Winter menyelesaikan urusan perut nya dengan cepat. Tanpa ketahuan Karina atau karyawan lain. Ia melangkah menuju lift sambil menggenggam cup kopi. Ruangan nya berada dilantai yang sama dengan ruangan Karina. Ruangan mereka berhadapan. Namun saat Winter keluar dari lift lalu berjalan menuju ruangan nya, tiba-tiba langkah kakinya terhenti oleh suara seseorang.“Darimana saja kamu?” Suara nya begitu ketus sekali.
Winter menoleh, seraya mengernyit. Ia sedikit tahu tentang nya. Dia kepala divisi di perusahaan ini. Dan entah mengapa ia selalu menatap Winter dengan tatapan tidak suka sejak awal gadis Kim menjadi bagian dari perusahaan ini.
Entah apa alasan dia bersikap seperti itu, namun sikapnya sungguh membuat Winter merasa tidak nyaman berada didekatnya. Padahal ia tidak memiliki masalah dengan nya, kenal saja tidak.
“Anda melihatnya bukan?” Winter mengarahkan tangan yang memegang cup kopi ke arah nya. Mungkin dapat ia artikan bahwa Winter habis dari kantin.
“Sebelum dari kantin. Kamu dimana!”
“Rendahkan nada bicaramu. Apa perlu saya memberitahumu? Saya pergi rapat siang tadi bersama Miss Karina” Ucap Winter tenang.
“Rapat selesai pukul 1 siang. Dan kini aku melihatmu pukul 2 berada disini. Kemana saja sejam berlalu?” Ia bertanya dengan tatapan menyelidiki Winter.
“Aku melihatmu berada diruangan Miss Karina, bahkan itu sangat lama” Lanjutnya.
Kini Winter menyilangkan kedua tangan didada. “Apa yang anda katakan memang benar. Saya berada di ruangan Miss Karina cukup lama. Dan anda seharusnya sudah tahu posisi jabatan saya di perusahaan ini apa. Secara langsung saya akan selalu berada dekat dengan bos perusahaan ini bahkan berada di ruangan nya pun, itu hal yang wajar bukan?”
Ryujin semakin memicingkan mata nya, menatap lekat bagian leher Winter yang tertutupi rambut yang tergerai menutupi bercak merah dileher putihnya itu. Kissmark? Siapa yang melakukan nya?.
“Memang wajar, tapi apa yang kamu lakukan disana? Apa kamu---…”
“Sebenarnya apa yang ingin anda ketahui Ryujin! Pekerjaan saya masih banyak dan saya sibuk untuk meladeni keingintahuanmu itu. Permisi..” Winter memotong ucapan Ryujin dan berlalu masuk ke ruangan nya.
Ia tidak ingin Karina mengetahui keributan nya bersama Ryujin karena mereka berbicara didepan ruangan Karina, bersebrangan dengan ruangan Winter juga.
Lagipula Untuk apa dia ingin tahu sekali urusan Winter. Dan kenapa pula ia harus mengetahui apa yang Winter lakukan. Namun saat memikirkan nya kembali, Winter merasa Ryujin sensitive sekali saat ia berada di ruangan Karina. Bahkan wanita itu menanyakan apa yang Winter lakukan didalam sana. Winter ingin menyimpulkan bahwa Ryujin seolah tidak menyukai nya jika berada dekat dengan Karina. Mungkinkah seperti itu? Ryujin memiliki perasaan lebih terhadap bos perusahaan ini.
Benarkah?
Winter ingin fokus mengerjakan tumpukan berkas yang harus ia cek. Namun pikiran nya masih mengenai sikap Ryujin pada nya. Mungkinkah dugaan Winter benar jika Ryujin menyukai Karina atau hanya Ryujin yang tidak menyukai keberadaan nya diperusahaan ini saja?
Saat pandangan menatap layar computer yang belum ia hidupkan, sekilas ada sesuatu yang aneh dilehernya. Sangat terlihat jelas dan Winter langsung buru-buru mengambil kaca di dalam tas nya, mengarahkan kaca tersebut ke bagian leher dan benar saja. Bercak merah pekat mengotori leher putih nya. Winter sudah menduga pasti gigitan dan hisapan Karina tadi diruangan nya akan menimbulkan kissmark seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FEEL MY LOVE
FantasySaya tidak akan segan melakukan segala cara agar dia terus terikat dengan saya. Tidak peduli berapa banyak penolakan, bantahan dan tatapan kesal serta gerutuan gemas gadis itu. Saya menyukainya, mencintai dia sepenuh hati dan finalnya dia milik saya...