The Fact

435 65 6
                                    

.
.
.

Treasure In My Life
By : MonMonicaF

.
.
.
Happy Reading 🌟

"Sedang apa kau berada di sini dan apa yang kau lakukan malam-malam begini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sedang apa kau berada di sini dan apa yang kau lakukan malam-malam begini?"

"Katakan tujuanmu datang ke sini?"

"Di mana saudara kembarku, Kujo-san?"

.
.

Membiarkan kran dalam kondisi terbuka, membuat air terus mengalir keluar tanpa henti. Ia membasuh wajahnya dengan air itu. Kedua tangannya memegang mulut permukaan wastafel sebagai penahan, sembari memandang pantulan dirinya pada cermin.

'Re:vale... Selanjutnya kedua senpai inilah yang akan melupakan dirinya,' ucap Tenn dalam diam. Lantas ia mengambil handuk kecil untuk mengeringkan wajahnya yang basah.

'Aku seperti cenayang saja,' batinnya menghela nafas kecil. Sehabis dari kamar mandi, ia kembali ke kamar dan melangkahkan kaki mendekati kasur. Lantas Tenn mendudukkan diri di tepi kasur sembari memandang wajah tidur adiknya. 'Apakah... Riku akan menghilang jika teman-temannya telah melupakannya?'

Tatapan manik amaranth pinknya perlahan menyendu. Ia mengambil beberapa helai surai merah adiknya. 'Warna merah ini sama persis dengan warna yang aku lihat saat kecelakaan merenggut nyawa Riku'

'Aku tidak membencinya namun warna merah di hari itu masih menghantuiku. Menyebalkan. Tidak mungkin aku trauma karena hal seperti ini,' benaknya melepaskan beberapa helai rambut yang disentuhnya.

'Yang lebih penting saat ini...,' Ia menolehkan kepala mencari di mana keberadaan penunjuk waktu di kamarnya. Kedua maniknya dilirikkan saat dirinya melihat ke arah jam. "Riku, kau harus bangun sekarang!"

"Riku! Kau tidak ingin melewatkan konsermu hari ini kan? Bangun!" titah Tenn mengguncang tubuh Riku sebagai upaya untuk membangunkan.

"Ehm.. Aku mengantuk... aku tidur larut malam... aku capek... aku ingin tidur lebih lama...," ucapnya dengan nada merengek sembari menarik selimut hingga menutupi hampir seluruh tubuhnya kecuali kepala.

Mendengus kecil Tenn terpaksa menggunakan cara lain untuk membangunkan adiknya. Selimut yang menyelimuti tubuh Riku, disingkirkannya ke sembarang arah. "Bangun atau pergi dari apartemenku sekarang juga!" ancam Tenn tersenyum manis yang sebenarnya memiliki maknah seram.

"Ehngg! Tenn-nii hanya mengancam saja!" balas Riku merengek.

"Oh. Jadi Riku sudah berani membantah ya. Bagus. Sekarang aku akan mengemasi pakaianmu," balas Tenn beranjak membuka lemari.

"Iya aku bangun!" sahut si surai merah sontak mendudukkan tubuhnya meski matanya nampak sayu.

Menghela nafas kecil Tenn menutup lemari yang dibukanya dan kembali duduk di tepi kasur menyebelahi adiknya. "Konser Idolish7 berlangsung malam. Setelah sarapan kau boleh tidur lagi"

Ꭲɾꫀᥲ᥉ᥙɾꫀ Ꮖᥒ ℳᥡ Ꮮเƒꫀ - [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang