07

492 41 3
                                    

"mencintai mu adalah kesalahan paling manis"

...

Berdiam diri dengan pandangan lurus menghadap ke depan tanpa berkedip sekalipun terus Caca lakukan, saat dia hanya dengan Hendrry yang juga ikut diam membisu.

Tak ada yang mau memulai untuk berbicara, kosong dan hampa yang hnaya Caca rasakan. Sangat epik Hendrry membawa Caca pergi ke Cafe dekat apartemen.

Bau manis tercium dari makanan yang mereka pesan. Hendrry kemudian tersenyum sebelum berbicara serius dengan Caca.

"jadi jelasin semuanya om, tanpa terkecuali" tuntut Caca penuh penekanan.

Hendrry mengagguk sembari menyesap kopi hitam miliknya. "4 tahun yang lalu Al koma, dokter bilang itu koma saat Al udah di kuburin"

Caca tercengang mendengar penuturan Hendrry. Ia hanya diam dengan bibir yang terkatup rapat.

"kamu tau kenapa om cepet pulang pas Al mau dikuburin? Sebenarnya om udah pulang sehari sebelum Al sekarat, tapi om bukan di Jakarta. Om baru dikasih tau saat Al udah meninggal. Om ngehubungin bawahan om buat periksa ulang Al sebelum jasatnya dibawa pulang. Dan dengan bodohnya dokter nggak langsung ngasih tau dengan alibi waktu itu kekurangan tenaga medis"

Hendrry menghela nafasnya, sesaat kemudian ia melihat wajah tegang Caca.

"kamu tau yang lebih beruntung nya apa? Waktu itu Al di kubur pakai peti, sesuai permintaan Anisa. Dua puluh menit setelah Al dikubur makamnya dibongkar paksa, dokter bilang Al masih bisa hidup karena Al bukan meninggal melainkan koma atau bisa juga dibilang mati suri"

"Om panik, sangat panik waktu itu. Tanpa pikir panjang om bongkar makam Al, lalu om bawa Al pergi kembali ke rumah sakit. Kata dokter, telat satu menit Al beneran mati"

Caca terdiam tanpa suara, menyimak dengan baik apa yang Hendrry paparkan.

"om bawa Al ke Jepang supaya bisa ditangani oleh ahli medis yang lebih bagus dibantu istri om tentunya. Satu tahun Al koma, kamu tau saat bangun apa yang Al lakuin? Al menjerit kayak orang gila. Ternyata dia nganggap om itu Hans, dia punya depresi berat ternyata"

"pengobatannya sia-sia saat Al kumat, om bahkan nggak bisa liat Al dari deket. Dia amnesia, depresi parah, bahkan oprasi ulang hati. Butuh waktu 1 taun Al ngenalin Om, butuh waktu 1 taun lagi Al pulih. Dia maksa om buat buka semuanya saat udah pulih, om nggak tau masa-masa remaja Al kayak apa."

"karena om bukan siapa-siapanya di masa remaja Al. Om sangat menyesal kenapa nggak dari dulu bawa Al ke Jepang" Hendrry meremat rambutnya sendiri.

Ia menyesali keputusannya dulu, seandainya dulu ia membawa Al seandainya saja. Mungkin ia tak menyaksikan kesatikan Al yang sangat banyak.

"om..." panggil Caca.

Hendrry menengadah keatas melihat Caca yang mengelus pundaknya merasa prihatin dengan dirinya.

"jadi itu alasan Al nggak ngenalin Caca?" tanya Caca.

Hendrry mengangguk sembari tersenyum.

"jadi... Selama 3 tahun ini Al dalam masa pulih?" tanya Caca.

"iya, tapi dia belum sembuh bisa kumat kapan aja" jawab Hendrry.

Blue Sea [on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang