Matahari menyinari wajah cantik aqeela, iya terbangun karena suara handphone.
" Eeugghh "
Aqeela membuka matanya ia nyadar kalo dirinya masih di hotel. Ia ingat dengan kejadian kemarin malam. Ia terbangun beranjak untuk ke kamar mandi.
" Aarghh " ucap aqeela kesakitan di bagian bawahnya.
" Udah bangun kamu " ucap rassya yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan tangan menggosok rambutnya menggunakan handuk.
Ucapan rassya tidak direspon oleh aqeela.
" Aahh sakit " ucap aqeela yang ingin berjalan le kamar mandi.
" Sakit kenapa " ucap rassya tanpa wajah berdosa.
" Masih nanya lagi , ini ulah lo " bentak aqeela.
" Iya maaf gue mainnya ganas " ucap rassya tanpa rasa berdosa.
" Siall " batin aqeela dia sangat marah kepada cowok di depannya.
Tiba tiba saja rassya langsung menggendong aqeela ala bridal style. Aqeela sontak menggalungkan tanganya di leher rassya.
" Cepet mandi " perintah rassya dengan dingin lalu pergi begitu saja.
" Hiks hiks gue udah ga suci " aqeela menangis di bawah guyuran shower.
" Gue benci sama diri gue sendiri "
" Gue udah kotor "
" Ayahhh , bunda maafin aqeela "
20 menit aqeela keluar dari kamar mandi , ia melihat rassya sedang duduk santai di ranjang.
Rassya melihat aqeela dengan mata sembab , ia tau pasti gadis itu nangis karena kejadian kemarin malam.
" Kenapa " ucap Rassya dingin.
" Kalo ini jadi gimana " ucap aqeela dengan nada ingin menangis.
" Iya nikah "
" Lo pikir gampang hah , kita masih sekolah sya , kalo semuanya tau kita bakalan di cap jelek , apalagi kalo orang tua gue tau " ucap aqeela terisak-isak.
" Ngurus rumah tangga itu ga mudah , kita masih kecil belum punya pekerjaan mau makan apa coba , lo mau ngasih anak lo makan apa? Makan batu? ucap aqeela membuat rassya terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Psychopath
Historia CortaBerani Lo sentuh cewek gue? Lo habis di tangan gue. -rassya-