26. About Her Feelings

1.3K 220 15
                                    


Tak!

"Jadi... Dia sudah mengetahui identitasmu?" Pertanyaan pertama yang di lontarkan oleh Minjeong ketika dirinya baru saja meletakkan secangkir cappucino di meja.

Jennie mengangguk lesu dan menjambak rambutnya frustasi, "AAAA!! BAGAIMANA SEKARANG?" Teriak Jennie tertahan.

"Sayang sekali, aku jadi tak bisa memanggilmu adik- aduh, iya iya maaf!" Minjeong memegang lengan tangannya yang di pukul oleh Jennie. Untungnya bukan lengan tangannya yang terluka.

Jennie mendengus dan mengambil alih cappucino milik Minjeong dan meminumnya.

"Kau sudah meminta maaf padanya?"

"Aku bahkan tak sanggup mengucapkan kata kata itu tadi padanya."

Tawa Minjeong meledak mengisi kesunyian di ruang makan itu, "yah~ Ini pertama kalinya aku mendengar nyalimu menciut dengan orang lain!" Ucapnya di sela sela tawanya sedangkan Jennie hanya mendengus sebal.

"Kalau begitu temui dia lalu minta maaf." Imbuh Minjeong setelah tawanya mereda.

Jennie menjatuhkan kepalanya di atas meja dan menggeleng, "Dia tak mau aku muncul di depannya, kami hanyalah orang asing- tidak... Dia akan menganggapku asing." Celetuk Jennie.

Minjeong menghela nafas dan mengusap puncak kepala Jennie, "Itulah resikonya." Ucapnya lalu berdiri membawa secangkir cappucino itu ke dalam kamar.

"Sekarang aku harus bagaimana Minjeong-ie..."

Langkah Minjeong berhenti. Gadis itu berbalik melihat Jennie, "Tentang apa?"

Jennie menegak. Wanita itu berbalik dengan lesu, "Kau benar, aku mencintainya... Aku menyukainya."

Minjeong tersenyum dan mengangguk, "Tanpa kau beritahu, aku sudah benar dari awal."tuturnya lalu terkekeh di akhir.

"Kalau begitu berjuanglah. Kalau kau berfikir kau bisa berhasil menyelesaikan kasus pembunuhan ini berarti kau juga bisa menyelesaikan masalahmu dengan Chaeyoung." Jelas Minjeong.

"Benarkah?"

"Kenapa tidak?" Tanya Minjeong balik sebelum dirinya masuk ke dalam kamar.

Jennie menangkup wajahnya dengan kedua tangannya. Helaan nafas yang keluar dari mulutnya terdengar begitu panjang, Jennie cukup lelah hari ini di tambah sakit hatinya yang semakin menjadi.

"Geurae... Tidurlah, Jung. Lalu kau bisa memikirkan apa yang akan kau lakukan besok."

[Police Girl]

Wendy melempar sembarangan tongkat bisbol yang ia gunakan sendari tadi untuk memukul Taecyeon.

"Tiga hari... Sudah tiga hari tapi kau belum mendapatkan bocah itu? APA KAU BODOH?!" Wendy melayangkan sebuah tendangan di perut Taecyeon membuat pria itu langsung batuk berdarah.

"Jika dalam besok dalam 24 jam kau belum mendapatkan bocah itu... Aku benar benar akan memberikan tubuhmu ke hiuku!" Ancam Wendy lalu meninggalkan Taecyeon yang sendari tadi meringis kesakitan.

"Ugh, sial! Bocah sialan!"

[Police Girl]

"Chaeyoung!" Chaeyoung memutar malas matanya. Lagi dan lagi, sosok Jennie muncul dengan tersenyum lebar.

Sejak kejadian tiga hari yang lalu, Jennie menjadi aneh. Wanita itu sering menjemputnya ketika pagi untuk pergi bersekolah bersama sama melupakan di antara mereka ada masalah yang menurut keduanya cukup serius tapi Jennie tak perduli, dia sudah bertekad untuk berjuang dan mendapatkan maaf seorang Chaeyoung.

Police Girl✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang