Hai semuanya, Sebelum lanjut membaca kalian follow dulu ya:
@nblasyknh09
@Bibileditz09
Tiktok
@namewp.nblasyknh09Jangan lupa follow vote commen!!! Tinggalkan jejak kalian❤️
Pagi ini, Elena sudah berkeringat saja. Hari ini adalah hari Minggu hari dimana anak-anak sekolah libur, dan menghabiskan waktunya bersama keluarga. Namun, berbeda dengan Elena. Elena iri, sangat iri dengan orang-orang yang bisa menghabiskan waktunya bersama keluarga, bercanda, bercerita. Namun, semuanya hanya sia-sia, percuma. Orang yang Elena sayang, yang Elena cinta sudah tidak ada di dunia ini lagi. Walaupun kedua orang tua Farrel, dan ke-lima sahabat nya itu sangat menyayangi nya ia merasa kurang karena tidak seperti dulu lagi.
"Elena! Lo yang bener kalau pel lantai, Lo mau kita semua jatoh? Ohh atau sengaja?" ucap Liam.
"Ma-maaf bang, Abang gakpapa kan? Abang baik-baik aja kan, nggak jatoh?" ucap Elena dengan meraba tubuh Liam. Bermaksud mengecek apakah Liam terjatuh atau tidak.
"Basi! Muak gue sama Lo, minggir!" ketus Liam dan menepis tangan Elena lalu pergi meninggalkan Elena.
"Kenapa Abang berubah? Apa Abang udah gak sayang sama aku lagi? Aku pengen Abang kaya dulu lagi, aku rindu Abang kaya dulu lagi, sekarang Abang bener-bener sudah berubah. Aku gak suka! Aku mau Abang kaya dulu, bisa?" ucap Elena saat Liam sudah pergi meninggalkannya.
"Elena, habis ini kamu belanja ya. Stok makanan di kulkas habis." ucap Clara. Namun, elena hanya diam sebenarnya Clara mengetahui bahwa Elena tidak pernah pergi belanja sendirian. "Nanti kamu sama supir dianterin." ucapnya lagi lalu pergi meninggalkan Elena. Elena hanya mengangguk, mengiyakan.
***
"Pak Mamat ayo, Elena sudah siap." teriak Elena di luar rumah.
" I-iyaa non, mari. Maaf tadi pak Mamat habis belakang." jawab pak Mamat.
"Oh, iya pak gakpapa."
***
"Non, pak Mamat mau isi bensin dulu ya. Nanti kalau sudah selesai non telpon pak Mamat saja." ucap pak Mamat saat mereka sudah sampai di depan minimarket.
"Oh, iya pak nanti Elena langsung telpon pak Mamat. Dan pak Mamat jangan lama-lama ya, Elena engga biasa bahkan engga pernah belanja sendirian seperti ini." ucap Elena kepada pak Mamat. Pak Mamat adalah supir pribadi keluarga Elena yang sudah sangat lama, dari Elena saat SD kelas 1 sekitar 7tahun.
"Siap non," ucapnya lalu Elena turun dari mobil dan mobil itu langsung berputar arah. Parkir.
***
"Mamah ... Papah ... Aku rindu kalian, aku ingin kaya dulu lagi." ucap Elena di dalam hatinya saat melihat 1 keluarga sedang berbelanja.
"Neng ... Nggak mau maju? Itu sudah bagian neng," ucap ibu-ibu yang berada di belakang Elena.
"Eh, iya Bu maaf." ucap Elena lalu maju untuk dihitung Belanja an nya.
***
"Pak Mamat kemana ya, udah di telpon in gak diangkat-angkat." ucapnya karena Sedari tadi pak Mamat tak kunjung datang, tak kunjung mengangkat telpon dari Elena.
"Ko gelap, sepertinya mau hujan. Bagaimana ini, aku mau pulang."
"Mamah ... Papah ..." tangis Elena terisak.
"Kaya ada yang nangis, dimana orang nya?" ucap remaja laki-laki yang mendengar suara isakan tangis.
"Hei, siapa kamu? Dan kenapa menangis?" tanya remaja lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELENA
Teen Fictionada rahasia yang belum terbongkar. ada rahasia? yang belum terbongkar? "Ellll. Elena mau digendong sama El." Teriak elena. Gadis cantik itu berlari sambil berteriak lalu Farrel yang mendengarnya langsung berhenti dan melihat ke belakang. "Baaaa. Huh...