Bab 5

15 2 0
                                    

HAPPY READING...
.
.
.
.
.

Seorang pria dengan baju perangnya datang kesebuah rumah yang cukup besar dikawasan kerajaan dari benua Telbert. Pria itu adalah seorang Jendral, ia baru saja menyeselaikan misinya untuk membasmi para pemberontak dan badit disebuah Desa. Karna misi itu, ia mendapatkan luka yang cukup serius dibagian lengannya.

"Ck, luka ini cukup membuatku kesal. Sangat sulit untuk mengerjakan sesuatu dengan lengan yang terluka," imbuh Jendral tersebut kesal.
Jendral tersebut memasukin kawasan rumah yang dipenuhi dengan tanaman herbal. Rumah tersebut adalah rumah seorang tabib, atau bisa dibilang itu rumah tabib kerajaan.

Ketika memasukin rumah tersebut, Jendral memanggil tabib beberapa kali tapi sama sekali tidak ada sahutan dan itu cukup membuat Jendral merasa kesal. Merasa sang Tabib tidak ada dirumah, ia beranjak pergi dari tersebut. Tapi, baru satu langkah ia berjalan, ia mendengar suara aneh dari sebuah kamar. Merasa kurang jelas, ia mendekati kamar tersebut.

"Aw, pelan-pelan."

"Aaaaaarrghh!! Aduh-aduh sakit!"

"Awalnya sakit tar juga enakkan kok."

"Ah, itu sakit tauk. Aw-aw udah itu sakit banget."

"Sebentar lagi, tahan ya. Bentar lagi gak sakit kok."

"Ih, gak mau, yang ada tambah sakit. Gimana nanti kalo Desi gak bisa jalan ha?"

Mata sang Jendral membulat sempurna ketika mendengar suara yang cukup ambigu ditelinganya. Ia tidak menyakang sang tabib melakukan hal mesum sebelum menikah. Ini bisa menjadi pemcemaran nama kerajaan.
Ia tidak bisa membiarkan ini, ia harus menghentikannya. Karna sudah merasa geram sang Jendral lansung menendang kamar tersebut.

BRAKK!!!!!

"TABIB ATHERR!! BERANINYA KAU MELAKUKAN HAL MESUM!!" teriak Jendral. Tapi, Setelah berteriak mata sang Jendral melotot melihat seorang gadis yang bersandar ditempat tidur dengan seorang pria ya memegang kaki gadis tersebut.

"B-bidadari?" gumam Jendral dengan muka terlihat kaget dengan apa yang dia lihat.

Jendral lansung berlari kearah gadis tersebut dan lansung memeluknya sambil menatap tapi Ather dengan nyalang.

"Apa yang kau lakukan dengan Bidadariku, ha?!" Teriak Jendral, ia menatap tabib yang masih dalam keadaan linglung karna terkejut begitu juga gadis yang ada didalam pelukan Jendral.

"A-anu, Om, bisa lepasin pelukannya gak? Desi udah sesek ni," ucap Seorang gadis dan gadis itu adalah Desi.

Jendral tersebut yang mendengar suara lembut milik Desi lansung menatap Desi dan lalu melepaskan pelukan tersebut.

"Apa kau tidak apa-apa? Apa dia memperkosa mu? Bilang padaku apa yang dia lakukan padamu. Tidak perlu takut aku akan memberinya pelajaran yang setimpal," ucap Jendral dengan lembut pada Desi. Selembut pantat sapi...

Tabib Ather yang mendengar itu berdecak kesal.
"Hei, ada apa dengan kau? Datang-datang lansung teriak-teriak gak jelas. Apa kau tidak lihat aku sedang mengobati gadis ini," ucap Tabib Ather dengan muka yang sudah merah karna menahan kekesalan yang bertubi-tubi.

"Ck, apa yang kau lakukan dengan bidadariku, ha?" Tanya Jendral tak kalah kesalnya.

"Sudah kubilang, aku hanya mengobatinya!" Teriak Tabib Ather yang kesabarannya sudah habis.

"Bernarkah?" tanya Jendral pada Desi dan hanya dibalas anggukan oleh Desi yang masih terpaku dangan wajan mempesona sang Jendral.

"Dapat cogan lagi" batin Desi sambil tertawa senang dalam hati.

Cintamu Adalah Misiku (s2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang