6.

1.4K 265 44
                                    

Gasya pikir Mashiho adalah teman seangkatannya mengingat betapa kecil badan dan imut mukanya, lalu iya menyesal hanya menilai orang dari penampilannya. Karin bilang Mashiho adalah kakak kelas mereka, anak kelas 2-4. Kelas unggulan dimana didalamnya hanya berisi siswa siswi pintar. Dari teman se-geng Mashiho, hanya Mashiho, Hyunsuk dan Jaehyuk yang masuk kedalam kelas itu.

Bagaimana Karin tau? Tentu saja mendengar gosip dari para anggota osis atau teman-teman barunya di osis. Gasya menelungkupkan kepalanya diantara lengannya diatas meja, baru beberapa hari sekolah namun sudah banyak kejadian tak terduga yang terjadi padanya.

"Perhatian,"

Suara berat itu membuat Gasya yang sedang menelungkupkan wajahnya diatas meja dan beberapa teman sekelasnya terkejut. Pasalnya, saat ini didepan sana terlihat sekelompok kakak kelasnya, lebih tepatnya kakak kelas yang akhir-akhir ini menghantui pikiran Gasya.

"Baik, Calm down guys. Kita mau promosi ekskul," ujar seorang siswa berkacamata namun tidak terlihat nerd sama sekali, dengan ramah.

"Oke, perkenalkan kita dari Treasure Music. Kalian pasti tau kan? Grup musik yang sering manggung di acara-acara kampus dan sebagainya?"

Gasya berpikir sebentar, dikepalanya mencoba mengingat grup musik yang bernama Treasure. Namun nihil, ia tak tau sama sekali kecuali peterpan, ungu dan kangen band.

"Kita mau merekrut anggota baru, untuk membentuk grup musik yang baru juga. Mungkin diantara adik-adik ada yang berminat?" Lanjut orang yang berkacamata tadi.

Kelas nampak hening tidak ada yang mengajukan diri. 10 orang yang berdiri didepan nampak canggung, apakah grup mereka tidak ada yang tau?

"Eh Gasya?"

Gasya melotot kaget. Ia lupa Junkyu juga ada diantara barisan kakak kelas dari organisasi musik itu. Saking fokusnya ia dengan si kakak kelas berkacamata, sampai lupa jika dibarisan itu terdapat cowok paling berisik menurut Gasya.

Duh ngapain di sapa sih!

"E... ehehe ha..halo, kak.." ucap Gasya kikuk.

"Lo mau gabung nggak ke organisasi kita? Lumayan loh," kata Junkyu mendekati meja Gasya yang langsung membuat teman sekelasnya memandangnya heran.

"Hah? .. anu.. tapi-"

"Gabung aja, kan Gasya lumayan kenal sama kita," tukas Doyoung yang datang langsung merangkul Junkyu.

Aarrghh! Bisa diem dulu gak sih? Gue mau ngomong!

"Loh kalian kenal dia?" Lagi-lagi seseorang menghampiri mereka, kali ini cowok tinggi dan tampan dengan nama Watanabe Haruto dinametag yang terpasang pada dada kanannya.

"Gabung ya? Perwakilan dari kelas kalian," pinta Junkyu dengan wajah memelas.

Karin lo kemana sih! Tolong selametin gue!!

"Tapi, kak-"

"Ada bennefitnya loh, tiap bulan ditraktir makan sama dia tuh," tunjuk Doyoung pada siswa berkacamata yang tadi berbicara didepan.

"Yah yah..." lagi-lagi Junkyu memohon, kali ini dengan wajah imut yang membuat Gasya bergidik ngeri.

"Gabung dong, entar gue kasih hak spesial ke lo," ucap Haruto dengan pedenya.

"Ee.. gimana ya, kak.." Gasya nampak bimbang, jika ia bergabung berarti dia akan bertemu dengan Mashiho terus-terusan kan? Sementara sekarang dia sedang menghindari orang itu karena canggung.

"Nih!" Haruto mengeluarkan 2 buah permen kaki dari kantong celananya. "Kalo lo gabung ambil 22 nya, kalo lo nggak gabung cium gue,"

Gasya, Junkyu, Doyoung, dan teman sekelasnya terkejut dengan ucapan Haruto. Bahkan teman satu organisasi musiknya juga terkejut atas ucapan lelaki tinggi itu.

Falsity | Mashiho (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang