Something Is Wrong?

494 67 7
                                    

Keduanya meneguk liur, berusaha menghilangkan rasa cemas dan gelisah yang semakin memuncak ketika sampai di tempat orang-orang berkerumun. Tidak jauh dari cafe dan bisa ditempuh dengan berlari kecil, nampak sebuah mobil taksi menabrak sebuah gedung.

"R-Ryuu..," panggil si surai uban itu dengan nada bergetar dan pandangan yang tidak lepas dari mobil yang terlihat mulai terbakar.

"Ta-taksi itu... taksi itu...," sementara member tertua Trigger hanya bisa mengucapkan kata sama yang berulang. Mulutnya terasa kaku ketika ingin berucap.

Padahal belum sampai 5 menit ketika dia berpamitan untuk kembali ke apartemen. Siapa yang menduga ini akan terjadi?

Tidak ingin memikirkan ini terlalu jauh, tidak ingin berpikir yang tidak-tidak, dengan mengepalkan kedua telapak tangannya dengan erat, leader Trigger itu berlari membelah paksa kerumunan disusul oleh Ryuu di belakangnya.

'TENN!'

.
.
.

Treasure In My Life
By: MonMonicaF
.
.
.
Happy Reading 🌟

Dengan wajah yang nampak pucat, dipenuhi dengan bulir-bulir keringat yang menghiasi wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan wajah yang nampak pucat, dipenuhi dengan bulir-bulir keringat yang menghiasi wajahnya. Manik crimsonnya nampak berkaca-kaca sembari menggigit ujung bibir bawahnya. Ia menyandarkan punggungnya pada dinding dengan menundukkan kepala menatap kosong pada ubin lantai bewarna putih itu.

Sementara dua member Trigger sedang mondar-mandir sejak tadi di depan sebuah pintu, menunggu dokter keluar dari dalam sana. Jelas mereka semua merasa cemas dan gelisah.

Si surai merah itu nampak diam di tempatnya semenjak tadi dan tidak mengeluarkan suara sedikitpun. 'Jadi benar? Jika memang begitu... bagaimana caranya agar semua ini tidak terjadi? Bagaimana caraku menghindarkan Tenn-nii dari bahaya?' benak Riku bertanya-tanya. Perasaannya sedang kacau dan pikirannya sedang dipaksa untuk berpikir keras untuk penyelesaian untuk semua masalah ini. "Caraku satu-satunya hanya mati," ujar Riku.

"Apa yang kau katakan Riku?!" balas Mitsuki tidak terima. Hatinya terasa terluka kala mendengar kata 'mati' keluar dari seorang Nanase Riku yang memang sudah mati, sebelumnya.

Namun sayangnya itu tidak terdengar olehnya, ia terfokuskan pada pemikirannya dan mengabaikan apa yang ada di sekitarnya. "Tetapi aku kan memang sudah mati... Apa aku bisa mati lagi? Kenapa tidak kucoba saja?"

Si surai uban leader Trigger itu melirikkan mata pada center Idolish7 yang sedang berucap itu. Entah kenapa ia tidak merasa tidak nyaman dengan ucapan si manik crimson, rasanya perkataan itu terkesan berbahaya. Gaku tidak bisa membayangkan apa yang ada di pikiran Riku dan jika diteruskan, mungkin saja hal buruk akan dilakukan oleh kembaran center Trigger itu. "NANASE!" panggilnya keras untuk memecah fokus si manik crimson.

Ꭲɾꫀᥲ᥉ᥙɾꫀ Ꮖᥒ ℳᥡ Ꮮเƒꫀ - [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang