FATAL

3.5K 234 23
                                    

“Argggghhhhhh,,, Astagaaaaaaaa bocah!! Kamu apain saya semalam?!” Karina berteriak histeris dengan sorot mata tajam menatap seseorang disamping nya saat ini. Karina sangat terkejut mengetahui dirinya terbangun dalam kondisi berantakan, tubuh polos telanjang tak tertutupi benang sehelai pun dan juga tanda bercak merah memenuhi bagian leher dan dada nya.



“Aku bukan bocah ya! Sembarangan. Tutup mulutmu itu.. Berisik” Gadis bernama Winter itu menutup gendang telinganya menggunakan bantal. Ia kembali melanjutkan tidur nya dan memunggungi Karina yang terbakar api amarah.


Karina langsung mengambil bantal yang digunakan Winter untuk menutupi gendang telinganya lalu melempar benda empuk itu ke sembarang arah. Ia mengguncang keras tubuh Gadis Kim agar berbalik menghadapnya.


“Heh bocah! Saya mengingat sedikit kejadian semalam. Kamu sudah menodai saya!”


“Ngapain nanya kalo kakak sendiri udah tahu. Lagian kakak juga nodai aku semalam, kakak gak ingat HAH?!! semalam kakak juga melakukan hal yang sama ke aku” Winter menekan kalimat nya, tak kalah tinggi dengan suara yang Karina lontarkan sebelumnya.


“Mana ada! Saya tidak pernah mau meniduri bocah sepertimu” Tatapan Karina begitu merendahkan gadis didepan nya ini.


“Kakak lupa ya semalam kakak beringas banget, sekarang bilangnya gak pernah mau tidurin aku tapi nyata nya semalam kakak liar dan gak ngasih aku waktu buat istirahat sekalipun” Winter memutar bola mata nya malas, semakin malas jika harus berdebat dipagi hari ini dengan wanita dewasa itu.


“Ya mana saya ingat bodoh! Orang saya gak sadar. Kamu jangan mengada-ada. Pokoknya kamu yang sudah menodai saya”


“Kita sama-sama ternodai kak. Maka nya kalo mau minum gausah kebanyakan. Menyusahkan orang kan jadinya!!” Ketus Gadis Kim menatap jengah lawan bicara nya.


“Kamu berani nyolotin saya?!! Disini saya yang lebih tua dari kamu, bersikaplah sopan. Seharusnya kamu tidak memanfaatkan kondisi saya semalam yang tengah mabuk berat. Saya tidak mau tahu pokoknya kamu harus BERTANGGUNG JAWAB!”


“Ehhhhhhhh.. Enggak ya. Mana ada aku manfaatin kondisi kakak semalam. Aku gak mau tanggung jawab! Harus nya kakak tanggung jawab ke aku karena udah ngambil keperawanan aku gitu aja. Di usia remaja ini aku udah kehilangan mahkota berhargaku! Kakak pikir aku gak sakit dan gak marah karena kelakuan dan tindakan kakak semalam?!!”


“Saya tidak sadar semalam sudah melakukan apa ke kamu. Dan kamu juga pasti sudah sangat tahu bahwa saya juga masih perawan sepertimu sebelum akhirnya semalam kamu mengambil nya paksa. Lihatlah, darah virgin saya saja masih melekat dijarimu” Sambil berkata seperti itu, Karina meraih jari tangan kanan Winter yang masih terpenuhi darah keperawanan nya semalam. Meskipun sudah kering tapi itu bukti kuat dan akurat bahwa semalam Winter memang memasukkan jari nya pada daerah intim milik Karina.


Gadis Kim memang tidak bisa mengelak dan hanya bisa diam saja. Semalam memang dirinya lepas kendali dan terbuai begitu saja oleh godaan wanita dewasa itu yang tengah mabuk berat. Winter tidak bisa menahan nafsu nya sendiri untuk tidak menyentuh Karina semalam.


“Semalam aku sadar lho kak, kakak duluan yang godain aku. Kakak duluan yang grepe-in aku. Nindih aku sampai lepasin semua pakaian aku. Harusnya disini yang minta pertanggung-jawaban tuh aku bukan kakak” Winter berusaha membela diri karena tidak terima, tidak sepenuhnya semua ini salahnya. Karina pun turut ikut andil dalam kesalahan.


“Nah kan! Kamu sudah tahu saya tidak sadar semalam. Dan kamu sebagai orang yang masih sadar dan waras seharusnya bisa mencegah dan memberhentikan kegiatan semalam itu agar hal ini tidak terjadi. Bukan malah kamu nikmati semua sentuhan saya dan kamu lancang sekali menodai saya. Pokoknya saya ingin kamu tanggung jawab!”


FEEL MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang