6.

3.9K 369 8
                                    

************
Lisa POV

"Katakanlah, kupikir kau akan menghubungiku kemarin" tanyaku cemas

"Direktur dan beberapa staff direksi sudah berunding dan memutuskan untuk mengangkatku menjadi wakil direktur" jawabnya tanpa jeda

Aku terkejut dengan penuturannya, ini kabar baik bukan.

"Yak, oppa bukankah ini kabar baik, lalu kenapa kau cemas" tanyaku heran

"Li, kau pikir ini mudah, ini tanggung jawab yang besar kurasa aku tidak akan sanggup lisa-yaa" ucapnya merengek lalu menjatuhkan kepalanya ditangannya yang bersilang dimeja

Yak, kenapa dia merengek begitu, kenapa orang-orang disekitarku memiliki sifat bayi semua tidak jennie, tidak sehun.

"Kenapa kau berpikir tidak akan sanggup oppa?" Tanyaku heran

"Lisa-ya, waktuku akan sangat terkuras, belum mengurus pasien, belum management rumah sakit dan aku harus berhubungan langsung dengan direktur lalu presdir, haisss" dia mengacak-acak kepalanya frustasi

"Oppa, aku tidak akan memaksamu jika kau memang tidak mau, tapi menurutku semua keputusan sudah dipertimbangkan dan mereka memilihmu karena kredibilitasmu" ucapku meyakinkan sehun

"Berarti jika kau menerimanya, peresmian posisimu sepertinya bersamaan dengan acara penghargaan nanti oppa"

"Hmmmm, sepertinya begitu li, entahlah aku harus memikirkannya dulu" dia menundukkan kepalanya dan memijat pelipisnya

Kuperhatikan dia tenggelam dalam pikirannya wajahnya terlihat sedikit pucat.

"Oppa kau baik-baik saja? Kau terlihat pucat" tanyaku khawatir

"Hanya sedikit pusing li dari kemarin"

Aku menyentuh dahinya dengan punggung tanganku, ya suhu tubuhnya lumayan panas.

"Yak, kau demam oppa, kenapa kau bekerja jika sedang sakit"

"Aku tak apa, sebentar lagi juga turun, aku sudah minum vitamin dan obat" ucapnya parau

"Kau selalu seperti ini jika sedang banyak pikiran, sekarang pulanglah oppa, tidak ada penolakan, ayo kuantar keruanganmu dan bereskan barangmu"

Aku membantu tubuhunya untuk berdiri

"Aku baik saja li"

"Sehun" ucapku tegas menatap tajam matanya

Dia langsung menuruti ucapanku, bukankah memang seharusnya seperti itu. Aku hanya tidak ingin demamnya bertambah parah, sehun selalu seperti ini jika banyak sekali yang dia pikirkan, aku penasaran apalagi yang sedang dia hadapi selain tentang pembicaraan kami tadi.

***

Aku berjalan keluar ruangannya untuk mengantarnya ke parkiran aku tidak yakin dia baik-baik saja. Aku mencoba menahannya saat tubuhnya sedikit terhuyung, namun sungguh berat dan dia terjatuh.

"Dokter sehun" ucap miyoen teriak yang baru saja keluar dari ruangan pasien

Aku dan miyeon langsung membantunya berdiri dan mendudukannya dikursi tunggu.

"Miyeon-ssi bisa kau cancel semua jadwalnya hari ini, aku akan mengantarnya pulang, kebetulan hari ini jadwalku sudah selesai"

"Ndee dokter lisa, hati-hati dijalan"

Aku lalu membantunya berdiri dan memapahnya perlahan, suhu tubuhnya semakin panas kurasakan. Aku langsung memasukannya kemobil dan bergegas menuju rumahnya menggunakan mobil sehun oppa.

"L Always Will" - JENLISA GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang