10. Tsundere

1.5K 274 8
                                    


Jennie tak pernah merasa gugup sama sekali ketika saling berhadapan dengan orang lain tapi berbeda dengan Chaeyoung, Jennie merasa merinding sekaligus gugup.

Dirinya bertanya tanya kenapa bisa seperti ini? Dia seorang polisi menjabat sebagai Letnan kenapa harus merasa gugup dan merinding seperti ini?

"Aku tak akan basa basi lagi. ." Kepala Jennie agak mendongak melihat Chaeyoung yang lebih tinggi darinya.

"Kau yang melaporkan Kim Sejeong kan?" Pertanyaan dari Chaeyoung membuat Jennie terkejut begitu saja.

"Di uks hanya kau, Jisoo, dan Wendy yang tau. Aku sudah bicara pada Jisoo untuk tak melakukan apapun pada Kim Sejeong termasuk dengan Wendy," jelas Chaeyoung perlahan mendekat Jennie, mengikis jarak di antara mereka berdua, "Jung, kau tak berhak ikut campur urusanku."

"Apa maksudmu?" Jennie mengepalkan tangannya dengan erat, ia hanya mencoba membantu dan menjalankan tugasnya sebagai seorang polisi.

"Dia bersalah, dia harus di laporkan!" Tegas Jennie bertutur kata.

Chaeyoung hanya dapat menghela nafas panjang dan mendekati Jennie, "Kau tak tau apapun, Jung Jennie."

"Apa yang tak aku ketahui!" Jennie ikut mendekat, mendesak Chaeyoung untuk berbicara.

Chaeyoung menatap Jennie dengan dingin lalu memalingkan wajahnya, "Ibunya."

"A-apa maksud—"

"Ibunya sakit, Jung!" Sentak Chaeyoung yang membuat Jennie kini terdiam tak bersuara.

"Aku memang marah, aku memang kesal dengannya karena melakukan hal seperti ini padaku tapi aku tak bisa membiarkan dia masuk penjara karena hanya dia yang bisa merawat ibunya yang sakit!" Jelas Chaeyoung dengan nada naik turun menyatakan betapa ia sangat kesal dengan tindakan 'sok' pahlawannya Jennie.

Chaeyoung memundurkan langkahnya dan melangkah meninggalkan Jennie yang masih terdiam paku.

"Bagaimana cara memanggilnya?" Wendy yang berada di samping Jisoo bertanya dengan berbisik.

Mereka tengah berjalan dengan perlahan mendekati Jennie yang masih terdiam.

"Panggil dia seperti biasa saja, 'notabenya' diakan juga murid sekolah." Jawab Jisoo juga perlahan.

Mereka berdua berdiri tegak di belakang Jennie. Jisoo mendekat dan menepuk pundak Jennie. Terlihat gerakan terkejut dari Jennie, tak lama wanita itu berbalik menatap mereka berdua.

Jisoo tersenyum dan sekali lagi menepuk nepuk pundak Jennie, "tidak apa apa, Jennie. Kau hanya melakukan tugasmu sebagai polisi, kau tidak sepenuhnya bersalah." Jelas Jisoo mencoba memberikan ketenangan pada Jennie walaupun ia tau Jennie tak perlu ada yang di khawatirkan karena tindakannya benar tapi Jisoo merasa ada di sisi lain Jennie butuh seseorang untuk mendukungnya.

Jennie tersenyum tipis pada Jisoo sebagai tanda berterima kasih lalu setelahnya mereka berpisah.

[Police Girl]

"Hei!" Sejeong menoleh tak niat kepada Lucas yang sedang berdiri di depan selnya.

"Keluarlah." Suruh Lucas membuka pintu sel.

Sejeong berdiri dengan kebingungan. Lucas berdecak dan menarik Sejeong keluar dari sana.

"Kau bebas." Pernyataan dari Lucas membuat Sejeong terkejut.

"Bagaimana. . Bisa?" Dia bergumam sendiri sembari melihat Lucas yang sibuk mengunci pintu selnya.

"Nak!" Sejeong berbalik dan membulatkan matanya terkejut, segera Sejeong menghampiri ibunya dan memeluknya dengan erat.

"Nak, kenapa kau melakukan ini." Ibu Sejeong menangis membuat hati Sejeong teriris, selama ini ia selalu menjaga ibunya agar tidak terluka tapi kenyataannya ia yang membuat ibunya terluka.

"Maaf, ibu. Maaf. ." Sejeong jatuh bersimpu, menangis menyesal atas perbuatannya.

"Kau yakin mencabut tuntutannya?" Chaeyoung menoleh kepada Jeongyeon yang memberikan sebuah berkas kepadanya.

Chaeyoung tanpa berbicara langsung menandatangani berkas tersebut dan berlalu meninggalkan Jeongyeon yang menatapnya dengan tak percaya.

"Dasar tsundere!" Cibir Jeongyeon, Chaeyoung yang dingin dan berpura pura tak perduli itu berbanding terbalik saat tadi ia bersama ibu Sejeong.

Ia tersenyum, tertawa, dan begitu peduli dengan ibu musuhnya sendiri. Jadi sudah jelas Chaeyoung adalah seorang Tsundere.

[Police Girl]

"Jennie!" Jennie berbalik seraya mengutas senyum manis ketika Mina menghampirinya.

"Ada apa, Mina?" Tanya Jennie.

"Ayo pulang bersama!" Mina menggandeng Jennie berjalan bersamanya untuk pulang.

Jennie menatap ponselnya sebentar, Lisa memberikan pesan jika dia ingin bertemu membahas lanjut kasus pembunuhan Park Jihyo.

Jennie dengan cepat membalas pesan dari Lisa jika dia akan menemui gadis itu dua jam lagi.

"Jennie, ayo!" Mina menarik Jennie dengan cepat memasuki bus.

Mereka tertegun ketika melihat isi bus yang begitu penuh, memang sekarang jam jam sebagian para pekerja pulang.

"Mina kemarilah." Jennie menarik Mina memberikan kursi duduk yang berada di bagian tengah.

"Tapi Jen—"

"Tidak, duduk saja. Biar aku berdiri." Jennie menahan pergerakan Mina yang ingin berdiri dan pada akhirnya Mina menurut hanya untuk duduk.

Jennie memegang Handle Grip bus tersebut dan menghembuskan nafas samar, tidak apa apa. Jennie harus mulai terbiasa seperti ini.

"Jennie!" Mina menarik tangan Jennie membuat wanita itu menoleh.

"Di sana, di samping Chaeyoung! Itu kosong!" Mina menunjuk kursi di samping Chaeyoung yang tengah sibuk menulis di bukunya.

"Tidak aku—"

"Jennie sebaiknya kau duduk pemberhentian bus masih sangat jauh."

Jennie hanya menghela nafas dan menurut perkataan Mina, Jennie juga enggan ingin terus berdiri apalagi keadaannya yang tengah menggunakan rok sekolah pasti ada saja pria hidung belang yang centil.

Jennie menduduki dirinya di samping Chaeyoung. Tak ada gemingan ataupun tolehan dari Chaeyoung untuk melihatnya.

Jennie bersyukur karena sikap acuh Chaeyoung membuat ia sedikit lebih tenang dari pada ia harus—

Jennie menegang terkejut ketika bus berhenti tiba-tiba. Ia hampir terhantuk kursi di depannya jika saja Chaeyoung tak segera merangkulnya.

Jennie menatap Chaeyoung begitupun sebaliknya, hanya bertatapan sekilas sebelum bus kembali di jalankan.

Chaeyoung memberi jarak antara dirinya dan Jennie lalu kembali menulis di bukunya.

"Terima kasih." Walaupun masih kesal dengan kejadian tadi tapi Jennie masih memiliki etika untuk mengucapkan terima kasih karena Chaeyoung menolongnya.

"Sama sama." Begitu mengejutkan, Chaeyoung mengucapkan kata itu untuk Jennie. Selama seharian ini setiap Jennie berkata terima kasih pasti hanya sebuah anggukan dari Chaeyoung untuk menjawab 'sama sama'.

"Wah, she's really tsundere."






[To be continued]

2022, harapannya apa sih?

Police Girl✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang