8.

3.2K 370 11
                                    

************
Lisa POV

Kami telah berada di apartemen aku tidak mengajaknya berbicara sedikitpun, entah kenapa aku lebih baik diam ketika sedang marah daripada harus melampiaskan penuh emosiku, menguras energi menurutku.

Aku bersantai disofa dengan memainkan ponselku dan seperti biasa ditemani acara netflix favoritku. Jennie duduk disampingku membawa spaghetti yang sudah dia buat.

Tiba-tiba dia melingkarkan tangannya dipinganggku dan  meletakkan kepalanya dibahuku, namun aku tidak meresponnya sama sekali. Kubiarkan dia dengan posisi seperti itu.

"Li, mianhae, aku lebih baik membayar denda daripada kau mendiamiku seperti ini, aku akan datang li kau tenang saja" dia menenggelamkan kepalanya didadaku.

Aku sedikit terkejut dengan dia akan membayar denda, wait berarti jennie akan membatalkan jadwal pemotretan itu, semarah apapun, aku tidak akan mempersulit karier jennie, bagaimana jika dia dianggap tidak profesional nanti, itu akan  buruk untuk karier dan imagenya.

"Aku menyayangimu li, kau yang terpenting saat ini dan seterusnya, aku tidak ingin mengecewakanmu lagi" ucapnya terisak

Lagi, bayi sekaligus wanitaku ini memang cengeng jika aku mendiaminya. Tubuhnya sedikit bergetar, padahal aku hanya diam bagaimana jika aku meluapkan emosiku padanya. Dan lagi lagi aku akan selalu luluh jika dia menangis.

Aku mengusap punggung dan kepalanya dengan lembut membiarkan dia menangis didekapanku.

"Tidak perlu sayang, pergilah aku baik-baik saja, ini hanya acara biasa, kau bisa hadir dalam acaraku lainnya, arasseo" ucapku lembut.

"Tapi li, aku tidak akan tenang jik--"

"Selesaikan pekerjaanmu nini, ini tanggungjawabmu, tak apa jika kau tidak bisa menemaniku hanya 1 hari, lagipula nanti kau bisa menamaniku selamanya setelah kita menikah"

Lalu dia menatapku tapi kenapa getaran tubuhnya semakin terasa dan dia menangis lebih keras.

"Nini-yaa aku memang memintamu untuk selalu menangis dipelukanku, tapi aku juga tidak ingin melihatmu menangis" ucapku lirih dan memeluknya lebih erat

"Maka berhenti bersikap dingin padaku li, aku tidak tahan jika kau mendiamiku" ucapnya terisak

"Ndee honey, sudah ya berhenti menangis, aku menyayangimu, saranghae jennie kim"

"Nado, nado saranghae, i love you, aku mencintaimu" ucapnya lirih

Aku tersenyum mendengarnya, sebuah kata itu biasa namun perasaan yang terbawa saat mengucapkannya itu yang luar biasa. Aku bisa merasakannya walaupun tanpa dia berkata dia mencintaiku, dekapannya, debaran jantungnya, isak tangisnya semua perasaan itu nyata adanya, terima kasih J kau memberikan seluruh perasaanmu padaku, aku percaya itu.

************
Lisa POV

"Kau sudah siap untuk acara besok li?" Tanya irene unnie

"Aku gugup unnie, aku sedikit tidak enak pada teman-teman sejawatku apalagi yang sudah lebih senior dariku" ucapku cemas

Memang aku tidak enak hati pada beberapa seniorku, masalahnya aku baru 3 tahun namun karierku sungguh menakjubkan dengan cepat aku melesat meninggalkan mereka yang sudah lebih dulu ada dirumah sakit ini, tapi itu kan bukan salahku, salahkan otakku yang cerdas ini.

"L Always Will" - JENLISA GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang