PROBLEM. 9

219 23 1
                                    

Hari ini daerah sekolah dibuat bingung oleh diamnya Lee Mark dan Lee Naeun, tidak biasanya mereka berjalan pisah dan tidak saling menyapa.

"Selamat pagi Naeun cantik, kamu ada masalah dengan Kak Mark?" Naeun menggeleng menjawab pertanyaan Seulgi, tidak ada yang boleh tau masalah keluarganya.

"Ayo masuk." Seulgi tau, ini kata penegasan yang tidak boleh sama sekali terbantah, dirinya hanya pasrah ditarik masuk ke lorong sekolah.

"K-kak Melk..." Suara Jeno mengalun indah di gendang telinga kepemilikan Mark, mata dan badannya beralih melihat sesosok tubuh di belakangnya, senyuman dirinya sampirkan. Senyuman miliknya tidak akan sia-sia, Jeno membalas senyumannya. Manis, tidak ada kata lain dari senyuman Jeno.

"Kenapa gugup hm? Ada apa?" Tanya Mark.

"Anu... Nanti kita ada jadwal tutoring, tapi Nono tidak bisa pergi tanpa pamit ke Ayah. Jadi eum....." Mark berdiri lebih tegak, ingin mendengar perkataan yang akan terucap dari bibir Jeno.

"Bolehkah kakak datang ke rumah Jeno? Kalau tidak bisa tidak apa-apa Jeno yang akan datang ke rumah Kak Melk".

Deg

Tidak, itu tidak boleh terjadi. Mark tidak ingin Jeno tau problem yang terjadi pada keluarganya, dengan diamnya Naeun bahkan satu sekolah bisa menebak apa yang terjadi apa lagi jika mengetahui akting buruk Mark.

"JANGAN!" Mark tidak sadar dirinya berteriak, mata para siswa mulai meliriknya namun mata tegas miliknya membuat makhluk yang menatapnya kembali mengalihkan pandangan pada kegiatan masing-masing.

"Eum... Jadi gimana Kak?" Tanya Jeno bingung.

"Kakak ke rumahmu, kirim alamat rumahmu ke nomer handphone kakak" Ucap Mark tegas.

Jeno mengeluarkan benda pipih dengan logo lingkaran oval (samsung). Tidak perlu waktu lama ponsel milik Mark berdering, tandanya ada pesan masuk.

"Sudah Kak Melk, nanti datang yaa !! JAM 4" Jeno berteriak keras meninggalkan Mark yang tertawa kecil, lucu batinnya.

Disisi lain...

"Nono... Nono, pacaran ya sama Kak Melk?" Pertanyaan muncul dari belah bibir pink milik Jaemin, Jeno yang mendengar pertanyaan milik sahabatnya menggeleng keras. Jaemin yang melihat gelengan dari sahabatnya menaikkan alisnya sebelah, menanyakan apa hubungan Jeno dan Mark!.

"Engga Nana,... Kak Mark sama aku cuman sebatas guru tutor dan murid tutor" Jawab Jeno santai sambil menyeruput coffemilknya.
"Ish Nono ini gimana sihhh?!! Harusnya Nono itu mikat Kak Mark, katanya suka Kak Mark—...." Mulut Jaemin dibekap oleh tangan halus milik Jeno, dia lupa jika Jaemin ini sangat sangat bocor seharusnya dia bercerita ke Renjun, tapi... Apa bedanya mereka.

"Ayah... eumm, nanti temen Nono ada yang mau dateng kesini" Izin Jeno ke Ayahnya, Jaehyun

"Siapa?" Suara bariton terdengar, Jeno menoleh melihat sang Daddy yang sedang membawa cangkir teh di pegangannya.

"Eum, kolega Ayah Dadd.. anaknya Paman Taeyong dan Mommy Ten" Jaehyun berpikir, mengingat nama anak dari koleganya. Dia ingat nama itu menggunakan bahasa inggris, tapi siapa? Jreng, setelah sekian lama bergelut dengan pikirannya, Jaehyun mendapat nama teman Jeno.

"Mark ya No? Ouh yang pas itu engga sengaja kamu tabrak" Jeno mengangguk menanggapi pernyataan sang Ayah

"Boleh kan Dad? Nanti Nono engga bakal ganggu Ayah sama Daddy pas lagi naked di kamar, tapi jangan sampai jadi dede bayiii! Udah tua juga" Ucap Jeno sambil mengutarakan isi hatinya

PROBLEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang