"Apa kau tidak malu Mark? Mempunyai Ibu yang tidak seharusnya, maksudku, pria yang hamil dan melahirkan itu masih sangat menjijikkan bagi sebagian orang di dunia dan kau lahir dari rahim seorang lelaki tulen. Apa kau tidak pernah merasa jika kau hanya dijadikan alat oleh semua temanmu? Dengan semua kekayaan yang Nyonya Ten dan Tuan Lee punya. Seharusnya kau berpikir jernih Mark, bisa jadi kau hanya hasil pungutan dari panti asuhan. Kau di asuh karena bisa jadi Nyonya Ten sangat ingin memiliki anak! Coba pikirkan, menyedihkan bukan? Para gay dan lesbi memang sangat menyedihkan, ingin memiliki anak bukan dari hasil yang benar. Kuharap kau bisa berpikir jernih dan mulai mencari keberadaan Ibu mu" Jelas Luhan panjang lebar, Mark menunduk memikirkan satu persatu kata yang terlintas dari mulut Luhan, dia bingung, dia dilema, dia masih labil, dia tidak bisa berpikir jernih. Apa orang disekitarnya hanya memaksa dirinya untuk berpikir keras, ayolah Mark sangat lelah
Tanpa diketahui, Luhan menampilkan senyum devilnya tanpa sedikitpun Mark melihatnya. Sungguh kejam pria cantik ini
Mark yang mulai bingung memilih untuk pulang dan menanyakan semua ini kepada sang Ibu dan Ayah, tidak mungkin dia anak hasil pungut.
Mark melajukan motornya di dinginnya malam dengan kecepatan tinggi, perkataan Luhan seolah menyatu dengan otaknya untuk membenci sang Ibu. Apa yang harus dia lakukan sekarang?
DUARRR
Motor merah milik Mark terdampar di aspal abu dengan jaket kulit milik Mark yang sobek dibagian sikut. Rintihan kecil terdengar dari mulut tipis milik anak sulung Lee, sang pelaku penabrakan mulai memunculkan dirinya dihadapan Mark. Mark tidak akan memarahi orang didepannya karena 100% ini kesalahan Mark yang terlalu fokus dengan pikirannya tanpa melihat dan mendengarkan bunyi klakson mobil hitam di depannya.
"Mari ku tolong berdiri" Suara manis terdengar di indra pendengaran Mark Lee, dengan ikhlas dirinya merentangkan tangan beruratnya untuk di tolong. Mereka berdua terkejut dengan fakta yang barusan mereka lihat.
"Jeno?"
"Kak Melk?"
"Kak Melk, Jeno minta maaf untuk kedua kalinya telah menabrak Kak Melk. Jeno benar benar tidak sengaja Kak"
"Ini hanya luka ringan dan bukan kesalahan mu Jeno, jadi berhenti meminta maaf" Ucap Mark dengan senyum yang merekah di bibirnyaJeno mengambil benda pipih lalu mulai menekan tombol disitu, dia akan menelpon bawahan sang Ayah untuk mengambil motor Mark
"Halo Pa"
"Halo Jen"
"Pa, tolong katakan pada Paman Lucas untuk datang ke Jl.xxx secepat mungkin dan bawakan kotak P3K"
"Apa yang terjadi Jeno? Berbicaralah dengan jelas"
"Makasih Pa, aku tutup dulu" Jeno mematikan sambungan telpon itu, lalu mulai membawa badan berotot Mark kedalam mobilnya tidak lupa meminggirkan motor ninja merah itu ke simpang jalan. Jeno terus menerus meminta maaf kepada Mark, padahal tadi dia sudah berkata bahwasanya bukan salah dia. Mark menatap lama muka manis milik Jeno dengan mata segaris ketika bersenyum. Jeno yang mendapat tatapan lamat milik Mark mendadak bersemu merah
Mengalihkan pandangan dari Mark malah menuai kontroversi lain, sungguh! Kenapa Paman Lucas sangat lama datang
"Kau cantik Jeno. Aku akan menikahimu jika dirimu memiliki lubang, aku yakin mukamu ketika menjadi wanita tidak jauh berbeda dengan sekarang, sama sama cantik." Mark terpesona dengan bentuk wajah Jeno di depannya. Katakan bahwa Mark bodoh, Jeno juga memiliki lubang namun lubang itu berkerut tidak seperti pikirannya.
TOK TOK
"Jeno, ini paman" Jeno membuka jendelanya lalu membuka pintu mobil hitamnya itu berlalu keluar meninggalkan Mark sendiri

KAMU SEDANG MEMBACA
PROBLEM
Short Story[ 1st book - Markno version ] 🌤️ Special collaboration : Lee Taeyong & Lee Ten 🌤️ Kebencian Mark Lee terhadap sang Mommy dan Daddy yang mengidap penyakit gay (?). Kehidupan sehari-hari Ten dengan cemoohan sang anak yang di kandung 9 bulan, namun p...