18. [M]

5.6K 359 6
                                    


************
Jennie POV

"Kau serius li belum pernah tidur dikamar ini?" Tanyaku heran

Lisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya

"Bagaimana bisa aku tidur disini, kau lihat semua isinya kau yang mendominasi, itu hanya akan mengingatkanku padamu" lisa meraih tanganku lalu mengecupnya

"Jadi kau tidak mau mengingatku, begitu maksudmu" aku memicingkan bola mata dan menatapnya tajam

"An-ni bukan begitu sayang" dia tertawa bodoh

Lisa memelukku dari belakang.

"Bagaimana aku bisa tidur dengan nyaman ketika seseorang yang justru menyiapkan ini, pergi meninggalkanku" ucapnya lirih

Aku berbalik lalu menatap matanya yang mulai sendu.

"Liliiii, aku hanya takut jika seorang pria akan masuk lagi dalam daftar percintaanmu, apalagi jika itu terjadi setelah kita menikah aku takut jika kau masih bimbang, mianhae" ucapku lirih

"Sudah kubilang tidak ada lagi seorang pangeran dalam hidupku, hanya ada dua orang putri didalamnya, aku menantikannya bersamamu J"

Mata kami bertemu, aku rindu tatapan itu, penuh cinta dan hasrat tentunya. Lisa mengusap pipiku, menyelipkan rambut dibelakang telingaku dengan jarinya yang halus, aku suka caranya yang lembut menyentuhku.

Lisa membawa bibirnya mengecup bibirku, perlahan dengan sedikit tekanan aku mulai membalas ciumannya, lidahnya mengusap lembut membuka jalan untuk melumat lebih dalam. Aku terbuai dalam lumatannya, lidah kami saling bertemu, beradu didalam sana.

God, she's really a good kisser.

Hanya dengan sentuhan bibir dan lidahnya membuat hasratku meningkat, tubuhku merinding dibuatnya. Lisa meraih tengkuk  leherku, menyisir sedikit kasar rambutku dengan jemarinya dibelakang sana. Tangan satunya mengusap pinggangku dan menarik tubuhku kedekapannya.

Aku menekan tengkuk lehernya untuk memperdalam ciuman kami.

"Jangan ragukan aku" ucapnya disela ciuman kami.

Kami saling menatap sesaat, saling merasakaan hembusan nafas.

"I won't"

Ucapku tepat sebelum bibir kami kembali beradu dengan penuh cinta dan nafsu.

Kalian tau sensasi berciuman dan bercinta setelah bertengkar hebat, penuh rindu dan hasrat yang kuat, itu yang kurasakan saat ini.

Tubuhku tak bisa menolak semua sentuhannya, tidak tergesa-gesa namun juga tidak perlahan, kuakui lisa pandai membuai dengan segala sentuhan dan helaan nafasnya yang mampu membuat bulu halusku bereaksi merinding.

"Aku merindukanmu jennie kim" bisiknya ditelingaku

Dia mengigit halus daun telingaku, memainkan lidahnya dibelakang, aku menutup mataku menahan sensasi yang dia ciptakan.

Mengecup turun keleherku, memberikan garis basah dengan lidahnya hingga tulang selangkaku.

"Aaaaahhh li"

Dia kembali keatas melumat bibirku, tanganya mulai melucuti pakaianku perlahan hingga tersisa pakaian dalamku. Akupun melakukan hal yang sama pada lisa. Aku rindu memberikan tanda dibeberapa bagian tubuhnya, perutnya yang menjadi favoritku.

Tangan lisa mengerayangi pungunggku, membelai hingga jarinya mulai membuka pengait braku, terlepas dan dia melemparnya kesegala arah. Ciuman kami terhenti, matanya turun menatap bagian dadaku yang sudah polos didepan wajahnya.

"L Always Will" - JENLISA GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang