kemajuan

72 10 0
                                    

.

.

.





"Bae. pulang bareng gue ya. Narie dijemput pacarnya"


Vallen langsung menoleh kearah Jeffrey.

"Duh gue kaga bawa motor ce"

"Kita naik bis"

"Gak ada bis sore ini ce"

"Oh iya ya"

"Bareng Jeffrey aja" rose menatap Jeffrey sekilas.

"Gak papa deh bae, gue nunggu Jordan aja"

"Bukannya Jordan di malang"

"Eh kok lo tau"

"Bang Josh yang bilang" tampak raut bingung dari wajah Rose "udah bareng Jeffrey aja. Tuh orang lagi nganggur"

Jeffrey menarik pelan tubuh Vallen lalu membisikkan sesuatu.

"Gue kan juga kaga bawa motor len, mau gue anter pake apa?"

"Pinjem punya dika"

"Pinjemin elo dong, gue kaga akrab sama dika"

"Ya lu pinjem lewat yoland, pasti dikasih"

Jeffrey beralih berbisik pada Yolanda.

"Land, gue pinjem motor cowo lo dong bentaran, ntar gue balikin bareng Vallen"

"Trus gue pulang naik apaan nanti?"

Jeffrey kembali berbisik pada vallen.

"Yoland tanya. Ntar dia pulang pake apa?"

"bareng gue sama Clara nanti"

"Pacarnya yoland juga?"

"Yaiya lah. Kan lu pinjem motornya masa dia pulang ngesot"

"Oh iya"

Jeffrey berbalik mendekat ke yolanda dan membisikkan sesuatu. Kemudian Yolanda pergi untuk mengambil sesuatu.

"Kalian kok bisik bisik sih, ngomongin apa?"

Jeffrey gelagapan bingung untuk menjawab.

"Mau dibisikkin juga, sini"

Jeffrey menatap waswas Vallen. Entah apa yang akan diucapkannya gadis itu pada pujaan hatinya.

Semoga sesuatu yang tidak menghancurkan reputasinya.

"Oh ya?!" Rose menatap Jeffrey tak percaya sedang pemuda itu membalasnya dengan senyuman kikuk.

"Dah lu tunggu di depan aja ce, biar Jepri ngambil motornya dulu diparkiran"

"Ah iya, beneran gak ngerepotin nih?"

"Nggak kok" balas Jeffrey cepat.

"Kalo gitu gue tunggu di depan ya" ucap Rose canggung.

Selang kepergian gadis pirang itu, datang Yolanda memberikan kunci motor kepada Jeffrey.

"Lo bisikan apa tadi"

"Lu suka NCT"

"Hah?! Apaan?"

"Lu suka yang berbau koreaan gitu"

"Hah?! Lo bilang ke dia gue suka plastik"

"Plastik plastik, gue pecut mulut lu ya"

"Ya ampun, canda doang len. Lo mah marah marah mulu. Lagi dapet ya" vallen tak menggubris perkataan yang keluar dari mulut Jeffrey.

which ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang