"jangan bertindak sebagai orang jahat yang berpura-pura baik"
...
Seharian penuh mereka menghabiskan waktu bersama, dan Caca baru tau Bayu itu orangnya asik. Bayu itu pendiam tapi bayak aksi bukan banyak omong.
Caca bersandar di pundak Bayu, menatap senja di depan mereka dengan angin laut yang tanpa bosan menerpa wajah. Bayu mengelus rambut Caca, spot favorit dari tubuh Caca.
Mereka adalah sekian banyak manusia yang duduk di sana, menatap senja dengan bisu seolah mereka tak mempunyai suara.
"kalau seandainya gue mati lo gimana?" ucap Caca membuat Bayu menghentikan elusan nya pada rambut Caca.
Bayu menatap Caca lamat-lamat lalu berucap, "Berarti lo orang kedua yang ninggalin gue"
"Yang pertama siapa?" Caca berucap penasaran.
Bayu terkekeh geli melihat Caca, "papah gue, doi udah pergi kawin lagi"
Caca hanya ber 'oh' riya mendengarnya. Ia menggandeng tangan Bayu dan kembali menatap senja. Senja bukan kesukaan Caca, ia hanya menyukai laut yang biru. Setiap ada masalah pasti ia akan lari dan kembali ke laut.
Dan di laut pula ia bertemu Bayu, dulu Bayu itu anak yang rese. Pendiam tapi sekalinya ngomong langsung ngena.
Flash back on
Waktu itu Caca baru saja lulus sma, dia masih memakai kebaya perpisahan dengan make up yang seadanya. Ia terdiam dengan foto Al yang sudah dibingkai dengan apik.
Caca memeluk foto tersebut, disampingnya ada Tania yang menatap lurus kearah laut. Entahlah semenjak Al pergi mereka menjadi dekat, dan sebentar lagi mereka akan terpisah.
Tania memilih pergi ke singapura untuk melanjutkan study nya. Caca berlari lari bersama dengan foto Al, seolah-olah mereka berlarian bersama.
Berlari menjauhi takdir, berlari memeluk orang yang sudah mati itu hanya dilakukan oleh orang yang tak waras.
"SEANDAINYA LO HIDUP GUE MAU NGOMONG GUE SAYANG SAMA LO! GUE CINTA SAMA LO!!!" Caca berteriak seperti kesetanan.
"AL! KITA UDAH LULUS SMA KITA UDAH LULUS! ASYA JUGA UDAH TAHU LO SUKA SAMA DIA! 2 TAHUN LO NGGAK SIA-SIA!"
"ALLL! GUE HARAP LO UDAH BAHAGIA DISANAAAA. GUE HARAP LO UDAH BAHAGIAAAAA"
"AL!!!!" Caca terdiam saat sesuatu mengenai belakang kepalanya, itu kaleng bekas cincau.
Caca melihat siapa pelaku yang baru saja melemparinya kaleng bekas. disana ia melihat kearah cowok yang sedang bersedekap dada.
"maksud lo apa?!" Caca menatap tak percaya kearah cowok itu.
"berisik! Nih laut bukan punya bapak lo jadi lo diem" peringatnya.
"kenapa? Nggak suka ya" Caca juga ikut bersedekap dada.
Mereka saling pandang dengan pandangan sengitnya saling mendorong satu sama salin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sea [on Going]
Teen FictionLanjutan dari cerita Blue Sky. "memang benar jika melupakan masa lalu tidak semudah saat kita kembali untuk jatuh cinta" Caca lagi-lagi tersenyum saat masa lalunya kembali datang. Padahal ia sudah menemukan tambatan baru, dia si Bayu anak biasa dar...