Gasya's pov.Gue masuk kedalam rumah dengan perasaan bahagia luar biasa. Gimana enggak, sekarang gue udah punya pacar dan pacar gue adalah Mashiho si jago olahraga yang tampan incaran cewek satu sekolah. Kami pulang setelah tadi makan di resto sehabis Mashiho confess ke gue. Belum terlalu malam, namun Mashiho harus kembali kemarkas untuk mendiskusikan proyek lagu baru mereka.
Dia pulang setelah gue kembaliin 2 buah jaketnya tadi. Bahkan dia ngasih kecupan dijidat gue. Kalau ini mimpi, gue berharap semoga gue nggak bangun lagi.
"Senyum mulu lo, tiati kering tuh gigi," tegur kak Felix.
Gue berdecak. "Paan sih lo, iri aja liat orang bahagia,"
"Bahagia? Abis ngapain lo sampe bahagia? Jangan-jangan..."
"Otak lo itu kebanyakan imajinasi tau nggak!" Jawab gue dengan kesal lalu meninggalkan kak Felix diruang keluarga dengan perasaan yang.. entahlah mungkin dia bingung sama gue.
Gue pun masuk kekamar dan merebahkan diri dikasur. Apa kasur gue senyaman ini? Rasanya kalau hati senang tuh mau ngapain aja pasti bawaannya senang juga. Kecuali ngadepin kak Felix.
Jam masih menunjukkan pukul setengah 8 malam, mata gue udah ngantuk. Padahal gue pengen nelpon Mashiho, mau nanya dia lagi ngapain tapi gue bener-bener ngantuk.
.....
Pagi menyambut, gak terasa gue tidur lebih dari 10 jam. Apa karena kemaren gue jalan sepulang sekolah tanpa tidur siang ya? Entahlah. Gue mau mandi, mau sekolah terus ketemu sama ayang gue ehehehe.
Selesai bersiap, gue langsung keluar dan sarapan bareng ayah, ibu, juno dan kak Felix. Tumben banget ini manusia ada dimeja makan, biasanya dia belum bangun jam segini.
"Apa lo liat-liat gue," ucap kak Felix.
Gue kaget. "Dih pede banget sih lo jadi manusia,"
"Kan emang lo lagi liatin gue,"
Gue memutar bola mata malas. "Gue heran aja, tumbenan lo pagi-pagi gini nangkring di meja makan, biasanya masih ngorok,"
Kak Felix langsung merubah ekspresi wajahnya, sangat terlihat lelah dan mengantuk. "Ibu tuh, nyuruh gue nganter Juno ke sekolahnya,"
Gue menatap ibu. "Habisnya kan ibu hari ini ada arisan dirumah tante Leni, nggak bisa anter Juno," ucap ibu.
"Sekali-kali doang, kak," kata gue.
"Iya Lix, kamu tuh kan seringnya disuruh jemput, nganter sekali aja gak apa-apa kan?" Timpal ayah.
Mau nggak mau kak Felix mengangguk yang gue rasa dia terpaksa. Lihat aja mukanya, kantong mata udah sehitam mata panda, muka kusut, lesu, ketahuan banget dia abis begadang nonton Anime.
Gue pun berangkat lebih dulu karena... ya gue rasa sekarang gue harus datang lebih dulu hehe. Didepan pagar rumah gue seperti biasa, Junghwan ada disana nunggu gue.
"Yo! Whatsupp brodi!!" Sapa gue sambil menepuk pundak Junghwan.
"Broda brodi, sumringah amat muka lo,"
Gue tertawa. "Keliatan banget ya?"
"Ya menurut lo? Lo abis jadian sama Mashiho nggak jadi gila kan?"
Gue terdiam. Dari mana dia tau? "Lo kok..."
"Mashiho juga semalam kayak lo, apa lagi alesannya kalo bukan lo berdua jadian?"
"Jadi, kalian semua tau?"
Junghwan mengangguk. "Iya, Mashiho juga bilang iya,"
Pipi gue memerah, gue pikir dia tipe cowok yang nyembunyiin masalah pribadi seperti perihal hubungan. Rupanya dia juga terbuka sama teman-temannya. Gue berjalan sambil nunduk karena malu, gimana sikap yang lain ya kalo ketemu sama gue? Terlebih Junkyu, Yedam sama Jaehyuk. Tiga orang itu terkenal mulut ember, oh satu lagi biang gosip, Hyunsuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falsity | Mashiho (On Going)
Fiksi Penggemar(Judul awal: Sepotong roti selai strawberry) Gasya jatuh cinta pada kakak kelasnya yang tampan serta jago olahraga, ditambah kejadian diperpustakaan yang membuat perasaan Gasya semakin besar. Keduanya bertemu pertama kali di uks sekolah, karena in...