01. Find

2.3K 306 16
                                    

Suasana daerah Gangnam begitu ricuh, beberapa polisi berlari mengejar salah satu pencuri yang bergerak amat lincah membuat mereka cukup kesulitan.

"Kepung dia di sisi kiri!" Titahnya melalui sebuah walkie talkie di tangannya.

Pencuri itu menoleh ke belakang dan berdecak kesal karena polisi belum berhenti mengejarnya. Ia melirik sebuah kotak kayu di sebelah kanannya.

Tersenyum miring dan berlari ke arah kotak kayu tersebut lalu berbalik, melemparnya ke arah polisi polisi tersebut.

Beberapa polisi terjatuh akibat lemparan tersebut. Pencuri itu tersenyum penuh kemenangan dan kembali berlari lalu berbelok ke arah kiri.

Ia memelankan larinya hingga berhenti, menghela nafas saat melihat seorang polisi di hadapannya.

"Selamat siang, Letnan Jung." Sapanya seolah akrab dengan polisi yang menahannya.

"Aish! Ini sudah keberapa kalinya kau mencuri, huh? Cobalah mencari pekerjaan dari pada mencuri seperti ini. Apa kau tidak bosan keluar masuk penjara?" Letnan dengan nama lengkap Jung Jennie melangkah mendekati pencuri itu.

"Ini pekerjaanku, aku sudah bosan dengan perkataanmu yang terus sama. Lagi pula, kenapa kau masih menjadi polisi?" Jengkel si pencuri itu.

Jennie tersenyum tawa, "Karena aku ingin bekerja dengan benar bukan sepertimu, hidup kacau dan tak menentu." Ucap Jennie.

"Kali ini kau tak akan bisa menangkapku." Ujarnya bersiap siap akan berlari lagi tapi kalah cepat dengan Jennie yang telah mengeluarkan sebuah Taser Gun dan menembakkannya kepada pencuri itu.

Pencuri itu langsung mengejang lalu tak lama ia terjatuh. Jennie berjongkok dan memiringkan kepalanya, "kili ini Ki tik Ikin bisi miningkipki~" ledek Jennie lalu memukul kepala pencuri itu, "Jangan pernah berharap bebas jika ketemu denganmu, dasar bodoh." Cibirnya.

"Letnan Jung!" Beberapa polisi yang terjatuh tadi segera berlari menghampiri Jennie.

"Sudah aku katakan! Kalian perlu memiliki ini dari pada kali berlari mengejarnya!" Omel Jennie pada Timnya dan Timnya hanya menunduk merasa bersalah.

Jennie mendengus sebal, wajar. Wanita itu di berikan tugas untuk menjadi pemimpin salah satu Tim polisi yang memang baru di bentuk dan berisi anggota baru. Tim itu berisi 5 orang termasuk Jennie.

"Heachan dan Lucas bawa dia ke kantor polisi, Lisa dan Jeongyeon ikut aku berpatroli lagi di sekitar sini." Suruh Jennie dan mereka mengangguk.

Jennie di ikuti Lisa dan Jeongyeon meninggalkan Heachan dan Lucas yang sibuk mengurus pencuri tersebut.

"Sunbae. ." Jennie menoleh ke belakang saat Jeongyeon memangilnya.

Jeongyeon menelan salivanya susah payah dan melirik Lisa, menyenggol lengan gadis itu menyuruhnya berbicara. Lisa mengelak tak terima tapi Jeongyeon terus memaksanya untuk berbicara.

"Khm!" Jennie berdehem dengan kuat membuat Lisa akhirnya pasrah untuk berbicara.

"M-maaf karena belum bisa memberikan terbaik beberapa minggu belakangan ini, kami . . Cukup menyesal karena belum bisa membuatmu bangga." Tuturnya dengan ragu ragu.

Jennie melipat tangannya di depan dadanya dan menaikkan sebelah alisnya menatap Jeongyeon dan Lisa bergantian.

"Tegakkan kepala kalian, seorang polisi tidak boleh takut walaupun aku pemimpin kalian!" Tegas Jennie yang langsung membuat Lisa dan Jeongyeon menegakkan kepala mereka.

"Pekerjaan seperti ini memang sulit. Aku akui, aku memang kesal karena kerja kalian akhir akhir ini tidak ada yang berjalan baik ataupun semakin baik tapi aku kagum pada kalian yang berani mengambil pekerjaan seperti ini." Jelas Jennie di akhiri senyum tipis.

Police Girl✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang