Setelah tiga hari meliburkan diri kini Jeffrey sudah siap kembali ke kampus, setelah mendengar kabar dari Jake bahwa Jordan kekasih Rose telah kembali ke habitatnya.
Itu kesempatan bagus untuk Jeffrey kembali mengejar cintanya, mencoba melupakan goresan luka yang masih membekas di hatinya.
Meskipun tak memperlihatkannya namun wajahnya yang berseri sudah menjelaskan bahwa ia tengah bahagia, tak seperti tiga hari yang lalu yang terlihat suram dan mendung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senyumnya semakin mengembang kala melihat sosok gadis pirang itu berjalan kearahnya.
Raut wajahnya seketika berubah kerutan di dahi yang mulai bermunculan. Tanpa menunggu gadis itu sampai di tempatnya, Jeffrey berlari kencang ke suatu tempat.
"Valleeeeen!"
"Udah seminggu lebih dia nggak ada kabar, gue chat nggak dibalas padahal masih onlen"
"Besok gue samperin tuh anak"
"Jangan len, Ntar kalo dia malah ngejauh gimana?"
"Setidaknya kan ada kepastian"
Vallen menatap iba Jake yang tengah menundukkan kepalanya. Ia mengelus perlahan pundak pemuda itu.
"Gue takut gak bisa nerima keadaan len"
"Tapi sampe kapan? Mang lu nggak mau tahu tentang perasaan dia ke elu?"
"Selama dia bahagia gue nggak papa len"
"Huuuh merinding gue dengernya"
"Gue serius len"
"Plis deh Jake jan bikin gue eneg dengernya, lu tuh cowok. Punya pendirian dikit kek"
"Lu nggak tau perasaan gue len, gue udah bertahun tahun mendem rasa ke dia dan baru bisa deket sekarang, gue gak bisa ngelepas gitu aja"
"Lu udah nyatain perasaan lu ke dia dan hampir setahun Navita belum ngasih jawaban, jadi apa yang lu arepin?"
Jake menggigit bibir bawahnya, ia kesulitan untuk menjawab pertanyaan dari vallen. Semua kata yang keluar dari bibir gadis itu tak ada yang meleset baginya "Gue-"
"Valleeeeeen!" Vallen yang mendengar namanya disebut menatap Jeffrey yang tengah berlarian ke arahnya. Helaan berat keluar dari bibirnya.
"Valleeen!"
Vallen hanya menatap pemuda itu tanpa niat untuk menjawab panggilan tersebut.
"Len!"
"Apaan?!" Jawab gadis itu setelah Jeffrey sudah berada di hadapannya.