Happy Reading
•
•
•
•
•∆•∆•∆•∆•∆
Hari itu adalah hari kedua setelah kepergian renata gadis yang sudah menginjak usia 17 tahun itu kini hanya tinggal termenung didalam kamarnya yang tidak memiliki pencahayaan, "mama... aku sepi" ujar gadis itu.
Tokk.. Tok... Tok..
"non buka dulu pintunya non bibi bawain susu sama sarapan ini non, makan dulu atuhh non" sahut bibi.Tidak ada sahutan dari gadis itu yang masih menaruh kepalanya diantara kakinya itu, tapi setelah itu viola pun segera membuka pintu kamarnya dan mengambil makanan yang bibi tinggalkan diluar kamar.
Setelah mengambil sarapan itu viola pun bergegas turun dari atas kamarnya, melihat suasana rumah yang mulai redup dan berhawa dingin mulai menyelimuti tubuh gadis itu. sebuah foto bingkai yang memunculkan gambar seorang wanita cantik dan anggun seperti terlihat tenang.
"hai mahh... kemarin mama janji kan mau datang? kok malah pergi jauh mah? vio sampai ga bisa susul mama kalau jarak kita makin jauh..." ujar gadis itu sambil mulai mengelus bingkai foto yang besar itu yang memperlihatkan foto renata yang sangat anggun.
gadis yang bingung harus berjalan kemana lagi, kehilangan seorang wanita yang merawat sejak dini hingga kini meninggalkannya. "Tuhan... apa ini salah satu takdir? sekejam ini? aku tau aku salah tapii... kenapa? kenapa?! orang yang aku sayang mulai hilang dan pergi? penderitaan, kebahagiaan, kesedihan kapan bahagia muncul?" ujar gadis itu yang tak kuat menahan air matanya yang mulai mengalir keluar.
"aku kuatt... kali ini tanpa mama aku kuat masih ada reyhand sama papa mereka bisa jadi kebahagiaan aku kan?" tanya gadis itu pada dirinya sendiri.
Setelah itu viola mengusap air matanya dan kembali kekamarnya sambil berjalan sempoyongan, reyhan remaja laki-laki itu yang dari tadi melihat adik perempuannya itu dari balik pintu merasa hancur mendengar ucapan viola. "gua bakal bahagiain lu tanpa mama vio, tanpa papa, lu juga bakal lebih bahagia sama gua" ujarnya pada dirinya sendiri.
∆•∆•∆•∆•∆
Sudah 5 hari viola tak usai muncul kesekolah, padahal gadis itu baru saja memasuki lingkungan sekolah yang baru.
Tok.. Tok... Tok...
"vio.. hari ini gamau sekolah lagi? lu udah berapa hari gamasuk, lu baru beberapa minggu masuknya kan? livia dari kemarin datang kerumah loh vio lu ga sadar ya" ucap reyhand.
tak ada suara dari kamar gadis itu hanya ada keheningan, hawa rumah yang mulai kembali redup dan hampa mulai muncul.
"tanya gua yah kalau lu mau sekolah, soalnya... papa balik lagi" ujar reyhand lalu berjalan kembali kekamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMI DAN TAKDIR
Teen Fiction(HANYA SEKEDAR PENULIS AMATIR) (JANGAN LUPA FOLLOW) "jangan pernah berhenti menulis kisah ini...." -TERBANG BERSAMAKU BAGAIKAN KISAH DARI HIDUP. Rumah aku dimana? aku gapunya siapa-siapa... "cerita ini aku sedikit termotivasi dengn kehidupan sekrng...