"Seandai nya kamu adalah ikan dan aku adalah langit sementara dia adalah laut"
...
Berjalan berduaan dan tangan saling menggenggam bukan berarti mereka saling mencintai. Mereka berdua tampak serasi banyak yang juga menjodoh-jodohkan mereka. Namun apa daya jika hubungan mereka hanya bertepuk sebelah tangan.
Bayu yang manis dengan Caca yang cantik, entah bagaimana caranya Bayu menyukai Caca si cewek paling berisik padahal kriterianya adalah cewek kalem.
Dari tadi hanya ada suara Bayu yang selalu menghiasi perjalanan kaki mereka. Selebihnya hanya Caca yang masih diam. Diam dengan pikirannya yang bercabang entah kenapa.
"Ca udah sampe Ca" Bayu memperingati Caca yang masih berjalan padahal tujuan mereka sudah sampai.
Caca mengerjapkan matanya lalu menatap Bayu dengan sebal, Bayu malah tertawa terbahak yang menampilkan gigi gingsulnya. Mereka duduk diantara teman-temannya yang lain, mengeluarkan laptop untuk mengerjakan skripsi yang tertunda adalah pekerjaan mereka sekarang.
"tadi ada berita loh, heboh banget katanya" celetuk Nina sembari meminum jus alpukatnya.
"Berita apaan?" ucap Andriyan penasaran.
"tadi ada mahasiswa baru" Nina berkata dengan santai ia melihat kearah lain mencoba mencari-cari seseorang.
"lagi nyari siapa lo?" tanya Andriyan, lagi.
"Tadi dia di sini, gue kayak familiar sama wajahnya. Dia mirip si itu yang tiap hari Caca omongin itu loh" Ucap Nina kembali mengingat ingat.
"siapa?" antensitas Caca beralih saat Nina menyebut namanya.
"lupa gue, itu loh yang selalu lo bilang katanya dia cinta pertama lo" Nina lagi-lagi melupakan namanya.
"Al?" ceplos Bayu.
"nah iya Al!" jentik Nina.
"Dia pake kursi roda nggak?" tanya Caca.
"enggak, emang kenapa?" ucap Nina merasa aneh.
Caca menaik nurunkan bahunya sebelum kembali berkutat pada laptonya, tetapi ia masih berbicara dengan Nina. "enggak apa-apa, Al itu punya kembaran tapi kembarannya cacat karena kecelakaan"
"Ooohhh" Nina hanya ber oh riya sebelum kembali melanjutkan pekerjaannya.
"terus Kenapa lo nggak jadian aja sama kembarannya Al. Kan mereka mirip pasti sama lah sifatnya orang kembar" ceplos Andriyan, Bayu menatap Andriyan tak suka.
Caca justru tertawa mendengar omongan Andriyan, Andriyan tak tahu jika mereka berdua tak sama sekali sifatnya.
"Al sama El itu beda sifatnya, wajah mereka emang mirip tapi sifatnya jelas beda. El itu sahabat gue, dia juga suka sama gue tapi gue nggak mau. Gue cuman mau sama Al" jelas Caca membuat Andriyan mengaruk kepalanya.
"Tapi lo pernah suka nggak sama kembarannya Al?" tanya Nina.
Caca menggeleng "Nggak pernah sama sekali, gue itu murni sahabatan tanpa rasa lebih"
"Terus kenapa lo suka sama Al? Apa yang lo suka dari Al" tanya Bayu sedikit tak santai.
Caca mengerjapkan matanya lalu kemudian ia tampak berpikir. "Berapa persen manusia tahu lautan? Sedikit kan nah gue juga gitu sama Al. Nggak bisa diungkapin kalau gue suka sama dia. Yang pasti gue suka sama Al karena gue suka sama orang yang masih senyum saat dunia nggak Baik-baik aja"
"Al itu dari dulu nggak pernah bahagia, orang tuanya ngekang dia biar dia sempurna. Padahal Al itu udah sempurna. Al dibedain sama saudara-saudaranya karena Al anak kesalahan padahal kembarannya juga sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sea [on Going]
Teen FictionLanjutan dari cerita Blue Sky. "memang benar jika melupakan masa lalu tidak semudah saat kita kembali untuk jatuh cinta" Caca lagi-lagi tersenyum saat masa lalunya kembali datang. Padahal ia sudah menemukan tambatan baru, dia si Bayu anak biasa dar...