Déjà vu

527 61 12
                                    

.
.
.

Treausure In My Life
By: MonMonicaF

.
.
.

Merasakan hawa dingin menusuk permukaan kulitnya, lelaki bersurai baby pink itu membuka perlahan kelopak matanya yang terpejam, menampilkan iris amaranth pinknya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merasakan hawa dingin menusuk permukaan kulitnya, lelaki bersurai baby pink itu membuka perlahan kelopak matanya yang terpejam, menampilkan iris amaranth pinknya itu. Membutuhkan waktu beberapa saat hingga kesadaran Tenn terkumpul seutuhnya.

"Uhm?" Tenn mendudukkan tubuhnya dengan celingukan ke segala sudut kamar, ketika tidak mendapati keberadaan Riku di sebelahnya.

Tenn memfokuskan indra pendengarannya begitu menangkap samar-samar suara orang batuk dari luar kamar. Menyingkirkan selimut yang menutupi sebagian tubuhnya, ia lantas bergegas berdiri dan melangkahkan kaki pergi menuju pada sumber suara itu berasal.

Tenn mengedarkan pandangannya saat sampai di area dapur. "Riku?" panggilnya dan ia pun bergegas menghampiri Riku yang nampak terbatuk-batuk di sana.

Mendengar suara kakaknya, Riku menolehkan kepalanya pada Tenn yang berjalan mendekatinya. Dengan nafasnya yang tersengal ia membalas, "A-aku...membangunkan...Tenn-nii...ya?"

"Kau seharusnya membangunkanku," ucap Tenn menepuk-nepuk pelan punggung Riku saat adiknya terbatuk lagi barusan.

"Tidak...Aku...tidak...ingin...merepotkan...orang...lain," balas Riku memelankan suaranya.

"Tapi aku bukan orang lain," sahut Tenn mengambilkan segelas air hangat. Ia mengintruksi Riku agar meminum air itu dengan tujuan menghangatkan tenggorokannya. "Aku kakakmu!" tegasnya membuat si surai merah sedikit tersentak.

Senyum kecil tercipta di wajah Riku lantas ia berujar, "Kakak benar"

Menyangga punggung Riku dengan tangannya, Tenn menyuruh Riku untuk segera meminum air hangat itu dan membiarkan adiknya mengatur ulang pernafasannya yang masih tersengal.

-Bedroom-

"Oh ya, sudah lama aku tidak melakukannya," ucap Tenn tiba-tiba.

Riku memiringkan kepala tanda tidak mengerti. "Eh?"

Mengabaikan respon bingung dari adiknya, Tenn mendudukkan diri di kasur dengan bersandar pada sebuah bantal yang cukup besar bewarna pink dengan motif bintang di sana. "Kemarilah Riku," intruksi Tenn pada adiknya.

"..."

"Ah... nostalgia..." ucap Riku tersenyum manis kala posisinya saat ini mengingatkannya pada kenangan masa lalunya. Saat ini dia merasa sangat nyaman dengan perlakuan kakaknya yang membuatnya menjadi bernostalgia.

Tenn mengintruksikan Riku agar merebahkan diri dengan menjadikan dada bidangnya sebagai bantal. Lantas ia melingkarkan kedua tangannya pada tubuh Riku dengan tujuan menghangatkannya supaya tidak kedinginan. Si surai baby pink itu tersenyum puas kala melihat wajah adiknya yang nampak senang.

Ꭲɾꫀᥲ᥉ᥙɾꫀ Ꮖᥒ ℳᥡ Ꮮเƒꫀ - [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang