"bulshit banget kalau udah udah move on"
Sebagian orang menganggap bahwa jatuh cinta itu menyenangkan, siklus di mana untuk pertama kali nya hati menjadi tak tenang, perasaan gundah dan perut yang serasa banyak bertebangan kupu-kupu.
Namun untuk pertama kalibnya juga mereka merasakan patah hati yang tak mau diulang. Bukankah itu risiko ketika kita jatuh cinta.
Jangan pernah jatuh cinta jika tak siap untuk patah hati.
Menyenangkan diri dengan embel-embel jatuh cinta padahal mata terus meneteskan air mata, stop! Itu bukan jatuh cinta tetapi menyakiti diri. Tak ada yang menyuruh mu untuk terlalu dalam mencintai namun, itu terkadang menyenangkan walaupun kita juga yang sakit pada akhirnya.
Caca terdiam sejenak saat mendengar suara adiknya dari sebalik telepon, sebenarnya dia malas untuk mengangkat telepon dari orang rumah.
"kak" Asfira bebicara pelan dari sana.
"heumm" balas Caca juga pelan.
"kakak kapan pulang?" tanya adik nya sembari menghela nafas.
"mungkin nanti" bibir merah Caca lagi-lagi berbicara seperti itu.
"ayah kangen sama kakak" Bujuk sang adik.
"nanti kakak pulang kok titip salam buat ayah sama ibu" ucap Caca sembari memasukan beberapa buku kedalam tas miliknya.
"tapi kak--" ucapan adiknya terhenti saat Caca mematikan sambungan teleponnya.
Caca sangat amat malas jika adiknya lagi-lagi membujuknya untuk pulang. Caca ingin mandiri bukan menjadi manja, susah payah ia ingin hidup sendiri agar lepas dari ayahnya.
Antensitas Caca beralih ke telepon genggam miliknya, getaran hp membuat Caca dengan sigap mengangkat hp miliknya.
"iya kenapa Bay?" ucap Caca terburu dengan sepatu yang akan ia kenakan.
"Ca, gue udah di depan" ucap Bayu pada layar HP nya. Saat ini Bayu sedang berdiri tegak didepan pintu apartemen Caca.
Perhatiannya terpecah pada penghuni baru apartemen sebelah Caca. Seoarang laki-laki keluar dengan kemeja kotak-kotak dan tak lupa kaca mata menghiasi mata bulatnya.
Laki-laki itu melewati Bayu dengan dingin nya, hanya lewat ujung mata mereka saling tatap sudah terlihat rasa tak suka terpancar dari wajah keduanya.
Wangi parfum vanila semerbak masuk kedalam indera penciuman Bayu, seperti wangi parfum milik Caca.
Bayu mengangkat satu alisnya saat mencium wangi parfumnya, tapi mengapa sama. Ayolah didunia ini banyak sekali parfum yang sama.
"dasar sok cool" ucap Bayu dengan suara pelan.
"Hah?" Caca berbicara dari balik telepon, merasa aneh dengan Bayu yang tiba-tiba berbicara seperti itu.
"eh." Bayu langsung menjauhkan hpnya, ia lupa jika masih berbicara dengan Caca.
"lo kenapa?" Caca sudah berdiri di depan Bayu dengan apiknya.
Bayu sedikit terpesona dengan penampilan Caca. Caca kali ini berdandan dengan apiknya, biasanya Caca tidak suka berdandan.
"bay?" tanya bertanya ke Bayu, Bayu mengerjapkan matanya.
"hah?" beo Bayu.
"lo kenapa?" Caca bertanya lalu ia menempelkan punggung tangannya ke dahi Bayu.
"normal kok" Caca menjauhkan tangannya dari wajah Bayu.
Yang nggak normal jantung gue
"yaudah yuk pergi nanti telat" ucap Caca menggandeng tangan Bayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sea [on Going]
Teen FictionLanjutan dari cerita Blue Sky. "memang benar jika melupakan masa lalu tidak semudah saat kita kembali untuk jatuh cinta" Caca lagi-lagi tersenyum saat masa lalunya kembali datang. Padahal ia sudah menemukan tambatan baru, dia si Bayu anak biasa dar...