kesempatan kedua

108 10 8
                                    

.

.

.





Semalam Jeffrey menginap di kosan Vallen, meski sudah beberapa kali diusir pemuda itu tetap bersikukuh tak ingin pulang.


Alasannya karena om dan tantenya tak ada dirumah juga Clarissa telah menghubunginya, memberi tahu bahwa ia akan menginap dirumah sahabatnya Yolanda untuk mengerjakan tugas.


Membuatnya malas untuk pulang ke rumah.


Sedang Vallen paling males kalo ada yang menginap dirumahnya apa lagi orang itu Jeffrey.


Karena Vallen tipe orang yang nggak suka tempatnya berantakan. Harus rapi dan bersih, bahkan sangking rapinya kaos kakinya ditata sesuai warna.


Bisa dibilang OCD sih, untungnya kalo marah gak jadi monster seperti mama zila.


Justru lebih seram dari itu.


Berbeda dengan Jeffrey yang justru suka membuat barang berantakan. Untung kalo sama Vallen dia jadi lebih takut untuk membuat kerusuhan.


Jadi Vallen bisa merubah sikap berantakan Jeffrey, sayangnya Vallen gagal untuk merubah sikap tak tahu malu pemuda itu.











Jeffrey berangkat ke kampus di jemput Jake, karena sepeda motornya digunakan Vallen untuk menjemput maura.


Sebagai ganti rugi karena telah menghabiskan capcay yang Vallen sisakan untuk sarapan pagi.


Padahal pemuda itu sempat menghina capcay buatan vallen namun dengan sikap tak tahu malunya ia menghabiskannya.


Juga memakai pakaian josh, kaka vallen yang sengaja ditinggal tanpa ijin. Membuat gadis itu marah.


Jika ada nominasi 'orang yang paling tidak tau malu' sudah jelas

Malaikat juga tau siapa yang jadi juaranya~









Mulai hari ini Jeffrey bertekad tak akan meninggalkan kampusnya lagi.

Karena yang ia cari cari selama ini sudah ketemu. Sekarang saatnya untuk menyusun kembali masa depannya.

Pertama lulus dengan mulus,
Kedua melanjutkan bisnis sang ayah, dan yan terakhir menikahi Rose gadis impiannya.

Untuk rencana yang terakhir, doakan saja ya semoga tercapai.






Sayangnya ia tak menemukan gadis itu, bahkan Vallen juga tak ada.

Apa mereka beda jam kelas?

Tapi ia masih ingat tadi Vallen mengatakan bahwa gadis itu punya kelas di waktu yang sama dengannya.

Lalu dimanakah para pujaan hatinya itu berada?


Bosan menunggu lama Jeffrey memutuskan untuk pulang saja, berjuang nya ia undur besok pagi aja.


Namun sebelum kakinya menginjak tangga terakhir ia menemukan Clarissa sepupunya tengah bergandengan tangan keluar kampus.

"Clara!" Gadis itu menoleh setelah namanya terpanggil.

"Mau kemana?" Tanya Jeffrey.

"Gramedia"

"Ikut dong"

"Lo gak liat gue bareng siapa?" Ujar Clarissa sambil menunjukkan tangannya yang tengah menggandeng seseorang.

"Emang gak boleh wish?"

which ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang