chapter 9

23 12 6
                                    

Happy reading..

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





∆•∆•∆


Kini gadis itu sedang duduk dibangku kelasnya yang telah menunjukan jam 09.05, yang berarti jam istirahat dimulai.

"vioo sorry yaah tadi ada sedikit masalah dijalan makanya gua agak telat dikitt" ujar seorang gadis yang tak lain viola.

"iya iya tadi juga ada ketua osis sekolah ini yang anterin gua ke ruang kepala sekolah" ujar gadis itu yang sedari hanya menatap keluar kaca jendela kelas.

"ayok kekantin gua pengen makan eskrim ayoo vio" sahut livia sambil menarik tangan viola.

kedua gadis itu pun beranjak dari bangku mereka dan akhirnya keluar kelas untuk menuju kekantin.

"gimana kesan pertama lu waktu liat sekolah ini vio?" tanya livia sambil berjalan bersamamu dengan viola. mereka berdua tidak tau bahwa ada beberapa segerombolan remaja laki-laki dibelakang mereka berdua yang sedari menatap kedua gadis itu.

"hmm... bagus gw suka soalnya lebih tenang sama adem liatnya" jawab viola lalu dibahas dengan senyuman livia.

"anak baru ya? cantik banget lu" satu seorang remaja laki-laki yang terlihat sangat asing dan gadis itu tidak kenali.

"Azka ngapain lu disini jangan ganggu gua sama vio" satu seorang gadis yang tak lain livia, gadis itu mengenal hampir semua murid seangkatannya disana.

"gua mau kekantin nih bertiga sama pak ketos nih mau makan laper gua" satu azka sambil memegangi perutnya.

"kalau gitu kita samaan aja jalannya gimana? mumpung kalian belum kenal sama sahabat paling the best inii" ujar livia sambil menunjuk kearah viola. kini gadis itu hanya menatap livia dan tidak memperdulikan perkataannya.

"gak usah gak penting" sahut gadis itu dengan ekspresi datar miliknya.

"hayolaaa vioo supaya kan lu dapet teman lagi kan" kata livia.

"trus" ujar gadis itu sambil menatap livia.

"gua aja yang sebut nama lu dehh, kenalin dia viola mbak senja yakan dia baik, pengertian, unik, the best people, manusia favorite gua and the last pengagum hujan sama senja" ujar livia yang membuat viola tersentak kaget.

"lu ga usah sebut kesukaan gua juga kali" ucap gadis itu.

"gapapa kok, mungkin salah satu dari kesukaan kamu bisa jadi aku juga suka" kalimat yang dikeluarkan oleh ketua osis itu membuat azka tercengang.

"gilak pak boss sejak kapan jadi bucin gini?" tanya azka tak percaya dengan apa yang dia liat.

"udaah laper kan yauda gua juga laper kenalannya ntar aja lah udah mau mati gua nih" sahut seorang remaja laki-laki salah satu teman azka dan ketua isi sekolah itu.

BUMI DAN TAKDIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang