7.

1.4K 216 29
                                    

Gasya's pov

Capek banget hari ini. Lagi-lagi kejadian absurd yang nimpa gue. Pengen banget sekolah yang aman tentram dan nyaman gitu, malah jadi incaran kakak kelas cuman karena kenal doang. Seandainya aja gue nggak ke uks, mungkin gue nggak kenal mereka. Seandainya juga gue nggak jemput Juno mungkin gak bakalan nebeng sama Mashiho.

Gue manatap 2 buah jaket berbeda warna yang tergantung didepan lemari gue dengan sampul plastik disana. Rupanya laundrynya udah selesai, pasti bang Felix yang anter kekamar.

Kling!

Ponsel disaku gue berdering tanda ada sebuah pesan masuk. Disana tertulis nomor tak dikenal.

0821XXX : Ini gue, Mashiho. Nanti malam kumpul di cafe Prince jam 7 malam.

Hah? Dia pikir gue temen tongkrongannya apa? Atau mungkin dia salah kirim?

To 0821XXX : Salah kirim ya?

Kan nggak mungkin ada kumpul ekskul malam-malam, dicafe pula. Pasti dia salah kirim.

Kling!

0821XXX: Enggak. Gue jemput jam 7 nanti. See y.

HAH! wah ini orang pasti gila. Iya pasti. Mana ada ekskul malam-malam di cafe, itu mah nongkrong namanya. Atau ngedate? Ah nggak mungkin Mashiho ngajak ngedate gue. Tunggu, tadi dia bilang di cafe prince kan? Cafe prince yang terkenal itu? Yang rame banget sampe kalau mau kesana harus reservasi?

To 0821XXX : Gue nggak bisa, ngantuk.

Iya tolak aja. Ibu juga nggak mungkin izinin sih gue pergi bareng cowok. Gue kan masih 16 tahun, jadi pasti gak dibolehin. Tidur aja deh, males mikirin hal gak penting begitu. Syukur kalau gue di kick, tumpengan gue kalau dikeluarin dari klub musik.

...

Gue tertidur cukup lama, sekarang sudah jam setengah 6 sore. Setelah meregangkan tubuh dikasur, gue langsung keluar kamar menuju ruang makan dimana disana lagi ada ibu sama ayah dan Juno yang lagi makan pisang goreng.

"Sore epribadeehh!" Sapa gue lalu duduk disebelah Juno.

"Sore princess," jawab ayah sarkas.

"Anak gadis kok jam segini baru bangun, mana tidur nggak ganti baju dulu," tegur ibu sambil meletakkan pisang goreng yang baru saja matang ke atas piring yang mulai kosong dimakan Juno dan Ayah.

"Capek banget, bu. Disekolah banyak kegiatan,"

"Oh ya? Emang ikut kegiatan apa?" Tanya ayah.

"Musik," jawab gue singkat.

Ayah mengangguk-angguk tanpa protes dengan ekskul yang gue ambil. Beliau lanjut membaca webtoon dari hp nya sambil melahap pisang goreng ditangan kanannya. Jangan heran, ayah gue gak doyan koran. Doi doyannya webtoon gara-gara gue racunin. Hehe.

"Ibu dulu ketemu ayahmu di ekskul musik loh," ucap ibu tersenyum.

"Serius, bu?" Tanya gue gak percaya.

"Iya, dulu ayahmu itu grup band dengan fans cewek paling banyak, udah gitu ayahmu dulu ganteng, cool, pokoknya idaman cewek gitu," jawab ibu sambil membayangkan masa-masa SMA nya.

"Kok bisa ibu dapat?"

"Ibumu yang nggak pernah nyerah buat dapatin ayah, jadi ayah luluh deh," timpal ayah.

Ibu yang mendengar itu hanya senyum bangga. Emang gak apa-apa ya kalau cewek ngejar cowok? Gak kayak gue gini, gengsian. Sebenernya sifat gue nurun dari siapa sih? Ayah? Mungkin aja.

Falsity | Mashiho (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang