BAGIAN 7

2K 231 7
                                    

ckleek...cekleekk...

Adel mengalihkan pandangannya ke arah pintu kamar mandi yang tak jauh dari ruang tamu mereka.
ia membawa dua sepiring kentang goreng yang di sediakam oleh asisten rumah tangga bagian dapur. sengaja dibuat untuk adel, yang sangat menyukai kentang goreng itu.
ia berjalan menuju sofa ruang tamu, sesekali melirik pintu kamar mandi yang tadinya berbunyi itu tidak memunculkan siapaun disana. ia berpositif thinking mungkin itu adalah ibunya yang baru saja pulang dari kantor pada pukul tiga sore ini.
adel mendudukkan dirinya di sofa panjang yang cukup menampung lima orang dewasa.

Adel bersenandung kecil sembari mengunyah lentang gorengnya di sofa itu.
menikmati berbagai konten-konten yang muncul di beranda pencarian instagram miliknya.

Setelah hampir lima belas menit bermain instagram, adel mematikan layar smartphonenya. ia menyipitkan mata, memperhatikan ada sosok bayangan muncul di layar smartphome dalam keadaan mati itu.

bufff...

"paansih mukul-mukul" adel meletakkan kentang gorengnya di atas meja yang berada di hadapannya kemudian mentap tajam orang yang berada di belakangnya itu.

"main yuk"

"tetangga baru jangan sok sksd" ucap adel

"heh, yg disini tetangga baru itu elo yaa. gue udah lama disini" protes ashel.

"lah iya?" adel memasang wajah berfikirnya, kemudian berlalu pergi menuju arah dapur. ashel pun melangkahkan kakinya mengikuti drinya.

"btw, tadi kenapa lo ama zee ke ruangan olahraga" tanya ashel tiba-tiba.
adel yang mendengar hal itu sudah paham kemana arah tujuan pembahasan ini. ya, adel sudah mengetahui tentang fakta yang beredar di sekolah ini dari teman-teman barunya itu.
tak terlalu buruk untuk mengetahui beberapa info. pikirnya.

"berkebun" adel membuka pintu kulkas yang berada di sudut ruangan itu kemudian mengambil sebotol soda, dan langsung meminumnya.

Ashel masih memperhatikan gerak-gerik adel. menunggu agar gadis itu menjawab dengan benar. tidak mengada-ngada.

"kenapa?" tanya adel, melihat ashel yang menatap tak suka kepadanya.
adel tersenyum manis kepada ashel kemudian berkata.

"kalo cinta lo cuman sebelah pihak, ga terbalaskan, dan lo tetap menginginkan dia yang ga menginginkan lo..." adel menggantung kalimatnya, menatap ashel yang seperti sedang bertanya dalam hatinya apa kalimat selanjutnya.

"gue sih owh aja" sambung adel.

Mendengar hal itu ashel sangat kesal, ia mendekati ashel kemudian menarik kerah baju gadis yang lebih tinggi darinya itu.

"lo gatau apa-apa, jadi jangan sok tau!" bukannya kaget ataupun takut, adel malah melingkarkan kedua tangannya dipinggang ashel. menarik tubuh adel mendekat ke tubuhnya
ia menatap lekat wajah ashel yang terlihat kaku itu.

Posisi tubuh mereka sekarang benar-benar tak berjarak sama sekali. di ibaratkan seperti pasangan yang hendak berciuman. namun inti perdebatan mereka tidak menunjukkan suatu hal yang berarah kesana.

"jangan ikutin keegoisan lo yang selalu pengen menang. gue tau, hati lo tersakiti mengetahui fakta yang seharusnya ga lo ketahui tentang perasaan orang yang lo suka ke lo, shel. dengan embel-embel memperjuangin perasaan lo ke zee"

"apa lo bilang? ha?" ucap ashel meremehkan adel.

"zee sukanya marsha, bukan lo"

"stop del stop" ashel memundurkan langkahnya.

"tadi zee sendiri cerita ke gue. andai waktu itu, salah satu dari lo berdua ga ada yang gengsi buat ngungkapin, pasti sekarang..."


flasback...



𝐃𝐈 𝐃𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐇𝐀𝐓𝐈𝐊𝐔 𝐀𝐃𝐀 𝐒𝐔𝐑𝐀𝐓 { 𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃 }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang