PROBLEM. 6

248 22 0
                                    

Mobil hitam mewah terparkir di halaman parkir pusat perbelanjaan kepemilikan keluarga Lee, ahh mari kita liat siluet indah dari para penghuni rumah. Pintu terbuka lebar, terlihat lelaki cantik berbaju putih dengan make up tipis turun sambil menggandeng seorang wanita cantik berseragam SMA. Dilanjut dengan keluarnya sang supir, pintu terbuka menampilkan wajah tegas nan arogan milik sang supir dengan setelan jas biru Dongker menambah kesan ketampanan sang supir. Beralih ke sebelah kanan kursi penumpang, terlihat lelaki remaja dengan seragam SMA dan tatanan rambut belah samping nan menampilkan dahi mulus sang remaja itu.

Ahh, mungkin jika orang-orang lihat itu hanya sekumpulan keluarga tak terkenal namun itu semua salah. Keluarga yang keluar dari mobil mewah berwarna hitam legam itu adalah keluarga Lee Taeyong dan Lee Ten, keluarga kaya urutan ke 5 di dunia. Namun, kebanyakan orang tidak tau dengan keluarga ini bukan karena apa apa tapi keluarga ini memang tertutup dan tidak ingin ada publik yang menggangu kehidupan mereka.

"Mom... Mark sudah bilang kan?! Mark ga mau ikut Mom, Dad and Naeun ke mall. Tidak berguna Mom" Oh ayolah, Mark ini laki-laki asli bukan tulen seperti sang Ibu jadi mana mau dirinya menginjakkan kakinya ke pusat perbelanjaan

"Kakak diam aja!! Biar Kakak makin handsome and Jeno makin love ke Kakak" Naeun merceca omongan Mark, ahh omong omong soal Jeno dia jadi malu saat mengetahui bahwasannya list yang dia kasih bukan list pertemuan tutor namun list lain, kalau bisa tolong jangan Jeno yang memegangnya! Bisakah itu berpindah tangan? Hanya halusinasi Mark saja

Telpon Mark berdering, entah apa namun dari tadi ada saja yang menelepon dirinya! Sangat mengesalkan. Mark melihat nama yang tertera di ponselnya, oh ternyata Sehun hyung

☏ : Sehun hyung is calling ...

Hallo hyung, ada apa?

Hello Mark, apa nanti kamu bisa main ke basecamp? Aku akan memperkenalkan mu ke teman baruku

I think... Bisa hyung, jam berapa?

Sekitar jam 8 an, telat tidak apa apa. Bilanglah ke Ibu mu kalau kamu akan pulang telat! Hyung tidak yakin kalau kamu pulang jam 10 malam

Oke hyung, ku tutup dulu telfonnya

Mark mematikan teleponnya sepihak, nanti dia harus bekerja keras dan sangat keras untuk mendapat izin sang Ibu. Doakan saja yang terbaik untuk Mark (mau doain yg terburuk biar ga kena racun Sehun! Canda)

Mata elang Mark beredar mengelilingi penjuru mall, sedikit menyipitkan matanya ketika menemukan objek indah. Berjalan menuju objek tersebut, menyentuh objek itu lalu menatapnya tajam. Sebuah cincin couple dengan bentuk matahari dan bulan tersampir di cincin itu, entah darimana Mark tertarik dengan cincin itu padahal dirinya baru lulus tahun depan dan dirinya juga belum menemukan pasangan yang pas dimatanya dan mata kedua orangtuanya.

"Momm, Mark izin untuk pergi ke rumah new friends. Apa boleh Momm? Mark juga akan pulang sedikit malam untuk mengerjakan tugas" Tanya Mark ke Ibunya yang saat ini sedang memakan cookies kacang hasil buatan Ibu - Ibu komplek
"Bersama siapa Prince?" Tanya Ten tanpa mengalihkan pandangannya dari tayangan televisi yang sedang menampilkan sinetron Ikatan Batin itu

Mark menghela nafasnya panjang, pertanyaan yang tidak pernah dirubah selama hampir 19 tahun. What the- apa setiap dirinya akan pergi hanya ini yang Ibunya khawatirkan, dia remaja tangguh bukan remaja lemah seperti cowo tulen diluaran sana

"Seperti biasa Mom, Haechan Mingyu dan Jisung" Ten menganggukkan kepalanya, Ten sudah percaya dengan ketiga teman Mark ini jadi dia tidak perlu takut bahwasannya sang anak akan terpengaruh hal buruk.

Mark mulai menyalakan motor ninjanya untuk segera pergi ke daerah tempat tinggal Sehun Hyung, kebohongan kedua yang melibatkan nama sang kawan lama. Waktu tempuh Mark untuk sampai di rumah Sehun adalah 30 menit, memang jauh karena rumah Mark berada di perumahan elite.

30 menit memang waktu lama untuk menuju rumah teman tapi itu tidak masalah untuk Mark, motor ninja merah miliknya akan selalu menemani dirinya kemanapun dirinya pergi

Tangan dengan lilitan jam rolex itu mengetuk pintu kayu dengan ukiran Jepara yang sangat indah, sekitar 2 menit pemilik rumah membuka pintu sambil menyembulkan kepalanya

"Oh Jeno, masuk lah. Ku kira kau akan telat" Vernon mempersilahkan tamu kaya itu untuk masuk kedalam kediaman keluarga Oh

"Mana Sehun hyung?"
"Dia sedang dibelakang, sedang menata meja untuk tamu yang akan datang nanti" Ucap Vernon
"Memangnya akan ada acara apa? Aku tidak diberitahu, apakah ini sebab aku akan pulang malam?" Vernon mengangkat bahunya acuh lalu mulai berjalan didepan Mark

"Hyung, Mark sudah datang" Ucap Vernon yang berlalu mendudukkan dirinya di bangku coklat dengan sedikit gradiasi pirang gelap disitu, sungguh menawan seperti kursi kelas atas

"Duduklah terlebih dahulu Mark, aku akan menyiapkan beberapa cemilan. Sebentar lagi mereka akan datang" Siapa yang Sehun maksut 'mereka'?

Pukul setengah 9 terdengar ketukan dari arah ruang depan sana, apa ini yang dimaksud mereka oleh Sehun? Sehun yang mendengar ketukan itu membuka knop besi miliknya

"Masuklah, mangsa kita sudah menunggu dari 30 menit yang lalu jika kau ingin tau" Senyum licik terukir dari bibir manis milik Oh Sehun, jangan salahkan dirinya jika Mark sebentar lagi akan membenci sang Ibu, semua ini ia lakukan untuk membalas dendam sang Mama.

"Mark, perkenalkan" Mark yang mendengar namanya dipanggil menoleh kearah sumber suara tersebut, mata elangnya mendapati 3 orang dengan pakaian abu dan putih

"Ini Jongin, kau bisa memanggilnya Kai" Kenalkan Sehun sambil menunjuk lelaki dengan kulit sedikit tan, sama seperti kulit Mingyu namun dieinya lebih terlihat eksotis dibanding Mingyu temannya. Mark membungkukkan badanya 90° untuk menyambut perkenalan Sehun, ya karena teman Sehun maka umurnya juga tidak jauh dari beda dari Sehun hyung itu yang dipikirkan Mark.

"Sedangkan pria dengan kulit putih itu Luhan sedangkan disampingnya itu Eunwoo" Mark membungkukkan badannya kembali, sudah tentu mereka adalah pria dengan umur diatas 19 tahun jadi jika dipikir hanya Mark yang terbilang masih muda. Mark merasa memang tidak nyaman bergaul dengan orang orang dewasa dengan pemikiran 100% matang dan tidak labil seperti Mark, tapi apa boleh buat? Sudah terjerumus maka susah akan keluar.

Sesekali mereka tertawa mendengar cerita dari Jongin, sama seperti Vernon, Jongin menceritakan pria gay yang berada di kantornya yang langsung ia pecat. Kejam sekali pikir Mark, sesekali mereka menyeduh teh hijau yang beraroma khas itu

"Mark, aku dengar kau anak dari Direktur termuda" Mark menganggukkan kepalanya, sudah dia duga pertanyaan yang keluar pertama adalah tentang sang Ayah yang menjadi Direktur termuda di Negri Drakor ini

"Dan ku dengar juga tapi sebelumnya aku ingin meminta maaf jika rada menyinggung"
"Tidak apa Hyung, lanjutkan saja" Ucap Mark santai
"Kau lahir dari rahim lelaki tulen? Ibumu bernama Chittapon Leechaiyapornkul pria kelahiran Thailand yang dulu bernaung di Noentan TV? Acara melukis terbesar di dunia?" Mark mengerjapkan matanya cepat, Jongin mengetahui semua suluk beluk sang Ibu.

"Sangat hebat" Inner Mark

"Aku tau aku hebat, siapa yang tak mengenal Ten? Hanya orang miskin yang tidak mengetahuinya" Lancang Jongin yang seakan akan bisa membaca pikiran anak sulung dari keluarga Lee itu

"Mark, aku ingin berbicara serius" Sekarang Mark melihat mata cantik milik Luhan, sangat cantik sama seperti Ibunya tapi jika dilihat-lihat tidak mungkin Luhan seorang submissive yaa kalian sudah tau lah bahwasannya circle Sehun kebanyakan para pembenci hubungan Gay.

PROBLEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang