BAGIAN 14

1.1K 173 11
                                    

"gue belum selesai ngomong" Adel menahan tangan ashel yang berusaha mendorongnya agar keluar dari mobil gadis itu secara paksa.

"lo sama aja kayak zee!"

"jangan sesekali sama - samain gue sama dia." balas Adel dengan nada penekanan. tanpa sadar ia menggenggam kuat pergelangan tangan ashel dengan kasar.

"see?" ga ada bedanya.
ashel mengangkat tangannya yang memperlihatkan genggaman kasar adel disana. sontak adel langsung melepaskan cengkraman kasarnya.

"gue sayang eve! tapi udah ga ada hubungan apa - apa lagi. lo kira dengan perubahan sikap lo selama sama gue ga gue perhatiin cel?"

"dan dengan perkataan yang belum selesai lo nyimpulin semuanya sesuka hati lo."

"asal lo tau cel, semenjak kedekatan kita udah mulai membaik seiring berjalannya waktu. gue selalu berusaha ngelupain perasaan gue ke eve yang di dukung oleh faktor jarak dan juga perasaan gue ke lo yang mulai kembali setelah bertahun - tahun tertimbun"

"dan itu semua ada prosesnya, gue juga ngerasa ada kerumitan yang kita jalanin cel"

"intinya?" ashel bertanya dengan tatapan sendunya yang masih terlihat jelas.

"jalanin dulu" jawab adel dengan suara beratnya.

"maksudnya?" saut ashel, ia tak mengerti apa maksud dari perkataan yang berisi dua kata itu terlontar kepadanya. apa yang harus di jalanin? apa yang harus di jalanin? apa yang harus di jalanin? hubungan sebagai teman? sebagai sahabat? sebagai orang spesial? sebagai pacar? sebagai pasangan?. batin ashel bertanya kepada dirinya sendiri.

"Do you think I have forgotten?"
(apakah kamu pikir aku sudah lupa?)

"about you"
(tentang kamu)

Adel berkata demikian membuat ashel menatapnya semakin berderai air mata. untuk kali ini ia mengerti apa maksud dari kalimat itu. seolah semua kebersamaan mereka berputar di pikirannya tanpa henti. ada banyak hal yang memang mereka hadapi, dan itu bisa di lewati. hanya saja menyelasaikannya secara pribadi sendiri. ataupun seperti ashel yang mulai berubah pola pikir egoisnya menjadi jauh lebih baik semenjak bersama adel.

Apakah semua akan berjalan lebih baik ketika mereka menyelesaikannya berdua? saling mengerti satu sama lain untuk perihal perasaan. tidak seperti sebelum - sebelumnya. hanya ada ketertutupan yang memunculkan kesalah pahaman yang sebenarnya tidak mereka sukai.

"gue juga butuh peroses buat nerima hubungan"

"maaf udah ngebuat lo jadi tersakiti tanpa gue sadar" setelah selesai dengan kalimatnya, adel mengusap kedua sisi pipi milik ashel yang sudah di basahi oleh air matanya. kedua ibu jari itu mengusap lembut permukaan kulit wajah ashel.

Tak ada dorongan dari segi pikiran atau pun hati. mungkin memang ini lah naluri perasaan?

"jangan sakitin gue lagi"

"gue capek del, gue capek" Ashel mendekatkan kepalanya ke pundak adel yang mana posisi gadis itu masih menghadap ke arahnya, mengabaikan stir pengemudi yang ada di hadannya. sekarang adel memilih untuk memfokuskan diri dan fikirannya kepada ashel yang baru saja berkata penuh harap kepadanya.

Ia paham betul bagaimana rasanya jika berada di posisi itu. jika saja ia sama sekali tak memiliki perasaan apapun kepada gadis kesayangannya sejak kecil itu. mungkin untuk kedua kalinya ashel akan tersakiti oleh ekspetasi yang di rusak oleh perasaannya menjadi buruk seperti beberapa waktu lalu. rasanya mustahil jika dirinya tak memiliki perasaan lebih kepada ashel yang ia tunggu - tunggu setelah mereka berpisah dengan waktu yang lumayan lama.

Berlarut - larut dengan perasaannya kepada eve memang tidak se awet perasaannya kepada ashel yang masih bertahan. hanya saja, waktu dan kesempatan untuk mengungkapkan semuanya dengan tepat belum ia temukan sebelumnya. mungkin ini saatnya?

"im yours"

(aku milikmu)

"mulai sekarang jangan sungkan untuk berbagi perasaan dari segi apapun. jangan pendam sendiri, dan kalo itu menyangkut kita berdua, jangan selesaiin dari segi pandangan kamu aja. ada aku buat melengkapinya, biar kamu jangan mikir berat sendiri"

"kita memang masih terbilang belum dewasa dari segi umur cel, tapi aku mau kita ngejalanin hubungan jangan seperti bocah - bocah yang baru penasaran dengan apa yang dinamakan cinta dan rasa penasaran"

"aku mau kita menjalani hubungan untuk kebaikan kita berdua, saling membantu dan mendukung di situasi apapun"

"membantu dari segi masalah pribadi yang mungkin gabisa langsung bisa kita bagi, mungkin kamu atau aku bakal nenangin satu sama lain ketika berada di fase itu"

"dan mendukung disaat kita down sama keadaan. karna aku yakin cel, ga ada hubungan yang seindah surga di dunia ini. pasti ada tantangan dan perjuangannya juga kan?"

Dengan mengatakan semua itu dengan penjelasan tanpa adanya persiapan, Adel merasa sedikit lega sudah mengungkapkan isi perasaan yang telah ia pendam dan juga sempat terfikirkan oleh dirinya sendiri.

"I love you cel"

"Love you to"






Terasa seperti hanya dari sebelah pihak, ternyata tidak.
ashel merasa bahagia dengan akhir pekannya yang selalu saja memberikan momen - momen berarti bersama adel.

Malam itu mereka habiskan dengan saling mengintropeksi kesalahan, maupun kesalah pahaman yang sudah terjadi sebelumnya untuk dijadikan pelajaran kedepannya.

Senyum mulai terukir di wajah ashel, rasanya mereka berdua sedikit lega ketika membahas perasaan mereka masing - masing.

Itu terjadi begitu mudah ketika kamu mendapatkan orang yang memang mengerti perasaanmu, hanya saja semuanya perihal waktu. bersabar untuk sebuah kepastian yang bisa membawamu ke hal positif, untuk sebuah pengertian dalam sebuah hubungan.



















































































Good night all

SEE YOU NEXT PART...

love you buat ngevote + komen pertama.

btw awtor juga sayang sama readers yang setia nunggu update yang terkadang ada kendala, makasih buat kalian yang udah support karya aku sejauh ini ♡

𝐃𝐈 𝐃𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐇𝐀𝐓𝐈𝐊𝐔 𝐀𝐃𝐀 𝐒𝐔𝐑𝐀𝐓 { 𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃 }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang