan itu diatas pangkuan Ana yang kini sudah duduk menyender pada ranjang.

"Sini sekalian duduk, kita ngobrol." Ana menepuk sisi kasur yang kosong pada Lio, cewek itu meminum beberapa teguk air. Masih menatap heran Lio yang mematung.

"Lo kenapa sih? Sini duduk." itu perintah, maka Lio harus menuruti nya.

Tapi Lio masih berdiri mematung menatap Ana dengan aneh, "aku gamau nurut sama kamu, kita bukan temen apalagi p-pacar,"

Ana terkekeh geli ketika mendengar suara kecil cowok itu. Gemash sekali. "Yaudah kita pacaran. Lagian muka sama badan lo nggak buruk kok, ganteng dan.." Ana menggantung kan ucapannya sambil menelisik keseluruhan badan Lio, "keras."

Lio menegguk ludah gugup, apa maksudnya dengan keras?! Tapi ketika melihat tatapan Ana berpokus pada burungnya, ia langsung mengerti. DASAR CEWEK MESUM!!!

"Ana, kamu ke semua cowok kayak gini ya?"

Ana yang sedang mengunyah bisquit jadi menoleh serius. "Ngga semua cowok sih, tapi ada beberapa."

Muka Lio jadi makin keruh, "kalo gitu kamu sama mereka aja,"

"Tapi gue maunya sama lo."

Lio lebih memilih menganguk sebagai jawaban, cowok itu lalu keluar kamar dan teringat jika ia ingin memasak mie. Langkah nya urung ketika mendengar Ana memanggil nya setengah berteriak.

"Lio gue pinjem baju lo yah!"

"I-iyaa!"

|||

TBC

MY NERD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang