33. Bocornya sebuah video

19.7K 1.2K 124
                                    

Happy reading

33. Bocornya sebuah video.

***

Pagi ini Alesha berjalan di koridor sekolah dengan perasaan bingung. Entah kenapa disepanjang perjalanannya di koridor ini seluruh pasang mata menatapnya sambil berbisik-bisik.

"Nat Nat," panggil Alesha pada teman satu angkatannya yang lumayan dekat. Temannya itu baru saja keluar dari perpustakaan.

"Oy kenapa nyet?" tanya Natalia ditangannya terdapat banyak buku.

"Ada apa? Kenapa orang-orang kayak ngomongin gue?" bisik Alesha melirik sekitar.

Natalia mendelikkan matanya tak percaya. "Lah! serius lo gak tau? Sumpah? Astaga Alesha, berita seheboh ini lo gak tau?" pekik Natalia membuat Alesha hanya menggeleng dengan polos.

Natalia memberikan beberapa buku yang baru saja ia pinjem secara paksa ke temannya itu membuat Alesha langsung menerimanya. Gadis itu merangkul bahu Alesha lalu menariknya menuju Mading.

"Sini lo ikut gue," seru Natalia.

"MINGGIR LO SEMUA MINGGIR!!" teriak Natalia membuat kerumunan siswa-siswi yang dominan siswi mengerubungi manding menyingkir. Alesha yang melihatnya terkekeh, ia seperti melihat sahabatnya Anara.

"Noh lo liat!" Natalia menunjukkan papan Mading yang terpampang jelas sebuah artikel yang sudah di print out bahkan banyak sekali macam-macam sticky note serta beberapa foto mengenai berita kebangkrutan perusahaan keluarga calon tunangan mantannya.

Serta putusnya hubungan keluarga Fernandez dengan keluarga Venia yang paling membuat ia kaget foto perselingkuhan Venia dengan seorang laki-laki yang wajahnya ditutupi stiker. Disitu juga banyak kata-kata cibiran yang tertempel di Mading. Alesha melirik sekitarnya mendengar kata-kata pedas secara terang-terangan yang tertuju pada Venia.

Alesha kembali membaca satu persatu sticky note yang tertempel di Mading sampai sebuah tangan menarik keluar dari kerumunan.

"Udah kan Sha? Jadi itu itu topik utama kita hari ini. Eh btw mantan lo apa kabar? Dari tadi batang hidungnya gak keliatan." tanya Natalia celingak-celinguk mencari seseorang.

Alesha tak memperdulikan pertanyaan itu. Ia kembali melangkahkan kakinya menuju kelasnya meninggalkan Natalia yang mencak-mencak sendiri.

***

"Nggi surat Anara," Alesha memberikan sebuah amplop putih ke atas meja temannya selaku sekretaris kelas.

"Sakit apa Nara?" tanya Anggi selaku sekretaris sambil membaca surat keterangan dari dokter ditangannya.

"Demam tinggi," balas Alesha berjalan kearah bangkunya.

"Ohh".

"Tumben Nara gak masuk, biasanya mau sakit kayak gimana pun tetap sekolah," celetuk Fayra sedikit kesal dengan sohibnya satu itu. Bagaimana tidak dulu saja sakit sampai pingsan di kelas tapi besoknya tuh manusia satu tetap sekolah.

"Ada di rumah gue dia," ucap Alesha membenarkan letak kursi yang ia duduki.

"Loh? Kok di rumah lo?" Valecia meneloh dengan raut wajah terkejutnya.

Belum sempat Alesha menjawab sebuah suara mengalihkan pandangannya kearah pintu masuk.

"Ngab pacaran yok," ajak Gerry mengintili Thea yang baru masuk dari arah pintu. Thea tak menghiraukan suara laki-laki itu yang terus mengikutinya dari tadi.

GEVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang