๑) Maaf guys baru bisa update, aku bakal DOUBLE UPDATE DEH BUAT KALIAN. Kemarin itu aku keasikan nonton Kinnporsche jadi lupa buat lanjutin dan.... Aku malas aja gitu buat up cerita lagi kalau kalian cuman baca engga ada vote komen, minimal vote komen maximal follow akun aku. Dah ah daripada banyak bacot gas ngeunggg kita bacaa
⁂
Mark sudah selesai mengajar Jeno, dirinya diajak turun oleh Jeno untuk menjumpai sang Ayah tercinta. Sekarang mereka sedang berada di anak tangga, berjalan pelan sambil sesekali Jeno mengoceh.
Jaehyun berkacak pinggang dengan lengan baju yang di gulung ke atas. Menggelengkan kepala melihat kelakuan dua anak muda di depannya, bisa bisanya mereka berada di anak tangga 15 menitan. Padahal anak tangga rumah mereka tidak terlalu curam dan sedikit.
"Ahh itu Ayah, Ayah kenalkan ini Mark dan Mark ini Ibu Jeno yang ngelahirin Jeno" Ucap Jeno dengan senyum sumringah, seperti memperkenalkan calon suami ke orang tua.
Mark tersenyum paksa, ternyata dunia terlalu sempit. Dirinya yang homophobic harus setiap hari melihat adegan gay menjijikkan, tapi entah mengapa dirinya malah merasa ada gejolak ketika menatap wajah Jeno yang tersenyum lembut sampai matanya menjadi sipit.
"Tadi kami sudah bertemu Nono sayang, Ayah yang membukakan pintu untuk Mark. Dan kamu tau? Tadi dia memanggil Ayah Kakak, apa wajah Ayah masih terlihat elegan dan muda?" Benar! Aslinya Mark ingin berteriak mengatakan itu, tapi dia masih punya urat malu untuk tidak berteriak sembarangan.
Mark tertawa canggung, bahkan Mark berpikir bahwa Jaehyun ini perempuan hanya gaya baju dan rambut seperti laki-laki.
"Oh iya Mark, bagaimana keadaan Taeyong?" Mark mulai malas, dirinya tidak ingin membalas pertanyaan Jaehyun tapi takutnya Jaehyun merasa dirinya tidak sopan.
"Baik baik saja, sedang bersama Mommy" Jawab Mark dengan senyum palsunya.
Jeno menunjuk sofa di ruang tamu, mempersilahkan sang tamu untuk duduk menunggu sang Ayah selesai memasak makan malam.
"Jen, besok Kak Mark apa boleh menginap disini?"
"Tidak!." Johnny berseru kencang, apa apaan baru pertama kali bertemu di rumah sudah ingin menginap, pikiran Johnny tentang anaknya mesti negatif. Biasalah, Jeno anak tunggal jadi dirinya sangat menyayangi Jeno seutuhnya."DADDY! Mark tidak bertanya ke Daddy" Jawab Jeno sarkas, dia kesal kembali mengingat dirinya kembali di ganggu oleh Johnny
"Emang ada apa hingga ingin menginap disini Lee?" Tanya Johnny
"Rumahku sedang direnovasi karena kemarin ada sedikit kebocoran, dan Mommy Daddy sedang tidak ada di rumah hingga lusa" Itu memang benar, dirinya tidak berbohong. Bisa bahaya jika dirinya berbohong, paman Jeno sudah tau rumah Mark dan Ayah Jeno adalah salah satu kolega Daddynya, Taeyong."Baik, kamu tidur di kamar tamu. Jangan bersama Jeno" Johnny tersenyum ketika mengucapkan nama Jeno
"Aku tidak akan pernah terangsang dengan pedang" Inner Mark."Ngomong-ngomong Jen, kau tidak malu lahir dari rahim pria?" Tanya Mark, dirinya hanya ingin tau saja. Kalaupun Jeno masuk perangkapnya juga tidak masalah.
"Tidak, Ayah dan Daddy selalu memberikan Jeno yang terbaik dari kecil. Bahkan dulu Jeno hampir dilecehkan dan dengan sigap Daddy selama 2 tahun selalu memantau Jeno, walau risih tapi Jeno tau bahwa Daddy sayang dengan Jeno. Untuk Ayah, Ayah sudah mempertaruhkan nyawanya selama 9 bulan untuk Jeno, kata Daddy setiap malam dan pagi Ayah akan mual mual lalu lemas. Makanya Jeno ingin berbalas budi dengan seperti ini, untuk apa malu? Mempunyai keluarga lengkap dan harmonis sudah cukup menurut Jeno" Diakhiri dengan senyum tulus Jeno.Mark menatap kakinya lekat, dia terpengaruh sedikit oleh ucapan Jeno tapi karena dirinya sudah termakan omongan Luhan, dia hanya menggeleng gusar tidak ingin menjadi orang yang memaklumi homo.
"Kak Melk engga bawa pakaian ganti?" Tanya Jeno tanpa mengubah mimik wajah manisnya. Mark meraih tas merah dengan logo LV di bagian tengah tas itu. Menepuk tas merah itu lalu tersenyum manis ke arah Jeno.
"Bawa dong No, nanti aku pakai baju siapa kalau engga bawa baju sendiri?"
"Pakai baju Daddy, ya walau porsi badan Kak Melk sama Daddy rada jauh beda tapi mesti cukup kok. Harus yakin aja!" Mark tertawa mendengar pernyataan pria cantik di depannya, mengacak rambut Jeno gemas."Huh~~ yang diacak rambut yang berantakan hati. Kalau engga ada niatan suka sama Jeno jangan gini dong" Inner Jung Jeno.
"Ayuk bawa tas Kak Melk ke kamar Nono" Mereka berjalan kembali menuju kamar Jeno, di tengah jalan Mark dan Jeno berjumpa dengan Jaehyun. Jaehyun mengedipkan matanya kecil, tentu tujuannya untuk Mark.
"Jaehyun! Apa yang kamu lakukan?!" Suara bariton menggelegar mengisi ruangan tamu ini, suara Johnny. Gawat! Mark takut dirinya yang akan dimarah nanti, tapi Mark kan tidak membalas wink dari Jaehyun.
"Aku hanya mengedipkan sebelah mataku untuk Mark, dia tampan jika kau tau" Jaehyun tersenyum, menampilkan dua cacat di pipinya
"Aishh udahlah, Nono mau bawa Kak Melk ke kamar daripada disini nanti ada adegan blue" Jeno menarik kembali tangan Mark, sang empu hanya bernafas pasrah mengikuti arah jalan Jeno."Jeno, Mark, ayo turun dan makan malam" Jaehyun mengeluarkan suara halusnya, mengetuk pelan pintu kamar Jeno. Kurang lebih 2 menit, pintu terbuka. Menampilkan wajah dengan rahang tegas sedang bertengger santai di pintu.
"Tolong bangunkan Jeno, Mark" Mark mengangguk mengiyakan. Jika kalian berpikir Mark dan Jeno seranjang, jawabannya tidak. Johnny aka sang Daddy memberi kasur lipat untuk tempat tidur Mark, awalnya Jeno menolak mentah-mentah, dia tidak ingin Kakak kelasnya menjadi sakit punggung. Tapi setelah dibujuk lama oleh Mark, Jeno mengiyakan.
Tap tap tap
Langkah turun terdengar diperdengaran Jaehyun Johnny, mereka duduk berhadap-hadapan dengan Johnny yang terus menerus mengecup tangan milik Jaehyun. Jeno menatap jengah sang Daddy, bucin tidak kenal waktu.
"Duduk. Apa yang kalian lakukan hingga lama sekali?" Johnny bertanya
"Tadi Jeno susah dibangunkan jadi Kak Melk berusaha keras membangunkan Nono. Emangnya Daddy, makan malam saja paling tepat waktu jam 9 malam padahal jadwalnya jam 8 sudah makan malam." Jawab Jeno final dengan sedikit menyindir kelakuan kedua orangtuanya( PROBLEM )
Ini chapter terpendek, cuman 900 word doang. Yang biasanya 1000+ word sekarang berkurang 100 word. Aku malas aja mau lanjutin panjang panjang kalau engga ada yang vote komen dan aku lagi rada pusing aja... See u next time readprob's ❤️❤️❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
PROBLEM
Cerpen[ 1st book - Markno version ] 🌤️ Special collaboration : Lee Taeyong & Lee Ten 🌤️ Kebencian Mark Lee terhadap sang Mommy dan Daddy yang mengidap penyakit gay (?). Kehidupan sehari-hari Ten dengan cemoohan sang anak yang di kandung 9 bulan, namun p...