Chapter 10

33 5 14
                                    

Jurina POV

Sambil meminum sebotol air putih aku menyandarkan tubuhku ditembok untuk mengistirahatkan tubuhku setelah latihan bersama SKE48.

Aku memandang kedepan melihat Rena-chan dan Akane-san yang sedang mengobrol dan tertawa bersama, mereka terlihat sangat akrab sekali padahal mereka belum lama kenal.

Entah kenapa melihat mereka tertawa bersama membuat hatiku tak nyaman seakan ada yang mengganggu, tapi aku bingung kenapa, apa ini yang dinamakan cemburu, tapi buat apa juga aku cemburu.

Setelah melihat mereka berdua berpelukan beberapa hari lalu aku jadi berpikir aneh-aneh tentang mereka berdua, aku bertanya-tanya apakah mereka punya hubungan spesial dan sejak itu aku jadi menjaga jarak dengan Rena-chan.

"Jurina"

"Ah iya ada apa?" tanyaku yang terkejut karena seseorang tiba-tiba memanggilku.

"Apa yang sedang kau lamunkan?" tanya orang tersebut yang ternyata adalah Rena-chan.

"Tidak ada Rena-chan, aku hanya sedang beristirahat" jawabku.

"Begitu ya" kata Rena-chan sambil duduk disampingku.

"Dimana Akane-san, bukankah kamu bersamanya?" tanyaku.

"Dia ada latihan tambahan bersama team KII" jawab Rena-chan sementara aku hanya menggangguk.

Jurina POV End

"Oh ya Jurina apa kau ada waktu luang hari ini?" tanya Ren.

"Maaf Rena-chan, ada yang ingin kulakukan" kata Jurina sambil berjalan pergi begitu saja dan Ren menyadari kalau Jurina sedang menghindarinya.

'Sepertinya Jurina benar-benar menghindariku' batin Ren memandang Jurina yang sedang menjauh, sebenarnya Ren mencoba tak peduli tapi tetap saja hatinya merasa terganggu saat Jurina menghindar setiap diajak bicara.

'Aku harus mencari tau alasannya'

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Matsui-san" panggil seseorang yang membuat Jurina menghentikan langkahnya.

"Ada apa Manajer-san" tanya Jurina pada orang tersebut yang ternyata adalah manajer SKE48.

"Ada project baru untukmu, apa kau bisa menerimanya" kata manajer tersebut sambil memberikan lembaran naskah pada Jurina.

"Apa itu?" kata Jurina sambil menerima naskah tersebut dan membacanya.

"Ini project drama yang akan disiarkan secara lokal, projectnya tidak terlalu besar tapi ini sangat penting untuk menaikkan nama SKE48, apalagi jika drama ini bisa disiarkan secara nasional" jelas manajer tersebut sementara Jurina masih sibuk membaca naskahnya.

"Drama ini tentang percintaan, semoga kau bisa menerimanya"

"Drama percintaan? aku tak mungkin bisa melakukannya, aku masih anak-anak dan aku tak mengerti mengenai hal percintaan, aku tak yakin bisa memainkan peran dengan baik" jawab Jurina karena memang belum waktunya gadis berusia 12 tahun mengenal hal seperti itu.

"Aku juga berpikir seperti itu, sebenarnya peran ini akan diberikan pada Rena-san, tapi dia menolaknya dengan keras"

"Bagaimana ya,,,,," kata Jurina memikirkan apa ia harus menerimanya apa tidak.

"Meski kamu masih berusia 12 tahun, tapi penampilanmu layaknya gadis berusia 17 tahun"

"Aku akan membaca naskahnya dulu" kata Jurina sambil kembali membaca naskahnya.

"Tunggu,,, apa kau serius dia yang akan menjadi lawan mainku" kata Jurina melihat siapa yang akan menjadi lawan mainnya di drama percintaan yang akan dia mainkan.

"Ya betulah, sepertinya lawan mainmu juga sudah setuju"

"Ini serius kan"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.

"APA-APAAN INI?" teriak Ren sambil melempar naskah yang baru ia dapat, Ren baru saja sampai studio dan langsung diberi naskah yang tak tau apa itu.

"Seperti yang sudah kau baca, kau akan bermain drama dengan salah satu member SKE48" jawab Yuma.

"Salah satu member Rock The World diminta untuk memainkan peran ini" tambah Sumire.

"Kenapa harus aku?" tanya Ren.

"Sumire dan Aina tak mungkin ikut karena lawan mainnya perempuan, jadi tinggal aku dan kau yang bisa" kata Yuma.

"Kenapa kalian tak membicarakan denganku" kata Ren.

"Sebenarnya kami ingin membicarakannya denganmu, tapi saat itu kau tak ada di studio dan kau tak bisa dihubungi, jadi kami termaksa mengikutkanmu dalam drama karena project ini sangat penting"

"Kenapa bukan Yuma?" tanya.

"Sebenarnya aku yang ikut drama karena awalnya Matsui Rena yang akan menjadi lawan mainnya, tapi kabarnya Ia menolak peran tersebut dan digantikan Matsui Jurina, jadi aku juga menolak peran itu dan sebagai gantinya kau yang akan ikut dramanya" jelas Yuma dan Ren langsung ingat saat ia ditawari peran drama oleh manajer SKE48, tapi ia menolaknya karena ia sudah kesulitan membagi waktu.

"Memangnya kenapa kalau lawan mainnya Matsui Jurina?" tanya Ren.

"Kau taukan kalau Oshiku Matsui Rena, aku tak ingin Rena-chan cemburu jika melihatku berpasangan dengan gadis lain" jawab Yuma dengan pikiran penuh halusinasi.

"Apa kau gila? Alasan macam apa itu?" tanya Ren tak habis pikir dengan pikiran sahabatnya itu.

"Tapi tenang saja Ren, aku bisa menggantikanmu bermain drama" kata Yuma.

"Benarkah?"

"Tapi ada satu syarat"

"Apa itu?"

"Aku akan ikut drama jika lawan mainku Rena-chan" jawab Yuma yang membuat Ren ingin menendang wajahnya.

'Lebih baik aku ikut drama bersama Jurina daripada aku harus beradegan romantis denganmu'

.
..
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.

TBC

AKB49Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang