Keesok harinya, Lio berangkat sekolah seperti biasa. Sendirian. Tapi karna itu sudah biasa, jadi Lio tidak terlalu merasa sedih. Saat mendongakkan wajah, langkah Lio terhenti ketika melihat Ana tertawa lucu disebelah cowok yang ganteng dan keren! Lio ingat, cowok itu adalah mantan kapten basket, ia berhenti karena cedera pergelangan kaki. Tapi sepertinya sekarang cowok itu sudah sembuh total.
Hufttt.. kenapa perasaan nya menjadi tidak nyaman begini sih?! Lio lebih memilih melanjutkan langkah dan pura-pura melewati mereka dengan langkah pelan-pelan.
"Nata!" bagai tersambar petir, tubuh Lio membatu ketika Ana memanggil nya. Lio menoleh gugup kearah Ana yang kini tersenyum manis kearahnya. Cewek itu tidak memedulikan bisikan para perempuan akibat tidak menyangka Ana akan memanggil cowok culun alias Lio!
"A-ada apa ya kak?"
"Lo mau ke kelas? bareng yuk!" ajak Ana sok akrab.
"N-nggak usah kak, aku mau ke perpustakaan,"
"Lo pagi-pagi gini udah rajin aja, mending ke kantin, iya ngga Yan?" Ana menoleh ke arah Ryan- si mantan kapten basket.
"O-oh iya Nat, ayo ke kantin, sekalian sarapan pagi. Nasi goreng mba Lastri pasti masih angett, hmmm jadi ngga sabar.."
"Nggak usah kak, terimakasih, aku udah sarapan dirumah- a-aku duluan ya kak!" Lio langsung berjalan cepat setelah selesai bicara.
"Si culun kenapa dah?" tanya Ryan bingung.
"Namanya Nata ish!" Ana mencubit lengan Ryan keras.
"A-a-aduhh.."
***
Sesi ke 3 pelajaran Ppkn yang diajarkan oleh Bu susi, membuat para siswa dan siswi mengantuk, tapi berbeda dengan cewek seperti Ana.
"Maaf bu, saya boleh ijin ke kamar mandi nggak? Kebelet banget bu!"
"Hadeh, kamu tuh ya disetiap pelajaran saya pasti beser terus! Ya sudah sana, tapi cepet loh ya, ini materi penting buat UAS!"
"Iya bu Susi yang cantik dan manishhhh,"
"Dasar kamu ini,"
Memang benar sih tujuan Ana ke kamar mandi, tapi ketika melihat Lio, ia mengubah haluan.
"Ekhem!"
"A-ana.."
Disana Lio tengah berbincang dengan akrab oleh seorang gadis berwajah imut dan mungil. Gadis mungil itu menoleh ke arah Lio akibat bingung dengan panggilan Lio terhadap Ana yang terkesan sangat akrab.
"E-eh maksudnya k-kak Ana,"
"Kalian ngapain disini? bukannya belajar malah bolos." sebagai kakak kelas yang baik dan ramah, Ana sok menjadi murid teladan padahal kenyataannya tidak seperti itu.
"E-enggaa kok kak, kita lagi bahas olympiade sekolah! Soalnya disuru bu Ema buat diskusiin sama belajar bareng."
"Hmm gue baru tau kalo lo pinter," Ana menoleh kearah Lio.
"Um boleh pinjem Nata-nya bentar? gue ada urusan sama dia." Ana kini beralih menatap Dinar- Nama partner olympiade Lio.
"B-boleh kok kak, lagian kita udah selesai belajar nya."
"Oke."
Tanpa basa-basi lagi, Ana menyeret Lio. Membawa cowok itu ke perpustakaan. Sengaja memilih tempat yang sepi, dan gelap. Ana mengaku ngantuk jadi ia memilih tidur, sedangkan Lio membaca buku sejarah.
Hari semakin larut dan Ana belum bangun juga, kelas sudah selesai dan mungkin hanya ada mereka berdua di sekolah ini selain para satpam dan petugas kebersihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY NERD BOY
RomanceAWAS CERITANYA DIPLAGIAT -> @anandataennie CERITA DEWASA! [21+] "Berapa kali harus kucambuk tubuhmu agar menurut apa yang kuperintahkan?" - Anastasya Geraldine. "Memohon dan mendesahlah. Karena hanya aku yang dapat mencicipi tubuhmu, honey." - Anas...