08

449 36 5
                                    

"seandainya dunia ini membenci mu, aku tetap mencintaimu. Seandainya kamu membenci ku aku juga akan tetap mencintaimu."

...

Pagi adalah waktu yang tepat untuk memulai aktivitas, begitu juga dengan Caca. Caca memoles lipbam sebagai sentuhan akhir, ia berkaca sebentar lalu keluar dari apartemenmya.

Ia melihat Bayu sudah stand by didepan dengan penampilan yang seperti biasa, kemeja putih digulung siku dengan celana bahan hitam.

"udah dandannya?" tanya Bayu sembari bersandar, Caca mengangguk.

Caca merasakan rambutnya dielus Bayu, Caca cemberut saat rambutnya kembali berantakan, menurutnya.

"Bayyy ih" Caca menepis tangan Bayu, Bayu tertawa sejenak lalu menggenggam tangan Caca.

"yuk pergi" ajaknya.

Caca mengangguk lalu berjalan dengan Bayu, sebelum jauh Caca sempat melihat kebelakang kearah pintu apartemen Al.

"Al lagi ngapain ya?"

Sementara itu ada Al yang tengah berdebat dengan Hendrry, mereka berdebat karena Hendrry melarang Al membawa sepeda.

"om Al kan cuma bawa sepeda apa salahnya sih?" Al berbicara dengan nada lelah.

"nggak boleh, nanti kalau kamu kecelakaan gimana? Nanti kalau kamu tersesat gimana? Om nggak mau tau ya pokoknya kamu harus dianter pakai mobil." ucap Hendrry memutuskan.

Al merotasikan bola matanya saat mendengar ucapan Hendrry. Oh ayolah Al sudah hapal jalan ke kampusnya mengapa Hendrry sangat proterktif dengan dirinya.

"fine, Al bawa mobil" Al menghembuskan nafasnya, percuma jika ia kembali berdebat pasti pemenangnya Hendrry.

"eits bukan kamu yang nyetir ya" Hendrry tersenyum jahat.

Al hanya menghembuskan nafasnya, ia malu jika diantar oleh Hendrry. Al itu sudah besar bukan anak-anak lagi yang harus diantar ayahnya.

"nggak bisa pokoknya om yang bawa mobil, kamu tinggal duduk manis aja. Cepet mandi kamu ada kelas nanti siang" Hendrry menggeleng melihat keponakannya baru bangun.

"om kapan ke kantor?" tanya Al dengan senyumannya.

"nanti siang, udah cepet mandi sana" Hendrry mendorong Al pergi, Al berdecak lalu bergegas pergi.

Hendrry tersenyum lalu ia mengusap air matanya, ia mengalihkan pandangannya ke sembarang arah.

"Al kamu harus bahagia ya. Seandainya dunia ini jahat, kamu harus bertahan sendiri om nggak bisa selamanya ada disamping kamu"

"kamu anak om Satu-satunya, Al"

Hendrry tersenyum kecut, kenangan pahit milik Al begitu banyak untuk dikubur, depresi hingga percobaan bunuh diri.

...

"Ca, kamu udah sarapan?" ucap Bayu bertanya dengan nada lembut selembut hujan perlahan turun.

Caca menggeleng sebagai jawaban ia menggesek kedua telapak tangannya sedikit menggigil, entah mengapa kota Jakarta sangat dingin.

Caca mencium aroma khas Bayu, ternyata Bayu  mendekap Caca dalam pelukannya. Bayu tersenyum ia meletakan dagunya di kepala Caca.

Blue Sea [on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang