06. Buntalan Hitam

45.1K 2.5K 25
                                    

Jauh banget jarak revisinya cry

Aku lagi libur sekolah nih, sebenarnya kemaren banyak sih libur sekolahnya. Nih revisi, kalo gak dipaksa gak akan pernah jalan.

...

[06. NEW VERSION]

....




Suara petikan gitar menemani gelapnya malam. Mendengar itu, dengan tak disadari senandung pelan keluar dari belah bibir Alesha. Saat ini gadis itu sedang main ke Apartemen milik Gevan, lebih tepatnya berada di dapur. Tak lama, suara petikan gitar itu tak lagi terdengar di indra pendengarannya.

"Lagi apa?" Tiba-tiba sebuah suara datang dari arah belakangnya membuat sang gadis tergelonjak kaget.

"Rasa ingin membunuh kamu," balas Alesha dengan nada sinis. Tak sadar sang empu memandang penuh binar pada objek yang menjadi fokusnya.

"Udah tau masak pake nanya lagi," gerutunya.

Gevan yang mendengarnya tersenyum miring. Matanya terus memperhatikan gerak-gerik sang gadis dari belakang, dengan kedua tangannya di masukkan ke dalam saku celana pendeknya.

"Pisau nya tajem ya?!" gumamnya masih menatap penuh binar si objek.

Alesha mendelikkan matanya, apalagi melihat tangan besar itu terulur ingin mengambil.

Plak...

"Gak ada piso-piso an!" Sentaknya garang membuat Gevan tersungut-sungut mengelus punggung tangannya. Ia pun tak paham, kena tabokan dari sang pacar rasanya seperti tertimpa batu besar, lain hal jika terkena bogeman. Bukannya sakit, malah emosinya yang naik.

"Mau seblak gak?" tanya Alesha memecah keheningan.

"Gak doyan," jawab Gevan singkat.

"Doyannya kamu," Gevan berjalan mendekati sang gadis.

Alesha yang mendengarnya mendengus kesal. Membalikkan badannya emosi dengan tangan yang mengacungkan pisau kearah Gevan. Bukannya merasa takut justru sang empu kembali menerbitkan senyum miringnya.

"Dasar mesum!! Jauh-jauh gak lo!" sentak Alesha.

"Aku sunat lagi nih ya!" kesal Alesha yang melihat Gevan, bukannya mundur malah bertambah memutuskan jarak mereka.

Hening.

Tak lama suara tawa Gevan pecah di ruang dapur ini yang mana membuat emosi Alesha bertambah melonjak. Rasanya hidungnya seperti mengeluarkan asap.

"Aww atut-" goda cowok itu lalu berlari menuju ruang tamu, meninggalkan wajah Alesha yang memerah.

.....

Alesha mengarahkan kamera ponselnya ke wajah Anara. Tidak tahu mengapa, ia gemas sekali melihat posisi tidur sahabatnya itu. Dengan masker yang berada di bawah hidung, posisi tidurnya juga tak tahu tempat. Bagaimana tidak sahabatnya itu bisa tidur dengan posisi duduk di bangku kelas.

Dengan iseng tangan Thea menurunkan masker abu-abu milik Anara. Tawa gadis itu mengudara, melihat mulut sang empu yang terbuka memperlihatkan giginya yang lucu.

"Jangan di gangguin Thea..." Lihatlah jiwa keibuan Alesha keluar yang langsung membuat gerakan Thea terhenti.

Thea. Gadis jutek itu merengut. "Iya-iya maaf... janji diulangi lagi," ujarnya terkekeh.

GEVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang