NERD BOY | 10

11.4K 214 21
                                    

Sampailah mereka pada rumah besar nan megah milik sang putri Ana yang terkenal arogan, Lio yang sedari tadi hanya diam kini melirik Ana yang bersiap untuk keluar dari mobil. Lio dapat merasakan jantungnya yang berdetak mulai cepat.

Masuklah mereka kedalam rumah besar itu, Lio yang merasa familiar, hanya memandangi Ana yang kini membelakanginya sambil berkacak pinggang. Lio menelan ludah gugup.

"Lo tau nggak salah lo dimana? Ke Club Lio, seriously? Diantara tempat-tempat yang bisa lo datengin, lo justru ke CLUB?" Kini tubuh wanita itu sudah menghadap kearahnya, memandangnya tajam bak ingin mengunyah Lio hidup-hidup.

"A-Aku .. Sama tante tadi nggak ngapa-ngapain kok Ana, tadi kami cuma ngobrolin tentang sekolah aku." Lio maju selangkah, walaupun suaranya pelan tapi Lio memberanikan diri untuk menatap lamat mata Ana.

"Ohhh yaaa??? Hanya ituu?? Nggak mungkin." Ana dengan perasaan yang panas memilih menaiki anak tangga dan memasuki kamarnya.

Lio yang kebingungan akhirnya memilih mengikuti Ana dari belakang, ia pandangi tubuh Ana yang di baluti hoodie kebesaran dan celananya yang tengelam ditutupi hoodie oversize itu.

Pikiran Lio mulai berkeliaran, biasanya Ana akan mulai melakukan hubungan suami-istri jika hanya ada mereka berdua. Kini mereka sudah memasuki kamar wanita itu, Lio menarik nafasnya melihat kamar yang begitu berantakan.

Sedangkan perempuan itu melenggang pergi berniat membersihkan diri, Lio termenung kembali mengingat pertama kali ia menginjakkan kaki dikamar ini, sama berantakannya.

Mendengar gemericik air yang menyala, Lio dengan telaten mulai merapihkan seprai yang berantakan, ia juga kembali melipat selimutnya, lalu meletakkan kembali barang-barang elektronik ke tempatnya semula.

Menatap kasur tidur yang sudah rapih, Lio kembali memungut pakaian dalam Ana dan meletakkannya di ranjang pakaian kotor. Ingat saat pertama kali melihat pakaian dalam Ana, ia masih malu-malu. Namun kini Lio bahkan mengetahui ukuran dan warna apa saja yang sering di pakai wanita itu.

Setelah selesai beberes, Lio memilih duduk di ranjang Ana yang luas. Ia mengeluarkan ponselnya dan melihat chat dari nomer wanita tadi. Namanya Tante Nindi, mereka banyak bertukar cerita dan pikiran, Lio merasakan nyaman kala ceritanya didengarkan oleh Tante Nindi.

Bukan karena ia menyukai wanita itu, ia hanya nyaman dan merasa lega kala ceritanya didengar. Lio juga menceritakan Ana dan mengaku jika ia sudah menyukai wanita itu dari dua bulan lalu. Ia curahkan semua keresahannya yang terasa begitu insecure karena Ana banyak memiliki teman cowok yang lebih menyenangkan darinya. Lio berpikir jika Ana akan meninggalkannya kapan saja.

Sibuk akan handphonenya, Lio tidak menyadari jika sang pemilik kamar telah keluar dengan gaun tipis tidurnya, Ana menghampiri Lio yang masih belum sadar hingga wanita itu berdiri tepat didepan kakinya yang terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sibuk akan handphonenya, Lio tidak menyadari jika sang pemilik kamar telah keluar dengan gaun tipis tidurnya, Ana menghampiri Lio yang masih belum sadar hingga wanita itu berdiri tepat didepan kakinya yang terbuka. Tanpa bersuara, Ana rebut handphone yang ada di genggaman cowok itu. Membuat Lio terkejut dan mendongak, nafasnya menjadi berat melihat penampilan Ana.

MY NERD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang