chapter 4

39 28 12
                                    

hai, aku bakal spill lagunya semoga aja cocok sama ceritannya

lagunya udah ada yah...

...Selamat membaca...

Tentang bagaimana senja dan alam menyatu setelah itu bergabung menjadi sebagian cerita dalam takdir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tentang bagaimana senja dan alam menyatu setelah itu bergabung menjadi sebagian cerita dalam takdir.

•∆•∆•∆

"Mati aja lu! rasain makanya jangan sok mau kalahin gua diujian kali ini, lu anak rendahan emang punya muka untuk ngalahin gua?" ujar seorang gadis yang sontak membentak gadis yang sudah terlihat basah dengan seragam abu-abu miliknya.

"lo pikir dengan cara ini kita bakal berbelas kasih gitu?, kasian gapunya orang tua yah atau orang tua lo mati soalnya punya anak sialan kayak lo AHAHHHAH". ujar gadis yang menambah kalimat yang membuat gadis itu sangat marah akan hal yang mereka lakukan.

"lu bisa hina gua, kalian bisa bully gua sesuka kalian tapi, orang tua ga mati jangan sembarang ya lu semua, emang urusan gua urusan kalian juga? dasar takut kalah saing sama gua makanya berulah dasar gak guna lo!" ujar gadis yang sudah memiliki emosi yang meluap.

"BACOT LO!".

terlihat seorang gadis yang memiliki pipi yang merah seperti sudah ditampar dengan kondisi seragam basah kuyup, memiliki bibir berwarna biru.

"sial banget sih gua hari ini, kalo reyhan liat gw kek gini bakalan dibacotin gua" umpat gadis itu.

"ini pake hoodie aku" ujar seorang remaja laki-laki yang sambil menyodorkan hoodie hitam miliknya pada viola.

"ha? siapa ya kok..." sahut gadis itu lalu dipotong oleh remaja laki-laki itu.

"ambil aja udah aku balik dulu" ujar remaja laki-laki itu.

viola sedikit kaget karna jarang sekali ada yang memberikan dia hoodie setelah di bully, tidak banyak anak ingin dekat dengan viola yang suka dibully walaupun pintar.

•∆•∆•∆•∆•∆

"capek" ujar seorang gadis yang sedang duduk dibalkon kamar miliknya.

pada saat itu suasana rumah bernuansa abu-abu sedang sepi karna hari itu reyhan ada kesibukan jadi saat pulang tadi viola tenang karna kakak laki-lakinya itu tidak melihatnya dengan kondisi sekarang.

tiba-tiba suara getaran handphone milik viola mulai berbunyi.

.......

kesunyiaan dimulai disaat seorang gadis mengangkat telfon dari pria yang memiliki suara berat itu.

"viola, apa kabar kamu" ujar seorang pria dari telfon yang membuat raut wajah viola mulai memudar.

BUMI DAN TAKDIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang