•
•
•
Jeffrey melirik kaca spion mobil, menampakkan seorang pemuda yang berdiri di tempat dimana Rosa duduk sebelumnya, memandang kepergiannya dengan tatapan penuh arti.
'hmm ganteng sih. Tapi gantengan gue'
Kemudian Jeffrey beralih melirik gadis yang duduk disebelahnya. Gadis itu tengah memandang ke depan dengan pandangan kosong.
'hmm sangat mencurigai nih, jangan jangan itu pacarnya!' Matanya melebar setelah menyadarinya.
'tapi kok menghindar, jangan jangan mereka abis berantem'
'Tapi kudu dipastikan kebenarannya ini, besok gue tanya Vallen deh'
Jeffrey mulai mengerti situasinya mengapa gadis itu tiba tiba mengajaknya pulang, ya untung saja Jeffrey cukup peka. Kepekaannya itu merupakan kelebihan yang ia miliki selain ketampanan.
"Eh jalannya ditutup?"
Rosa yang sedari tadi melamun, tersentak dengan ucapan dari pemuda yang sedang mengemudi.
"Emangnya waktu lo kesini nggak ditutup?" Tanya Rosa pada Jeffrey.
"Gak nyadar sih, soalnya tadi gue pake motor bareng temen, kalo lo?"
"Sama"
"Coba ngikutin orang orang kali ya" ucap Jeffrey diangguki Rosa.
Karna laju dari mobil di depan sangat cepat, mobil yang dikendarai Jeffrey jadi tertinggal sendiri di belakang.
Dua jalan bercabang di depan membuat Jeffrey kebingungan untuk menentukan mana jalan yang benar. Agar tau
arah jalan pulang~
Aku tanpamu butiran debu~
Lanjut....
Cukup lama Jeffrey memandangi jalan bercabang didepannya, sebab tak ada kendaraan lain yang bisa ia ikuti, hingga sebuah motor menyalip kendaraan milik Jeffrey dengan kecepatan sedang, Karena tak tau jalannya Jeffrey memilih mengikuti motor yang melaju di depannya.
"Jeff"
"Iya?"
"Apa gue salah liat ya tadi?"
"Liat apa?! Penampakan?!" Tanya Jeffrey sedikit bergidik.
"Bukan, tadi papan tulisan didepan tulisannya 'khusus roda empat' sebelum masuk ke jalan ini, tapi itu kok motor ya"
Keduanya saling memandang, menyadari adanya sebuah kejanggalan.
"Kita puter balik" Rosa mengangguk cepat.
Namun tiba tiba beberapa motor lainnya menyusul dan menghadang kendaraan milik Jeffrey, salah satu diantaranya adalah motor yang diikuti oleh Jeffrey sebelumnya.
Sama seperti yang diduga bahwa motor yang sengaja menyalip kendaraan milik Jeffrey, berniat melakukan tindak kejahatan.
"KELUAR" salah satu dari mereka memukul kaca mobil dengan keras dan menodongkan senjata tajam.
Dari dalam mobil ia dapat melihat jumlah dari para preman tersebut, sekitar 5 orang salah satu dari mereka membawa pisau lipat dan menodongkannya.
Tanpa berpikir panjang Jeffrey keluar dari mobil. Mencoba bertarung dengan para preman, dengan mengandalkan kemampuan bela diri seadanya yang dulu ia dapatkan dari geng masha semasa sekolah.