Sayonara Idolish6?

460 66 13
                                    

.
.
.

Treasure In My Life
By : MonMonicaF

.
.
.
Happy Reading 🌟

Memandang dengan wajah datar, si surai baby pink itu hanya mendengus kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memandang dengan wajah datar, si surai baby pink itu hanya mendengus kecil. "Matamu bengkak karena menangis semalaman," komentarnya sembari membersihkan area dekat mata dan sekitaran pipi adiknya yang menjadi lengket karena bekas air mata.

"Habis aku takut.... kegelapan itu masih terbayang-bayang," balasnya cemberut.

"Apa itu sebabnya kau berjaga semalaman sambil menangis? Lalu membuatku juga ikut terjaga?" ucapnya menyindir.

"Ukh— go-gomenasai..." balasnya lesu.

Membuang nafas kecil, Tenn berkata, "Kalau kau sudah lega menangis sekarang tidurlah. Jangan merepotkanku"

"Aku tidak me—" Riku ingin membalas perkataan kakaknya namun sayang sekali Tenn menyela ucapannya yang belum selesai. "Mengantuk," sela Tenn, melanjutkan perkataan adiknya.

Terdiam karena tidak tau harus menanggapi seperti apa, Riku berakhir memainkan jari-jemarinya. Tidak masuk akal juga jika tidak tidur semalaman tetapi ia tidak mengantuk. "Tenn-nii sendiri kan tidak tidur karenaku..."

"Aku akan istirahat setelah kau tertidur. Oleh sebab itu segeralah tidur dan jangan membantah!" titahnya tak berniat mendapat bantahan dari sang adik. Jujur ia malas berdebat dengan adiknya sendiri apalagi jika perdebatan itu memicu pertengkaran.

"U-uhm..." dehuman tanda setuju diberikan oleh Riku sebagai balasan. Lantas ia merebahkan tubuhnya dan tak lupa menarik selimut untuk menyelimuti tubuhnya. Ia hanya berkedip selama beberapa saat.

Helaan nafas panjang kini keluar dari sang kakak. "Hah..... Tidak apa Riku... Aku akan membangunkanmu jika bermimpi buruk"

"Jadi jangan takut...," ujarnya lembut lalu mengecup singkat kening adiknya. Ia dapat melihat mata adiknya yang nampak sayu dan sudah tidak kuat lagi untuk terus terbuka. "Pejamkan saja matamu... Aku janji akan berada di dekatmu"

Menuruti suruhan sang kakak, tak perlu waktu lama kesadarannya berpindah menuju alam mimpi setelah memejamkan mata sebentar. Ia tidak pernah menang jika harus melawan rasa kantuk itu.

Sementara sang center Trigger memandang wajah tidur adiknya. Dengan perlahan ia mengambil beberapa helai surai merah itu dan memainkannya sedikit. 'Kawai nee...'

'—!'

'Jika Gaku mendengarnya pasti aku akan diledek terus-terusan...' Tenn–

Ꭲɾꫀᥲ᥉ᥙɾꫀ Ꮖᥒ ℳᥡ Ꮮเƒꫀ - [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang