Bab 2

177 27 8
                                    

HAPPY READING.....

Malam ini entah kenapa seluruh keluarga Andela dan Anggara merasakan perasaan yang tidak enak seperti akan terjadi sesuatu, tapi mereka menepis perasaan itu.
......
Tok! Tok! Tok!

"Desi, ayo turun kebawah untuk makan Malam," Ajak Miranda pada sang anak yang masih didalam kamar.

"Iya, Mama duluan aja. Nanti Desi nyusul," balas Desi dalam kamar.

Mendengar balasan sang anak Miranda pun turun kebawah dan menuju meja makan yang telah diisi oleh ke empat pria kesayangannya.

"Desi mana, Ma?" tanya Devano pada istrinya karna tidak melihat putrinya.

"Desi suruh Mama duluan, katanya nanti ia nyusul," jawab Miranda.

"Tumben Mama masak banyak," imbuh Dika ketika melihat Mamanya masak sebanyak ini.

"Adek kamu tu yang minta. Katanya udah lama gak makan, makanya minta Mama masakin," ucap Miranda putra sulungnya.

"SELAMAT MALAM SEMUA!!" Teriak Desi tiba-tiba yang membuat semua orang kaget.

"DESI! JANGAN TERIAK-TERIAK KAMU KIRA INI HUTAN APA!" Teriak Miranda juga.

"MAMA JUGA TERIAK TU!"

"YA TERSERAH MAMA DONG!"

"STOPP!! Berisik banget sih. Lino itu mau makan bukan mau denger teriakan Mama dan Kakak yang kek toa," ujar Malino sambil mendengus kesal.

"Udah-udah, Desi cepat duduk dikursi kamu!" Ujar Devano dengan tegas.

Desi hanya mengerucutkan bibirnya, lalu duduk disebelah sang Abang. Desi melihat ke meja makan seketika matanya berbinar melihat menu yang tadi siang sempat minta pada sang Mama.

"Wah, Mama yang masak ini semua?" tanya Desi masih dengan mata yang berbinar.

"Iya dong, Mama yang masak semua. Mama gak mau beli makanan luar, gak sehat."

"Makasih Mama Desi yang cantik, jadi tambah sayang deh," ujar Desi lalu mengambil beberapa menu dan menaruhnya di piring.

"Iya sama-sama, makan yang banyak ya," ucap Miranda sambil tersenyum lembut menatap sang anak.
Miranda dapat melihat betapa lahabnya Desi memakan masakan. Entah kenapa tiba-tiba ia merasa sesak. Miranda merasa firasat yang tidak baik, ia merasa akan terjadi sesuatu.

Desi makan begitu lahap, enak banget kayaknya ada sambal pete sama semur jengkol lagi beh tambah nikmat. Desi saja sampe nambah beberapa kali, masakan Mamanya memang paling the best.

Setelah selesai makan Desi hanya terduduk dikursi sambil memegang perutnya yang sedikit buncit. Katanya gak bisa berdiri karna kekenyangan, semua orang hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Desi.

"Ma, kalo hamil kek gini rasanya?" tanya Desi pada sang Mama yang sedang mencuci piring.
Dimension mereka gak ada pembantu, Miranda sengaja tidak mempekerjakan pembantu karna Ia ingin mengurus sendiri Mansion mereka walau masih ada beberapa tukang kebun.

"Itu kamu kekenyangan bukan hamil jadi masalah rasanya," jawab Miranda sedikit terkekeh mendengar pertanyaan putrinya.

"Hehe, Desi gak sabar mau hamil," ceplos Desi sambil mengusap perutnya.

Miranda yang mendengar itu terkejut dan lansung melotot kearah Desi. "Eh, ngadi-ngadj kalo ngomong. Ingat fokus dulu ama sekolah entar Mama jodohin kalo udah nyelesain pendidikannya."

"Kenapa gak dijodohin sekarang aja Ma, Desi gak sabar pen hamil. Ih, lucu aja bayangin perut Desi bulat kek bola." Desi terkikih kecil sambil mengusap perutnya.

Cintamu Adalah Misiku (s2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang