ELENA|| 3

157 25 4
                                    

Hai semuanya, Sebelum lanjut membaca kalian follow dulu ya:

@nblasyknh09
@Bibileditz09
Tiktok
@namewp.nblasyknh09

Jangan lupa follow vote commen!!! Tinggalkan jejak kalian❤️

"ELENA! ELENA!" teriak Liam. Liam adinata, kakak laki-laki dari Elena clarissta. Yang memiliki sifat sangar, kejam, dan juga benci terhadap Elena.

"I-iyaa bang, ada apa?" tanya Elena dengan nada ketakutan.

"Ambilin gue minum!" ucapnya sembari duduk di atas sofa.

"I-iyaa bang, Elena buatin dulu." ujar Elena pergi ke dapur menyiapkan minuman untuk kakaknya.

***
"Kenapa si, Abang selalu jahat sama aku? Aku salah apa sama dia? Abang gak pernah sayang sama aku.kadang baik, kadang jahat!" gerutu Elena saat ia sedang menyiapkan minuman buat Liam. Lalu pergi menuju ke Abang nya.

"I-ini bang minumannya. Elena pergi ke kamar dulu." ucap elena setelah memberikan minumannya langsung pergi ke kamarnya.

"Dasar, anak tidak tau diuntung." cibir Liam.

***

"Pagi, kesayangan El." ucap Farrel lembut seraya membenarkan anak rambut Elena.

"Apaan ish, ayo berangkat." ucap Elena. Dengan senyum yang tak bisa ia tahan. Membuat Farrel gemas.

"Ayo!" ucap Farrel dengan semangat.

"sini aku pakein helm nya."

"Makasih." ucap Elena senyum memperlihatkan gigi rapih nya.

"Manja, tidak tau diuntung, tidak tau diri." cibir Liam memperhatikan di jendela.

***

Pagi yang cerah, seperti biasa Farrel akan berangkat dengan Elena. Anak-anak SMA merah putih sudah biasa melihat Elena bersama most wanted. Yaitu, Farrel, Alvaro, Gavin, damar, dan Edgar. Namun, ada saja yang tidak suka dengan kedekatan mereka. Bahkan guru-guru pun sudah tau dan kenal bahwa Elena salah satu perempuan yang dekat sangat dekat dengan mereka berlima.

"Yeay dah nyampe." ucap Elena dengan girang.

"Kamu itu kaya anak TK aja, aku jadi makin suka sama kamu." ujar Farrel ketika Elena baru saja turun dari motor-nya.

"Apaan si El, dari tadi gombal mulu. Kan malu aku nya." ucap Elena sambil menutup kedua wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"WOI MALAH BERDUAAN!" teriak Damar dari atas koridor sekolah.

"EMANG LO? DIA MAH ADA CEWE." Teriak Alvaro berniat menggoda damar.

"GUE JUGA PUNYA CEWE MAH, BANYAK!" ujar damar sombong.

"Paling juga tuh cewe di suap ama dia, makanya mau." ucap Edgar.

"Bilang aja kalian semua sirik sama gue!"

"Ogah banget kita sirik sama lu!" ucap gavin.

***

"Ayo, ke kelas nanti keburu masuk. Udah jam segini." ucap Farrel seraya melihat ke arah jam tangan nya.

"Ayo, nanti Bu Dewi marah. Serem kalau Bu Dewi marah." ucap Elena diiringi dengan tawa pelan nya.

"Kamu bisa aja, nanti di denger sama orangnya bisa ngamuk." ucap Farrel seraya mencubit pipi Elena.

***

"Sekolah ini tentaram kalau gak ada nenek sihir and the geng nya. Ya gak?" ucap Alvaro seraya menyenggol tangan damar dengan sikutnya.

"Bener banget, serasa adem hidup gue gak digangguin sama mereka." ujar Farrel.

"Semoga cepat sembuh deh Gabriel." ucap Elena, langsung di tatap oleh kelimanya.

"Baik banget si Lo El." ucap Edgar.

"Hati Lo terbuat dari apa si? Heran gue, bisa-bisanya lo sebaik ini sama dia padahal dia udah kasar sama Lo." ujar damar.

"Kalau kejahatan dibalas kejatahan percuma. Apa bedanya kita sama mereka?" ucap Elena. Kelima laki-laki itu langsung menatapnya tidak percaya.
Perempuan sebaik dia siapa yang berani menyia-nyiakan?

***

"gab, lu udah siuman?" tanya Lily. Khawatir

"Farrel mana?" kata yang diucapkan oleh Gabriel saat siuman.

"Ya dirumah nya lah gab, lu istirahat aja. Pikirin kesehatan Lo!" ucap Raqilla.

"Tapi gue mau ketemu sama Farrel!" pekik Gabriel, seolah-olah Farrel adalah kekasih nya.

"Sayang. Hei-hei tenang!" ucap Bianca-mamah Gabriel.

"Mah, pah, aku mau ketemu sama Farrel. Aku mau dia jagain aku selama aku sakit." rengek Gabriel kepada Bianca dan vino-papah Gabriel.

"Kamu tenang ya sayang. Nanti papah urus semuanya." ucap vino menenangkan Gabriel.

Lily, Leda, Raqilla, Bianca, vino. Sedang berada dirumah sakit. Menunggu Gabriel siuman, setelah beberapa jam kemudian akhirnya Gabriel siuman.

***

Tok tok tok

Ketukan pintu kamar Gabriel.

"Masuk!" ucap Gabriel.

"Ini non, bibi bawakan susu hangat buat non iel." ucap Bi Laras.

"Taruh aja disitu bi, makasih." balas Gabriel masih dengan posisi tiduran dan memainkan ponselnya.

"Sayang, diminum susunya." ucap Bianca datang ke kamar Gabriel.

"Kalau gitu, bibi keluar dulu ya Bu, non. Permisi." pamit bi Laras langsung melenggang pergi.

"Mah ... Kapan Farrel kesini? Aku kangen sama farrel, aku gak bisa diem aja di sekolah sedangkan si cewe gatel itu bisa berdua-duaan sama Farrel." ucap Gabriel panjang, dan Bianca langsung shock.

"Ternyata ada cewe lain yang deketin Farrel? Siapa dia? Berani-beraninya mau ngerebut Farrel dari Gabriel." ucap Bianca di dalam hatinya.

"Pokonya kamu tenang aja. Farrel milik kamu, bukan milik cewe itu. Dan papah juga lagi ngurusin." ujar Bianca memeluk Gabriel yang sudah ganti posisi duduk.

Hai, segitu dulua ya! Kalau ada yang typo maaf. Semoga kalian suka

Gimana menurut kalian cerita ini?

Askot mana nih kalian?

Kasih vote tanda bintang di pojok kiri. Follow, and commen.

ELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang